Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Pengumum Hasil Pilpres 2019, Jusuf Kalla Imbau Semua Pihak Terima Hasilnya

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun berharap semua pihak dapat menerima apapun hasilnya yang diumumkan KPU pada 22 Mei 2019.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jelang Pengumum Hasil Pilpres 2019, Jusuf Kalla Imbau Semua Pihak Terima Hasilnya
Rina Ayu/Tribunnews.com
Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengumuman dan penetapan hasil pemilu 2019 kian dekat.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun berharap semua pihak dapat menerima apapun hasilnya.

Menurut Jusuf Kalla, mengingatkan para kandidat Pilpres sebelumnya telah menandatangani komitmen damai.

"22 Mei itu pengumuman hasil rekap akhir, kita harapkan masyarakat menerima, kan sebelum pemilu terkait perjanjian damai untuk menerima hasil dengan baik yaitu masyarakat mengharapkan hasil damai," ujar Jusuf Kalla, di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).

Baca: KPK Masih Usut Pemberian Tas Mewah dari Wahid Husen Kepada Dirjen PAS

Sebelumnya diketahui, Kepolisian RI dan TNI akan menyiagakan 30.000 personelnya di DKI Jakarta menjelang pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

Hal itu disampaikan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).

Baca: Kecelakaan di Ruas Jalan Tol Boyolali, Minibus Alami Pecah Ban hingga Sang Sopir Tertabrak Sedan

Berita Rekomendasi

"Untuk 22 Mei dari Polda Metro Jaya sudah mempersiapkan rencana pengamanan secara detil. Jumlah pasukan yang dilibatkan kurang lebih 30.000 TNI-Polri," kata Dedi.

BIN deteksi

Badan Intelijen Negara (BIN) mewaspadai beragam pergerakan jelang pengumuman hasil penghitungan suara pada 22 Mei 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bukan tanpa alasan ini karena BIN mendeteksi adanya gerakan untuk mengepung KPU.

Bahkan dibangun pula isu-isu kecurangan di masyarakat.


"‎Saat ini terus dibangun isu soal kecurangan dan ajakan kepung KPU di tanggal 22 Mei 2019. BIN terus mendeteksi dan mencegah potensi ancaman tersebut," ucap Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal Purnawirawan Teddy Lhaksmana ‎saat rapat kerja evaluasi Pemilu bersama Komite I DPD RI di Nusantara V DPR, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Baca: Tinjau Lokasi Calon Ibu Kota Negara, Jokowi: Fasilitas Kaltim Sangat Mendukung

Sebagai upaya pencegahan, Teddy mengaku sudah mulai menggalang tokoh agama, tokoh masyarakat hingga elite politik agar mempercayakan proses penghitungan pada KPU.

(Kiri-kanan) Wakil Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua KPU Arief Budiman, dan Ketua Bawaslu Abhan di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
(Kiri-kanan) Wakil Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua KPU Arief Budiman, dan Ketua Bawaslu Abhan di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019). (Tribunnews.com/Dennis Destryawan)

Teddy juga menyampaikan ‎pihaknya bersama dengan seluruh aparat keamanan baik TNI maupun Polri berkomitmen tetap menjaga keamanan bangsa dan negara.

"‎BIN bertanggung jawab mengantisipasi ancaman baik dari luar dan dalam negeri yang mengancam keutuhan bangsa. Seluruh aparat keamanan komitmen jaga keamanan agar tetap kondusif," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas