UPDATE Korban Aksi 22 Mei, Tanggapan Anies hingga Kapolri Bentuk Tim
Simak update korban aksi 22 Mei, mulai dari ungkapan Anies Baswedan hingga Kapolri bentuk tim investigasi
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
Simak update korban aksi 22 Mei, mulai dari ungkapan Anies Baswedan hingga Kapolri bentuk tim investigasi
TRIBUNNEWS.COM - Aksi 22 Mei, kerusuhan yang terjadi di Jakarta berlatar penolakan terhadap hasil Pilpres 2019 atau Pemilu 2019 masih hangat diperbincangkan.
Kerusuhan 22 Mei yang terjadi Selasa-Rabu (21-22/5/2019) itu dikabarkan telah menelan korban luka hingga korban meninggal dunia.
Mulai dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan jumlah korban, termasuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian bertindak membentuk tim investigasi dampak kerusuhan tersebut.
Inilah update korban aksi 22 Mei yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Baca: Tim Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK, Ini Beda Jumlah Pengacara di Sengketa Pilpres 2014 dan 2019
Baca: Catatan Tokoh Sentral Kubu Jokowi, Alasan Yusril Ihza Mahendra hingga Siap Ladeni Gugatan Prabowo
1. Kapolri sebut 6 korban meninggal
Diberitakan Kompas.com, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mendapat laporan adanya 6 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang berlangsung tadi malam.
Akan tetapi, polisi ingin memeriksa terlebih dahulu penyebab kematian tersebut.
"Sebelumnya saya dapat laporan dari Dokkes Polri ada 6 orang meninggal. Informasinya ada yang kena tertembak, ada yang kena senjata tumpul. Ini harus kita clear kan, di mana dan apa sebabnya," ujar Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (21/5/2019).
Namun, Tito menegaskan hal ini agar jangan sampai masyarakat menuduh polisi.
Sebab, polisi melihat ada upaya menciptakan martir untuk menyalahkan aparat.
Tujuannya, agar masyarakat marah dan menuduh polisi yang menjadi penyebab meninggalnya 6 orang tersebut. Dugaan skenario martir ini diperkuat dengan terungkapnya senjata-senjata yang akan digunakan pada aksi 22 Mei.
2. Satu dari enam korban meninggal terkena peluru tajam
Sementara dikutip dari video wawancara Kompas TV kepada Karopenmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, diterangkan bahwa satu dari enam korban tewas akibat kerusuhan terkena peluru tajam.
Polri menyebut satu dr enam korban meninggal dalam aksi 22 mei terkena peluru tajam, namun hingga saat ini tim Pusdokkes Polri masih melakukan pemeriksaan ilmiah untuk mengetahui penyebab kematian korban
"Saya mengutip apa yang telah disampaikan bapak kapolri, bapak kapolri menyebutkanada enam korban meninggal dunia, satu di antaranya teridentifikasi terkena peluru tajam," kata Karopenmas Polri.
"Namun demikian Pusdokkes masih semaksimal mungkin melakukan autopsi untuk mengettahui penyebab kematian korban tersebut," ujarnya.
Baca: Penyebar Hoaks Polisi Asing Ditangkap, Sang Anggota Brimob Menampakkan Diri
3. Tunggu tim bentukan Kapolri
Mabes Polri masih menunggu hasil investigasi dari tim bentukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait penyebab kematian para korban dalam aksi 22 Mei 2019.
"Tunggu hasil investigasi tim yang sudah dibentuk, nanti akan diupdate secara lengkap," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).
Ia menjelaskan tim bentukan Kapolri itu akan dipimpin secara langsung oleh Irwasum.
Nantinya, kata dia, Irwasum akan bekerja sama dengan lembaga imparsial dalam melakukan investigasi tersebut.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut lembaga imparsial yang terlibat dalam investigasi ini antara lain Komnas HAM dan SETARA Institute.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu mengaku belum mengetahui kapan hasil investigasi akan keluar.
Pihaknya baru akan melakukan rapat guna menyampaikan tindak lanjut ke depannya.
"Prosesnya harus sangat detail dan mengumpulkan dulu berbagai macam alat bukti di lapangan, melakukan pemeriksaan menyangkut peristiwa," kata dia.
4. Gubernur Anies sebut 8 korban meninggal
Diberitakan WartaKotaLive.com, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menginformasikan, sudah delapan orang meninggal dunia akibat kerusuhan 21-22 Mei, yang menolak hasil Pilpres di Pemilu 2019 kemarin.
"Korban yang meninggal jumlahnya yang terbaru adalah delapan orang," ujar Anies Baswedan di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Ia mengungkapkan, sebanyak 730 orang harus mendapatkan penanganan kesehatan di berbagai rumah sakit yang tersebar di Ibu Kota.
"Jenis diagnosis terbanyak yang non trauma 93 orang, luka berat 79 orang, luka ringan 462 orang, ada yang belum ada keterangan 96 orang," kata Anies.
Bahkan, dari keseluruhan korban, sebanyak 179 korban usianya masih di bawah 19 tahun.
Anies pun menyayangkan, anak-anak muda terprovokasi, sehingga ikut menjadi korban kerusuhan tersebut.
"Jadi, jumlah anak-anak muda cukup banyak di sini," kata kata Anies Baswedan.
5. Identitas korban
Berikut identitas korban meninggal aksi 21-22 Mei 2019 yang dimiliki Pemprov DKI dikutip dari laman yang sama.
1. Farhan Syafero (31), asal Depok, Jawa Barat. Meninggal di RS Budi Kemuliaan, Rabu (22/5/2019).
2. M. Reyhan Fajari (16) asal Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo, Rabu (22/5/2019).
3. Abdul Ajiz (27) asal Pandeglang, Banten. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).
4. Bachtiar Alamsyah, asal Tangerang. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).
5. Adam Nooryan (19) asal Tambora Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu (22/5/2019).
6. Widianto Rizky Ramadan (17) asal Slipi Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu (22/5/2019).
7. Tanpa Identitas, Pria. Meninggal di RS Dharmais, Rabu (22/5/2019).
8. Sandro (31) asal Tangerang Selatan. Meninggal di RSUD Tarakan, Kamis (23/5/2019).
(Tribunnews.com/Chrysnha, Vincentius Jyestha Candraditya/WartaKota/KompasTV/Kompas.com)