Operasi Senyap Eksekutor Kerusuhan 22 Mei: Order Bunuh Pejabat hingga Intai Rumah Lembaga Survei
Kronologi Penyusup Kerusuhan 22 Mei Terima Order Bunuh Pejabat Hingga Keterlibatan Prajurit Desersi
Editor: Malvyandie Haryadi
Menyusup
21 Mei 2019 Tersangka HK bersama tim membawa senjata turun bercampur dengan massa aksi di depan gedung Bawaslu.
Mereka berupaya melakukan pembunuhan terhadap sejumlah peserta aksi yang akan dijadikan martir untuk membakar amarah massa.
Kendati demikian, polisi masih mendalami apakah delapan orang yang tewas merupakan korban dari aksi kelompok ini.
Selain pengungkapan dari pihak kepolisian terkait kerusuhan 22 Mei, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko membongkar soal adanya dugaan keterlibatan Mantan TNI dan prajurit desersi.
Moeldoko juga mengatakan soal kelompok lain yang menjadi dalang dalam kerusuhan 22 Mei di Jakarta.
Moeldoko mengungkap soal hal tersebut saat diwawancara eksklusif di Kabar Petang Tv One, Minggu (26/5/2019).
Moeldoko menyebut dalam kerusuhan 22 Mei ada kelompok tertentu yang menungganginya.
Saat itu, pembawa acara bertanya soal keterlibatan purnawirawan TNI pada kerusuhan 22 Mei di Bawaslu.
Menurut pembawa acara ada kelompok purnawirawan TNI yang ikut menolak hasil penghitungan Pilpres.
Malah, disebut-sebut ada kelompok purnawirawan TNI yang juga terlibat dalam kerusuhan 22 Mei.
"Sebenarnya gak ada masalah, kita-kita ini yang pensiun memiliki hak politik yang sama dengan masyarakat karena prajurit yang sudah ditanggalkan hak politiknya melekat mereka memiliki pilihan politik,
Ada sekolompok kecil mantan anggota TNI yang memang ada dalam pusaran kelompok tertentu ini, kita kenali itu,
para prajurit desersi, orang-orang pecatan memang ada, ada dalam pembicaraan dan itu kita monitor dengan pasti bahwa mereka itu terlibat dalam kerusuhan itu," kata Moeldoko.