Koalisi 02 Terpecah Bahkan sebelum KPU Umumkan Hasil Pilpres 2019, Yunarto Wijaya Ungkap Alasannya
Yunarto Wijaya ungkap alasan di balik terpecahnya koalisi 02 Prabowo-Sandiaga yang terjadi sebelum KPU umumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya ungkap alasan di balik terpecahnya koalisi 02 Prabowo-Sandiaga.
Perpecahan koalisi 02 Prabowo-Sandiaga telah nampak bahkan sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.
Hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 baru akan diumumkan oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang.
Dilansir TribunWow.com, dari program Kompas Petang KompasTV, Kamis (9/5/2019), Yunarto menilai perpecahan tersebut terjadi akibat sikap-sikap kubu Prabowo-Sandi yang terus memunculkan polemik.
"Sikap-sikap keras dari sebagian kubu Pak Prabowo yang kemudian mengatakan bahwa hasil KPU pasti memenangkan Pak Prabowo, bahwa hasil akan berbeda dengan quick count, bahwa kemudian harus dilakukan people power dan segala macem itu," kata Yunarto.
Baca: Ujian Soliditas Koalisi Partai Pendukung Prabowo-Sandi
Baca: 6 Parpol Koalisi Pemerintahan Jokowi Tolak Pansus Pemilu
Yunarto menjelaskan, hal tersebutlah yang kemudian menjadikan koalisi 02 retak.
"Pada akhirnya malah memajukan keretakan koalisi," ujar dia.
Yunarto menilai, jika hal-hal tersebut tidak terjadi, maka keretakan-keretakan di koalisi itu kemungkinan baru akan muncul pada saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara di 22 Mei 2019 mendatang.
"Yang seharusnya mungkin baru akan muncul, itupun mungkin, pada 22 mei atau setelahnya. Tetapi sikap yang mungkin memancing polemik ini membuat sebagian partai berpikir," ungkap dia.
"Kalau saya ikut dalam kekisruhan ini, mungkin ada risiko yang saya harus tanggung," lanjut Yunarto, menjelaskan kemungkinan pemikiran partai koalisi.
Baca: Indikasi Keretakan, Jubir BPN Prabowo: Kami Tak Paksa Partai Bertahan di Koalisi
Yunarto lantas menyinggung pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin yang mengaku bahwa partainya tak menemukan ada indikasi kecurangan dalam Pemilu 2019.
"Demokrat melalui Pak Amir Syamsuddin sudah mengatakan tim analisis Demokrat belum menemukan adanya indikasi kecurangan atau yang sifatnya terstruktur dalam pemilu," ujar Yunarto.
"Jadi menurut saya sih ini sebuah indikasi yang kemudian mungkin awalnya akan baru dibicarakan setelah 22 mei."
"Tetapi karena polemik yang terlalu ramai dibicarakan di publik saat ini memaksa mereka untuk bersikap terlebih dulu," sambung dia.
Baca: Tanggapi Isu Demokrat Keluar dari Koalisi, Andre Rosiade: Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung
Yunarto menyebutkan, koalisi yang sebenarnya itu seharusnya baru terbentuk secara legal ketika hasil sudah ditentukan.
"Koalisi itu kan secara legal baru akan terbentuk ketika kekuasaan sudah terbentuk, ketika kemudian kalau kita mau bicara secara praktis, koalisi itu baru terbentu di barisan yg menang ketika bagi-bagi menteri sudah terjadi, dan ketika barisan oposisi sudah mengetahui porsi bagian kekuasaan misal di DPR," papar dia.
"Sekarang semua masih dalam konteks bicara di kode etik saja," tandas Yunarto.
Simak videonya mulai menit ke 8.10:
Baca: BPN Saling Berbalas Pantun, Semakin Terlihat Koalisi Prabowo-Sandi Kurang Solid
Baca: Peneliti LIPI Nilai Wajar Demokrat Bilang Akan Tetap Bersama Koalisi Prabowo-Sandi Hingga 22 Mei
Baca: BPN Prabowo-Sandi Berbalas Pantun dengan Demokrat, Komitmen Anggota Koalisi 02 Dipertanyakan
Jubir BPN Sebut Sikap Koalisi Demokrat akan Diungkap Petinggi Partai
Dalam acara yang sama, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menanggapi pernyataan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Diketahui sebelumnya Ferdinand menyatakan, apabila Joko Widodo (Jokowi) yang ditetapkan sebagai pemenang, maka Demokrat bebas untuk memilih sikap politiknya.
Andre menuturkan bahwa sikap Demokrat bukan dicetuskan oleh Ferdinand.
"Ya silakan tanya ke Partai Demokrat itu kan Ferdinand Hutahaean ya, berbeda dengan pernyataan petingginya," ujar Andre.
Menurutnya apabila ada sikap partai secara resmi akan diungkap oleh petingginya.
"Kalau sikap resminya Demokrat tentu akan disampaikan oleh ketua umum dan kabinet, bukan pernyataan Ferdinand Hutahaean," kata Andre yang dihubungi via telewicara.
Sebelumnya ia menegaskan bahwa hingga saat ini koalisi partai kubu 02 masih tetap solid.
"Tapi yang ingin saya pastikan, saat ini koalisi kami sangat sangat solid sampai saat ini."
Baca: Andi Arief Sindir Setan Gundul Sesatkan Prabowo, BPN Bereaksi : Kalau Mau Pindah Koalisi ya Monggo
Menanggapi adanya isu perubahan koalisi partai di kubunya, Andre menuturkan hal itu sebagai hal yang wajar.
"Ya tentu saya tidak tahu karena setiap partai politik punya keinginan masing-masing ya, kalau saya rasakan sampai sekarang sih temen-temen masih solid ya."
"Tapi apakah sampai kapan saya belum tahu, tapi itu tentu ada hak itu bisa dipertanyakan kepada masing-masing partai politik di luar Partai Gerindra," ungkapnya.
"Loh komunikasi kita jalan, (Demokrat) mereka sampai sekarang masih menyampaikan masih solid dengan Prabowo dan Bung Sandi, mereka menyampaikan solid dalam koalisi kami, belum ada keinginan untuk keluar dari koalisi kami," tuturnya kembali.
Diketahui sebelumnya, Ferdinand Hutahaean menegaskan partainya akan setia dengan koalisi Adil Makmur, kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: Ferdinand Hutahaean: Tak Perlu Demokrat Disuruh-suruh Keluar Dari Koalisi Prabowo-Sandiaga
Disebutkannya, apabila Prabowo nantinya terpilih menjadi pemenang dalam pilpres, maka Demokrat akan tetap melanjutkan koalisi.
"Jika Prabowo yang ditetapkan oleh KPU, maka tentu Demokrat akan melanjutkan koalisinya dengan Prabowo memimpin negeri ini," ucapnya.
Namun, Ferdinand menyatakan, apabila Jokowi yang ditetapkan sebagai pemenang, maka Demokrat bebas untuk memilih sikap politiknya.
"Jadi sekali lagi, pertemuan ini adalah silaturahmi untuk kepentingan bangsa. Menyejukkan situasi politik saat ini yang saat ini cenderung semakin memanas," katanya.
Sebelumnya, ia meminta agar pertemuan AHY dengan Jokowi tidak diartikan Demokrat meninggalkan koalisi.
"Pertemuan ini jangan diartikan bahwa seolah Demokrat meninggalkan koalisi Adil Makmur dan pindah ke koalisi Jokowi. Politik tidak seperti itu," kata Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani/Roifah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Yunarto Wijaya Beberkan Alasan Koalisi 02 Bisa Terpecah: Seharusnya Baru Muncul setelah 22 Mei.
BACA JUGA ARTIKEL VIRAL BERIKUT !
• Wisuda Tak Dihadiri Orangtua, Pemuda Ini Terduduk Lemas dan Menangis, Curhatannya Viral
• Artis Saphira Indah Meninggal Bersama Bayi di Rahim, Kini Putranya Titan Tariq Tumbuh Setampan Ini
• Lebih Tragis dari Kasus Audrey, Siswi SMA Ini Dibakar 4 Temannya Sendiri Hingga Meninggal Dunia
• Fotografer Tak Sengaja Temukan Foto Lawas Jokowi Cium Tangan Gus Dur, Ada Hal Besar Terungkap!
• Reino Barack Rela Kalungkan Tas Syahrini di Leher Saat Jalan-jalan ke Mall, Ekspresinya Jadi Sorotan
• Mulan Jameela Hadiri Dinner Syahrini & Reino Barack, Penampilannya Mewah Tak Kalah dari Pengantin
• Foto Pernikahan Gadis Cantik & Pria Afrika, Kisah Cintanya Viral, Bertemu Jodoh di Saat Tak Terduga
• Foto Viral Wanita Menyusui Anaknya di Hari Pernikahan, Identitas Terungkap, Seorang Artis Terkenal
• Viral Pria Pamer Foto Menyusui Bayinya, Ia Bukan Cari Sensasi: Saya Lakukan Demi Ibunya
• Lihat Posturnya, Wanita Bernama Puspa Dewi Ini Bak Gadis, Padahal Umur Aslinya Sudah Nenek-nenek !
• Banjir Doa untuk Adik Ayu Ting Ting yang Sudah Meninggal, Banyak yang Tak Sangka Tahu Kisah Hidupnya
• Reino Barack Rela Kalungkan Tas Syahrini di Leher Saat Jalan-jalan ke Mall, Ekspresinya Jadi Sorotan
• Viral Foto Ruang Doa 2 Agama Berbeda Saling Bersebelahan, Ini Cerita Menyentuh Sang Fotografer
• Viral Foto Driver Ojol Tunggu Pesanan Sambil Sibuk Membaca, Perhatikan saat Fotonya Di-zoom
• BUKTI BARU Disodorkan Keluarga, Setelah Visum Tunjukkan Keperawanan Audrey Utuh, Tak Ada Kekerasan
• LENGKAP Doa Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh & Tips Makan Sahur Agar Tidak Lapar
• HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA : Apakah Mimpi Basah Mengugurkan Puasa? Begini Cara Mandi Wajib
• Keutamaan Doa Selama 10 Hari Pertama Ramadhan 1440 H/2019, Lakukan dengan Khusyuk!
• Keutamaan Salat Tarawih dari Ramadhan 1 hingga ke-30, Beda Pahala Setiap Hari, Niat Lengkap
• Blak-blakan, Aisyahrani Ceritakan Respon Luna Maya Saat Diundang ke Gala Dinner Syahrini & Reino