Kampus USU, Tempat Jajanan Berbuka Puasa
Tuti (34), warga yang tinggal di kawasan Sunggal, mengatakan membuka lapak berjualan tepatnya di seputaran pintu IV Universitas Sumatera
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribun Medan, Irfan Azmi Silalahi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tuti (34), warga yang tinggal di kawasan Sunggal, mengatakan membuka lapak berjualan tepatnya di seputaran pintu IV Universitas Sumatera Utara (USU) Jalan Dr Mansyur Medan, karena biasanya masyarakat ramai berdatangan pada saat jam-jam sore hari sekitar pukul 15.00 WIB keatas.
Dirinya yang saban tahun membuka lapak berjualan jajanan di lokasi serupa menjelaskan, dari pengalaman saban tahun, masyarakat urung keluar rumah pada waktu siang hari. Itu pula yang membuatnya membuka jualan diatas jam tiga sore, di mana pada siang hari melakukan persiapan misal membersihkan lokasi jualan termasuk memasang tenda dan steling jualannya.
"Kalau dari pengalaman puasa tahun-tahun sebelumnya memang seperti ini. Jalanan selalu sepi pada pagi sampai siang hari. Tetapi lihat saja nanti sore, jalan ini susah dilewati karena masyarakat penuh membeli jajanan berbuka," ujarnya ketika disambangi Tribun ketika membersihkan dan mempersiapkan steling jualannya, Sabtu (21/7/2012).
Ia mengatakan memilih berjualan bukaan puasa seperti kue-kue dan mie dikarenakan seputaran USU sudah menjadi lokasi yang dikenal masyarakat. Apalagi mahasiswa yang banyak kost di seputaran lokasi, membuat dagangannya saban tahun selalu diburu pembeli.
Hal senada diungkapkan Bisru Hafi, selaku Public Relation USU. Dikonfirmasi via selulernya, Bisru mengatakan sejak 10 tahun terakhir kawasan USU yang berlokasi di Jalan Dr Masnyur memang dijadikan masyarakat sebagai sentra penjual jajanan berbuka puasa.
Bahkan diantara pedagang ia katakan cukup banyak mahasiswa yang melakukan inisiatif sendiri berjualan menggunakan mobil atauapun kendaraan roda dua untuk memajang jajanannya."Saya pikir sudah 10 tahun terakhir kawasan USU saban tahun dijadikan pusat jajanan berbuka puasa pada sore hari," ungkapnya.
Meski secara langsung tidak memperoleh sisi positif dari pedagang, ia mengatakan paling tidak trandmark kawasan USU yang dijadikan saranan jajanan berbuka saban puasa bisa mempermudah mahasiswa yang bertempat tinggal di kawasan tersebut mendapatkan menu idamannya.
"Masalahnya hanya satu saja, kalau pagi sampai siang okelah jalanan sepi. Tetapi kalau sudah sore hari macet sekali jalan itu," ungkapnya.
Disinggung apakah USU dikemudian hari bakal membentuk pusat atau lokasi khusus bagi para pedagang musiman, Bisru tidak menjelaskan secara rinci. Katanya, jika memang serius, pihaknya menunggu inisiatif dari pedangan untuk mengajukan permohonan kepada manajemen untuk bisa ditindak lanjuti.
Pasalnya di tahun-tahun sebelumnya kehadiran para pedagan di seputaran kampus tersebut tanpa kordinasi ke manajemen kampus. Mereka, para pedagang biasanya langsung membuka stand-stand dagangannya.
"Kalau memang serius mereka baik pedagang dari kalangan umum atau pun mahasiswa bisa mengajukan permohonan ke kami," ungkapnya.
Klik Juga: