Selat Sunda Aman untuk Pelayaran
Adpel Pelabuhan Bakauheni memastikan jalur penyeberangan kapal roll on roll off (roro) di Selat Sunda aman untuk pelayaran.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, KALIANDA - Administrator Pelabuhan (Adpel) Pelabuhan Bakauheni memastikan jalur penyeberangan kapal roll on roll off (roro) di Selat Sunda aman untuk pelayaran.
Kepala Adpel Bakauheni, Mohamad Ali, mengaku terus memantau dan menerima faksimili prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Maritim, Lampung.
"Berdasarkan informasi yang dihimpun dari semua kapal roro, kondisi perairan di Selat Sunda dan sekitar Pelabuhan Bakauheni tidak ada masalah. Kondisi cuaca, ombak dan angin aman untuk pelayaran dan tidak ada gangguan," kata Ali, Selasa (7/9/2010).
Menurutnya, untuk kondisi di daratan memang terjadi hujan. Tapi, hal itu tidak terjadi di lautan bahkan keadaan laut cenderung tenang. Adpel telah menerima pemberitahuan prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Maritim Lampung.
Sementara tinggi gelombang Selat Sunda bagian utara satu meter dan kecepatan angin 0,8 knot per jam dan angin bertiup dari timur ke tenggara. Di bagian selatan, seperti pantai timur Lampung (pantai Ketapang ke timur), dan pantai barat Lampung (perairan Gunung Anak Krakatau) ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter.
"Kondisi di Selat Sunda utara aman, bahkan untuk kapal cepat pun bisa melewati terlebih jika kapal roro yang memiliki bobot hingga puluhan gross ton pasti tidak masalah," ujar Ali.
Dia menjelaskan, kapal roro bisa terganggu jika ketinggian ombak mencapai lima meter. Tapi kondisi itu tidak pernah terjadi di Selat Sunda. Kondisi aman penyeberangan bisa dilihat dari padatnya jumlah trip pelayaran kapal roro yang terus meningkat dari 89 trip hingga 98 trip.
Sedangkan untuk jumlah kapal yang beroperasi di Pelabuhan Bakauheni ada 27 roro. Jumlah armada bisa diperbanyak lagi mencapai 33 kapal jika situasi pelayaran sangat ramai atau mencapai 120 trip penyeberangan. Mengatasi padatnya penyeberangan, PT Indonesia Ferry (IF) sudah mengoperasikan Raja Enggano yang merupakan kapal bantuan. Dari 33 kapal, satu kapal yaitu Prima Nusantara masih docking.
Kedatangan dan keberangkatan pemudik di Pelabuhan Bakauheni pada H-3 terus mengalir dari siang hingga malam hari. "Tidak ada lonjakan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, pada H-3 Lebaran, terutama untuk arus pemudik yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni-Merak," kata Petugas Posko Mudik PT ASDP I Putu Widhiatmaja.
Dia mengatakan, ada lonjakan pada penumpang yang terjadi malam hari. Kemudian berangkat menuju Terminal Induk Rajabasa, Bandar Lampung saat pagi hari.
Pantauan Tribun hingga pukul 23.00 WIB, penumpang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten, terus berdatangan. Namun, tidak terjadi antrean di loket.(*)