Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Antisipasi Adanya Praktik Suap Gugatan Pemilu 2019 di MK

Saut kembali mengingat, KPK melakukan hal demikian guna mencegah terulangnya kasus serupa seperti Akil Mochtar.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in KPK Antisipasi Adanya Praktik Suap Gugatan Pemilu 2019 di MK
Tribunnews/Herudin
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2015-2019, Thony Saut Situmorang pada acara serah terima jabatan pimpinan KPK, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (21/12/2015). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Thony Saut Situmorang menanggapi soal proses gugatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Salah satu wakil ketua KPK jilid IV itu berupaya mewaspadai adanya praktik suap atau tindak pidana korupsi terkait gugatan Pemilu 2019 baik Pileg maupun Pilpres.

Saut kembali mengingat, KPK melakukan hal demikian guna mencegah terulangnya kasus serupa seperti Akil Mochtar.

Sebagai informasi, Akil Mochtar merupakan mantan Ketua MK yang telah divonis bersalah oleh pengadilan ‎karena terbukti menerima suap terkait berbagai sengketa Pilkada di MK. Akil divonis seumur hidup oleh pengadilan atas kasusnya.

Baca: Faktor X yang Sebabkan Barcelona Gagal Juara Copa del Rey Musim Ini

"‎Ya belajar dari pengalaman (kasus Akil Mochtar) yang sudah pernah terjadi‎‎," ujar Saut Situmorang kepada wartawan, Senin (27/5/2019).

Menurutnya, KPK tak akan segan melakukan penindakan terhadap pihak-pihak yang kedapatan melakukan praktik suap-menyuap terkait gugatan Pemilu di MK.

Namun, tegas Saut, komisi antirasuah bakal melakukan penindakan setelah mengantongi kecukupan alat bukti.

Berita Rekomendasi

"KPK berkerja atas informasi awal yang cukup dan dari indikasi-indikasi yang datang dari masyarakat , KPK tidak dalam posisi ronda atau penjaga malam dalam penindakan," tegasnya

"Namun, dalam kaitan pencegahan sebagaimana kewenangannya membangun politik cerdas berintegritas guna pembangunan peradaban politik yang egaliter akan menjadi perhatian KPK," pungkas Saut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas