Jokowi Lebih Baik Akomodir PAN Ketimbang Demokrat, Ini Alasannya
PAN tak memiliki konstilasi untuk mengajukan calon presiden atau calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Ekskutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyebut, Presiden Joko Widodo lebih baik mengakomodir Partai Amanat Nasional (PAN) daripada Partai Demokrat untuk masuk koalisi.
"Jokowi lebih baik mengakomodir PAN untuk bergabung di pemerintahan," kata Karyono Wibowo saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (3/5/2019).
Karyono menilai, PAN bisa memperkuat Jokowi di Parlemen periode 2019-2024.
Sebab, PAN tak memiliki konstilasi untuk mengajukan calon presiden atau calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Namun sebaliknya, lanjut Karyono, jika Jokowi mengakomodir Demokrat untuk masuk koalisi sama saja memberikan karpet merah untuk Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertarung di Pilpres 2024.
"Jika mengakomodir Demokrat, sama saja memberikan karpet merah untuk AHY bertarung di 2024," ucap Karyono.
Baca: Pergantian Menteri, Istana Tunggu Status Hukum
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara saat pelantikan Gubernur Maluku.
Pertemuan itu disebut banyak pihak membicarakan terkait kemungkinan PAN bergabung di koalisi.
Lalu, pada Kamis (2/5/2019), giliran Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Jokowi di Istana Negara.
Pertemuan Jokowi-AHY juga disebut membicarakan kemungkinan Demokrat masuk koalisi.