Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awal Mula Perdebatan Panas Adian Napitupulu vs dr Ani Hasibuan soal Penyebab Kematian Petugas KPPS

Simak berikut awal mula perdebatan panas Adian Napitupulu dengan seorang dokter syaraf, Ani Hasibuan soal kematian petugas KPPS

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Awal Mula Perdebatan Panas Adian Napitupulu vs dr Ani Hasibuan soal Penyebab Kematian Petugas KPPS
YouTube/ Indonesia Lawyers club
Simak berikut awal mula perdebatan panas Adian Napitupulu dengan seorang dokter syaraf, Ani Hasibuan soal kematian petugas KPPS 

Simak berikut awal mula perdebatan panas Adian Napitupulu dengan seorang dokter syaraf, Ani Hasibuan soal kematian petugas KPPS

TRIBUNNEWS.COM - Simak berikut awal mula perdebatan panas Adian Napitupulu dengan seorang dokter syaraf, Ani Hasibuan soal kematian petugas KPPS.

Adian Napitupulu kembali terseret perdebatan panas di layar kaca televisi.

Politisi PDIP tersebut beradu argumen dengan dr Ani Hasibuan, seorang dokter spesialis syaraf soal penyebab kematian ratusan KPPS.

Perdebatan ini terjadi di acara Catatan Demokrasi Kita di tvOne yang tayang pada Selasa (7/6/2019).

Awalnya, dr Ani Hasibuan memberikan analisa terkait penyebab kematian petugas KPPS.

Sebelumnya diketahui sebanyak 554 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dinyatakan meninggal dunia karena kelelahan.

BERITA REKOMENDASI

Namun dr Ani Hasibuan menyebut jika faktor kelelahan tidak bisa begitu saja menjadi penyebab kematian seseorang.

Baca: Pertempuran Dapil Neraka: Fadli Zon Menang Telak dari Adian Napitupulu, Anak Ketum Golkar Tersingkir

Baca: Kegeraman Adian Napitupulu ke Rocky Gerung Hingga Tunjuk-tunjuk, Saat Bahas Petugas KPPS Meninggal

"Saya sebagai dokter dari awal sudah merasa lucu ini bencana pembantaian apa pemilu kok banyak banget yang meninggal," ujar Ani membuka penjelasannya.

"Kalau kita bicara fisiologi kelelahan itu kaitannya dengan fisik," lanjut Ani.

Lebih lanjut Anisa menjelaskan jika beban kerja perugas KPPS tidak memiliki kelebihan yang berarti.

"Saya melihat beban kerjanya, ada tujuh orang satu TPS, itu beban kerjanya saya lihat tidak ada fisik yang sangat capek. yang saya tahu dokter yang ambil spesialis mas, kerja tiga hari tiga malem nggak ada yang mati," lanjut Ani.


Lebih lanjut Ani tegaskan jika belum pernah menemukan kematian karena kelelahan.

"Jadi kematian karena kelelahan saya belum pernah ketemu. Saya ini sudah 22 tahun jadi dokter belum pernah saya ketemu adalah penyebab kematian karena kelelahan," imbuh dokter Ani Hasibuan.

Ani jelaskan ada kematian beda kasus jika sudah memiliki penyakit kronis lalu meninggal karena kelelahan.

Ani menjelaskan dirinya tidak sepakat jika ada pernyataan 'meninggal karena kelelahan'.

Baca: Kritikan Keras Dokter Ani Hasibuan pada KPU : Udah Tahu Beban Kerjanya Banyak, Kok Enggak Disiapin ?

Mantan Komisioner KPU, I Gusti Putu Artha mengelak pernyataan Ani Hasibuan.

Menurut Putu Artha, Ani justru menyederhanakan apa yang terjadi di lapangan.

Putu Artha kemudian jelaskan beban kerja petugas KPPS yang sudah dilakukan sebelum pemilu digelar.

Kemudian Ani mempermasalahkan beberapa langkah yang harus dilakukan calon petugas KPPS.

Tata cara mencari surat sehat dari petugas KPSS yang terlalu mudah disebut Ani sebagai bentuk kelalaian.

Bahkan, Ani Hasibuan menyarankan untuk melakukan otopsi kepada jasad dari petugas KPPS yang meninggal dunia tersebut.

Pernyataan Ani Hasibuan pun mendapat tanggapan serius dari Adian Napitupulu.

Menurut Adian, peryataan Ani Hasibuan termasuk menghakimi pekerjaan petugas KPPS.

"Saya berharap tadi kita mendengar analisis medis tanpa dibumbui pernyataan tendesi termasuk menghakimi pekerjaan KPPS."

"KPPS tuh apa sih kerjaannya cuma nyatat-nyatat doang ? Sebagai dokter analisanya medis saja. Enggak perlu kemudian menghakimi apa yang mereka kerjakan," ungkap Adian Napitupulu.

Adian meminta Ani untuk memberikan pendapat medis saja dan tidak menghakimi untuk beri pendapat yang objektif.

"Jangan menganalisa beban kerja orang lain. Jangan kemudian menghakimi beban kerja KPPS cuma catat-catat kok meninggal. Ini tendensius menurut saya. Kan itu yang kemudian tertangkap publik. Sebagai dokter bicara sebagai dokter," kata Adian Napitupulu.

Adian juga tegaskan untuk menghormati pekerjaan orang.

"Statement itu tadi bahaya lho," ujar Adian.

"Bukan itu poin saya, orang ketua KPPS nya aja bilang kelelahan kok," timpal Ani Hasibuan.

"Itu sudah diluar kapasitas dokter. Ini jelas kapasitas KPPS tidak hanya nyatat bu dokter!" tegas Adian.

Adian meminta untuk tidak menyederhanakan pekerjaan KPPS.

Lebih lanjut Ani lanjutkan analisa medis penyebab kematian petugas KPPS.

Adian kembali membantah soal pernyataan Ani yang meremehkan pekerjaan KPPS.

"Jangan ngomong begitu. Jangan remehkan pekerjaan KPPS. Jangan ada kesombongan profesi yang merendahkan pekerjaan orang lain, hanya mencatat-catat saja. Jangan !" pinta Adian Napitupulu.

Mendengar pernyataan keras dari Adian Napitupulu, Ani Hasibuan pun tampak mengabaikannya.

Ia lantas menyebut bahwa dirinya tidak pernah meremehkan pekerjaan siapapun.

"Enggak apa-apa deh mau ngomong apa aja. Enggak saya enggak meremehkan. Bodo," ungkap Ani Hasibuan. (*)

Simak video selengkapnya!

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas