Setelah Sidang Sengketa Pilpres 2019 Digelar, Aa Gym Beri Pesan Kepada Seluruh Masyarakat Indonesia
Penceramah Aa Gym memberikan pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu setelah sidang putusan sengketa Pilpres 2019 digelar.
Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Whiesa Daniswara
Penceramah Aa Gym memberikan pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu setelah sidang putusan sengketa Pilpres 2019 digelar.
TRIBUNNEWS.COM - Penceramah KH Abdullah Gym Nastiar atau yang akrab disapa Aa Gym memberikan pesan mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Aa Gym memberikan pesannya untuk warga Indonesia melalui kanal YouTube Talkshow Tv one yang dilansir TribunJakarta.com pada Jumat (28/6/2019).
Aa Gym dalam video itu membahas mengenai pemenang dan kekalahan kubu tertentu di sengketa Pilpres 2019.
Penceramah kondang itu pun berpesan agar masyarakat Indonesia kembali bersatu.
Awalnya, Aa Gym membahas mengenai pemenang sengketa Pilpres 2019 sesungguhnya bukanlah sosok Prabowo dan Jokowi.
Menurut Aa Gym, pemenang Pilpres 2019 yang sebenarnya itu siapapun yang memiliki naik baik untuk membangun negeri ini dan melaksanakan dengan cara yang benar.
"Hatinya juga pasrah dan tawakkal kepada Allah SWT, itu lah pemenang yang sesungguhnya," ucap Aa Gym.
Aa Gym mengungkapkan, mengenai jabatan yang diberikan merupakan sebuah kehendak dari Allah SWT.
"Jabatan itu kehendak dari Allah SWT sebagai ujian yang sangat besar. Jabatan tak lama tapi tanggungjawabnya dunia akhirat," papar Aa Gym.
Aa Gym berpesan kepada siapapun yang menjadi pemenang di sengketa Pilpres 2019 agar segera menyadari hal ini merupakan amanat yang luar biasa besar dan dekati Allah SWT supaya dapat bimbingan.
"Dekati Allah SWT supaya dapat bimbingan dan perlindungan dalam mengemban amanat.
Besikaplah tauladan yang baik dan jadi pemimpin adil, amanat dan jujur. Insya Allah bawa keberkahan kepada Negeri ini," ucap Aa Gym.
Aa Gym mengungkapkan agar pendukung kubu Jokowi dan Prabowo tetap rendah hati dan segera raih saudaranya yang sempat terpecah belah karena Pilpres 2019.
"Persatukan kembali karena kekuatan kita itu persatuan negeri ini.
Kemenangan sejati adalah tak membuat orang lain merasa dikalahkan," aku Aa Gym.
Aa Gym mengatakan, bagi pihak yang tak mendapatkan kesempatan untuk jadi pemimpin di Indonesia maka harus ridha.
"Siapa yang ridha kepada takdir, Allah SWT ridha kepadaNya. Semua niat baik, perjuangan itu ada catatannya di sisi Allah SWT. Semangat dan terus berikan yang terbaik bagi negeri ini.
Mudah-mudahan sesudah ini kita buka lembaran baru, yang paling utama meluruhkan penyakit hati menjadi persaudaran," jelas Aa Gym.
Pesaudaraan yang nantinya terjalin, lanjut Aa Gym, akan menjadi bukti keindahan orang Indonesia yang beriman dan bertakwa.
Prabowo Hormati Putusan MK
Sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) menghasilkan putusan ditolaknya seluruh dalil permohonan Prabowo-Sandi.
Seluruh gugatan sengketa hasil Pemilu Presiden 2019 yang diajukan pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditolak oleh MK.
Permohonan tersebut ditolak sebab, menurut Mahkamah, tidak memiliki alasan menurut hukum.
Dengan demikian, pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memimpin Indonesia periode 2019-2024.
Putusan dibacakan Anwar Usman, Ketua MK yang memimpin sidang di Gedung MK, Jakarta, Kamis (27/6/2019) pukul 21.15 WIB.
"Dalam pokok permohonan, menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," ujar Anwar Usman.
Sidang dimulai 12.45 WIB. Pertimbangan putusan dibacakan bergantian oleh delapan hakim konstitusi lainnya.
Saat membuka sidang, Ketua MK Anwar Usman menekankan bahwa putusan tersebut berdasarkan fakta persidangan.
Majelis hakim konstitusi sudah mendengar keterangan saksi dan ahli yang diajukan Prabowo-Sandi, ahli dari KPU, serta saksi dan ahli pihak Jokowi-Ma'ruf.
Mahkamah juga sudah memeriksa seluruh barang yang dijadikan alat bukti.
Mahkamah sadar bahwa putusan MK tidak akan memuaskan semua pihak. Hanya, MK berharap semua pihak tidak menghujat atau menghina pascaputusan.
Dalam pertimbangannya, hakim membacakan pendapat Mahkamah atas masing-masing dalil yang diajukan tim 02.
Tim hukum Prabowo-Sandi mengajukan sejumlah dalil yang menurut mereka adalah bukti kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif oleh Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.
Seluruhnya ditolak Mahkamah dengan berbagai argumen. Menurut MK, dalil 02 tidak beralasan menurut hukum.
Dalam sidang tersebut, hadir tim hukum Prabowo-Sandiaga yang dipimpin Bambang Widjojanto.
Sebagai termohon, seluruh Komisioner KPU hadir didampingi tim hukum yang dipimpin Ali Nurdin.
Adapun pihak terkait, hadir 33 pengacara Jokowi-Ma'ruf yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra. Hadir pula seluruh komisioner Bawaslu.
Hasil rekapitulasi KPU yang ditetapkan pada Selasa (21/5/2019), suara Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo-Sandiaga.
Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara.
Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara.
Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.
Meski kecewa, namun Prabowo memastikan dirinya akan patuh terhadap konstitusi.
"Kami menyatakan, kami hormati hasil keputusan MK tersebut. Kami serahkan sepenuhnya kebenaran yg hakiki pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Dalam jumpa pers ini, Prabowo didampingi oleh calon wakil presiden 02 Sandiaga Uno beserta sejumlah petinggi partai koalisi Adil Makmur.
Prabowo menyadari, putusan MK itu telah menimbulkan kekecewaan termasuk di kalangan pendukungnya.
"Walaupun kami mengerti keputusan itu sangat mengecewakan bagi kami, dan para pendukung Prabowo Sandi. Namun sesuai kesepakatan, kami akan tetap patuh dan ikuti jalur konstituisi kita yaitu UUD 1945 dan sistem perundangan yang berlaku," kata Prabowo.
Dia berterima kasih kepada seluruh pendukungnya yang sudah ikhlas mendoakan dan membantunya selama pelaksanaan pemilihan presiden lalu.
Simak videonya:
(TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Soal Pemenang Sengketa Pilpres 2019, Aa Gym: Kemenangan Sejati Tak Buat Orang Lain Merasa Dikalahkan