Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Data Kemenangan 62% Prabowo Ternyata dari SMS, Profesor Laode: Itu Valid

Menurut Profesor Laode, data 62 persen kemenangan Prabowo tersebut didapat dari sistem yang diinput dari pesan singkat atau SMS.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Data Kemenangan 62% Prabowo Ternyata dari SMS, Profesor Laode: Itu Valid
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhitungan Profesor Laode suara calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bisa tembus 70 persen hingga 22 Mei 2019 mendatang, mengalahkan capres nomor urut 1 Joko Widodo (Jokowi).

Professor Laode pun mengungkap metode perhitungan data C1 yang dilakukan oleh timnya.

Prof Laode adalah satu di antara anggota Tim Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandiaga.

Hal itu diungkap Vasco Ruseimy, anggota BPN melalui vlog-nya yang mewawancarai Profesor Laode.

Dalam video yang diunggah di channel Yotube-nya, Macan Idealis, Rabu (8/5/2019), Vasco Ruseimy memperkenalkan sosok bernama Prof Laode.

Baca: TKN Minta Inisiasi Pertemuan Maruf-Sandiaga Dilakukan Pihak yang Kalah

Baca: Tanah Bergerak di Sukabumi Berpotensi Terjadi Kembali, PVMBG Beri Imbauan

Baca: Demokrat: Kivlan Zen Jangan Banyak Omong, Kelasnya Jauh Dibawah SBY

Baca: Jadwal MDL Disneyland Paris Major 2019 Hari ini, Big Match di Semua Bracket

Prof Laode disebut sebagai otak dari penghitungan perolehan suara untuk Prabowo-Sandiaga.

"Biar teman-teman tahu, beliau adalah koordinatornya, otaknya yang mengumpulkan dan mengkolek semua data C1 baik itu dari relawan dan yang lain-lain semua dikumpulkan untuk pemenangan tim Pak Prabowo-Sandi lah intinya dan partai koalisi," jelas Vasco Ruseimy dikutip dari Youtube Macan Idealis.

Berita Rekomendasi

Di awal-awal wawancara, Vasco Ruseimy menyinggung soal peloemik 'Setan Gundul' dan data perolehan suara 62 persen yang diklaim Prabowo Subianto.

Profesor Laode meyakini bahwa data 62 persen tersebut adalah valid.

"Setiap apa yang diucapkan oleh Pak Prabowo dan Sandi itu semuanya disuplai dengan data-data yang valid," ujar Profesor Laode.

Menurut Profesor Laode, data 62 persen tersebut didapat dari sistem yang diinput dari pesan singkat atau SMS.

"Misalnya, ini yang dipersoalkan data 62 persen dari mana sih sekian jam," jelas Profesor Laode.


"Itu buat kami, sudah jauh hari kita sudah buat sistem pakai sms saja."

"Jadi setiap orang yang telah menusuk (mencoblos) itu ya, kemudian keluar C1-nya, langsung saja di kirim."

"Nah sistem itu dengan cepat sekali," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Vasco Ruseimy kembali bertanya kapan data itu didapat.

"Oh pas hari H itu ya prof ya?" tanya Vasco Ruseimy.

"Pas hari, sekian jam, kan (sama) sebetulnya model quick count atau exit poll saja itu sebenarnya," jawab Profesor Laode.

Sekali lagi, Laode menegaskan bahwa klaim perolehan suara kemenangan Prabowo-Sandi mulanya melalui sms.

"Tapi kan kita lihat itu, kemudian ketika dikemukakan itu memang seperti itu, yang jumlah 62 persen itu kan sms basisnya," beber Profesor Laode.

Profesor Laode menyebut data C1 yang sudah dikumpulkan BPN Prabowo-Sandi hingg saat ini sudah mencapai 1.250.000.

"Jadi orang yang mengumpulkan itu lebih dari 1 juta, jangan lupa DPT kan cuma 800 ribu, orang mengirim kan satu TPS bisa dikirim 2-3 orang begitu antusias orang, terkumpul di kita itu 1.250.000 juta," kata Profesor Laode

"Itu double-double," timpal Vasco Ruseimy.

Profesor Laode menjelaskan data tersebut belum semua terverifikasi.

Masih ada data C1 yang error.

"Verifikasi bertahap, jadi kita lihat kategorikan dari Aceh sampai Papua Barat polanya sama yaitu pakai tusuk tapi Papua kan tidak boleh karena itu Papua kita sendirikan, mulai mengambil sederhana, random, atur rata-rata, semua provinis kita isi, mulai dari 5 persen lalu 10 persen seperti apa, 15 persen  kaya apa, 25 persen, kemarin itu 30 persen seperti apa. Dari data itu menunjukkan kita jauh di atas, perolehan kita terus terang aja apa yang ditemukan Situng itu terbalik itu, mestinya kita yang besar," kata Profesor Laode.

Menurut Profesor Laode, data yang dimiliki BPN Prabowo-Sandiserta sudah diberikan pada KPU.

Menurut Profesor Laode, KPU mengakui bahwa data yang dientri di Situng merupakan data apa adanya atau data yang belum diverifikasi.

"Itu istilah dia, real data bukan clean data, beda, real data data apa adanya," tambah Profesor Laode.

Profesor Laode mengklaim saat ini suara Prabowo Subianto sudah mencapai 59 persen.

"Per hari ini kita masih di level 58-59, tapi kan secara statistik makin besar jumlahnya itu kan ada margin error menyesuaikan diri, sesudah 40 persen kesananya kalau tidak ada kecurangan mestinya stabil," kata Profesor Laode.

"Dari berapa ribu TPS ?" tanya Vasco Ruseimy

Saat ditanya Vasco Ruseimy, Profesor Laode sedikit gelagapan.

"Lebih dari 200, kan dari hari ke hari sampai hari ini kan," kata Profesor Laode.

"400 ribu ada ?" timpal Visco Ruseimy

"Iya 30-40 persen itu sudah mencapai yang clean yah, jadi kita akan terus bekerja," kata Profesor Laode.

Menurut Profesor Laode hingga kini tim entry data di BPN masih kesulitan karena kekurangan orang.

"Jumlah orang, kemampuan data entry satu menit dua C1, jadi kalau 1 jam kalikan saja 120 menit kali 200 orang yang bekerja kali dua minggu kali 24 jam ya segitu kecepatannya," kata Profesor Laode.

Profesor Laode menduga hingga 22 Mei 2019 nanti, suara Prabowo-Sandi bisa mencapai 70 persen.

"Secara akademis itu kan rundom, kita tinggal memasukan di tempat kita menang saja, begitu mencapai 5 persen dari Aceh sampai Papua Barat kita coba statistiknya grafik.

Kemudian tetap saja kita berada di 58-60 tentu saja ada margin error yah tapi dugaan saya yah kalau itu berjalan terus yah sampai tanggal 22 ini kita speak up kita bisa mencapai 60-70 paling tinggi 70 persen," kata Profesor Laode.

Simak videonya berikut ini :

PKS Jabar Minta Relawan Tahan Diri

DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat bereaksi terkait beredarnya spanduk atau baliho ucapan kemenangan paslon capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Bekasi.

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat pun segera meminta kepada para relawan untuk tidak memasang baliho yang berkaitan dengan ucapan pemenangan Prabowo-Sandiaga tersebut.

Baca: Ditemukan Belasan Spanduk Ucapan Kemenangan Prabowo-Sandiaga, Bawaslu Bekasi Surati BPN

Upaya itu dilakukan demi terjaganya kondusivitas wilayah selama proses rekapilutasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berlangsung, sampai penetapan resmi pada 22 Mei mendatang.

"Masing-masing agar menahan diri termasuk jangan memasang (baliho) atau segala macam," kata Ketua DPW PKS Jawa Barat, Ahmad Syaikhu di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Jumat (10/5/2019).

Hal itu disampaikan Syaikhu usai memenuhi undangan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Dalam kesempatan tersebut Syaikhu juga menanggapi maraknya baliho ucapan pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kota Bekasi.

Baliho-baliho itu dipasang oleh tim dari relawan Prabowo-Sandi (PAS) untuk memberikan ucapan selamat kepada mereka karena terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

"Kita bahas kondusivitas wilayah dengan Bapak Wali termasuk tentang baliho karena kita belum clear yah, jadi yah mudah-mudahan bisa saling menahan diri saja," ungkapnya.

Dua baliho kemenangan Prabowo-Sandi berdiri tegak di dua titik di Kota Bekasi.

Wakil Wali Kota Tangsel Tangsel, Benyamin Davnie, di area kantor Pemkot Tangsel, Senin (6/5/2019)
Wakil Wali Kota Tangsel Tangsel, Benyamin Davnie, di area kantor Pemkot Tangsel, Senin (6/5/2019) (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Baca: Ada Spanduk Besar Ucapan Kemenangan Prabowo-Sandiaga di Rawa Belong, Tersisip Wajah Habib Rizieq

Pertama baliho berdiri di depan Komplek Perumahan Duta Harapan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara. Kedua di depan Rumah Sakit Bella Jalan Djuanda, Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur.

Seperti diberitakan, petugas gabungan telah menertibkan tiga baliho serupa di Kota Bekasi pada Senin (6/5) lalu. Pertama baliho di Jalan Sultan Agung KM 27 (depan PT Denyo), Kecamatan Medansatria; Jalan Sultan Agung (seberang Naga Swalayan) dan Jalan Sultan Agung (depan Masjid Darul Muslimin).

Belasan Spanduk Ditemukan di Bekasi

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi terus melakukan penyisiran terkait keberadaan baliho tersebut.

Kordinator Divis Pengawasan Bawalu Kota Bekasi Ali Mahyail mengatakan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan penyisiran terhadap keberadaan baliho atau spanduk ucapan kemenangan Prabowo-Sandiaga.

Baca: Lewat Praperadilan, Eggi Sudjana Menggugat Penetapan Tersangka Terhadap Dirinya

Spanduk ucapan kemenanagan Prabowo-Sandi terpasang di pertigaan Jalan Kyai H. Syahdan, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat
Spanduk ucapan kemenanagan Prabowo-Sandi terpasang di pertigaan Jalan Kyai H. Syahdan, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat (Warta Kota/Joko Supriyanto)

"Kita masih sisir bareng Satpol PP dan Kepolisian, penyisiran di masing-masing panwascam (panitia pengawas kecamatan)," kata Ali, Rabu (8/5/2019).

Dia menjelaskan, sejak sekitar satu minggu belakangan, sepanduk atau baliho ucapan kemenangan untuk Prabowo-Sandiaga banyak dijumpai di sejumlah titik di Kota Bekasi.

Semenjak awal kemunculan itu, Bawaslu dan Satpol PP serta kepolisian untuk melakukan penertiban.

Sejumlah titik itu berada di Perumahan Kemang Pratama, Jalan Sultan Agung, Telum Pucung Bekasi Utara dan sejumlah titik lainnya.

"Total sampai sejauh ini sudah ada 12 lebih baliho dan spanduk kemenangan paslon nomor urut 02," kata Ali.

"Masyarakat diminta untuk sama-sama menunggu keputusan resmi dari KPU dan tidak saling klaim kemenangan," jelas dia.

Pemasangan baliho, kata Ali, dilakukan oleh sejumlah simpatisan dan pendukung. (Tribunnews.com/Tribunnewsbogor/Warta Kota)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas