Kartu Mobily Banyak Diminati Jemaah Indonesia
Kartu seluler (SIM Card) Mobily paling banyak diminati oleh jemaah haji atau umrah asal Tanah Air. Operator telepon seluler Mobily cukup terbesar
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunbatam, Candra P. Pusponegoro dari Mekkah Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Kartu seluler (SIM Card) Mobily paling banyak diminati oleh jemaah haji atau umrah asal Tanah Air. Operator telepon seluler Mobily cukup terbesar di Arab Saudi dan kartu ini cukup familiar di kalangan jemaah. Selain harga SIM Card perdananya murah, pulsa isi ulangnya mudah dibeli di pasaran.
Hampir rata-rata pulsa isi ulang dijual oleh warga setempat atau para pembimbing (muthawwif) jemaah. Di sini, tiga operator GSM terbesar beroperasi selain Mobily, yakni Al Jawal STC dan Zain SA. Ketiga operator seluler ini menawarkan harga kompetitif dan murah untuk berkirim pesan (SMS) atau menelepon.
Dibandingkan menggunakan operator Indonesia yang digunakan di Arab Saudi, biaya roamingnya terbilang cukup tinggi. Meskipun di antara sebagian jemaah ada yang tetap menggunakan operator asli dari Tanah Air selama beribadah. Kendati demikian, pilihan terbanyak, selama berada di Tanah Suci mereka lebih menggunakan operator lokal.
Beberapa jemaah umrah asal Batam Kepulauan Riau mengatakan, lebih baik menggunakan operator setempat (lokal). Alasannya, jika menggunakan operator dari Tanah Air, mereka tidak sanggup membayar biaya roamingnya. Selain itu, tidak semua operator dari dalam negeri sudah melakukan kerja sama dengan operator di Arab.
"Saya sengaja mengganti kartu telepon yang baru karena ingin menggunakan kartu perdana. Pembimbing menyarankan mengganti nomor Arab supaya komunikasi antarjemaah lebih mudah," ujar Eka Koib Jian, salah seorang jemaah Nettour Batam yang sedang menunaikan ibadah umrah Ramadan, Senin (6/8/2012).
Menurutnya, pembelian kartu perdana Mobily senilai SAR 50 (setara Rp 125 ribu) berisi pulsa SAR 30. Untuk sekali kirim pesan (SMS) ke tanah air atau nomor luar hanya SAR 0,5.
Sedangkan berkirim pesan ke nomor sesama Arab Saudi SAR 0,25 riyal. Sedangkan untuk menelpon selama 4 menit hanya SAR 10.
Kemudian untuk voucer pulsa isi ulang tersedia dalam pecahan SAR 10, SAR 20, SAR 30, SAR 50, dan SAR 100. Harganya pun sesuai dengan bandrol yang ada. Misalnya membeli pulsa isi ulang SAR 10 maka harganya juga SAR 10. Berbeda dengan di Tanah Air, beli pulsa Rp 10 ribu harus dibayar Rp 12 ribu atau Rp 13 ribu.
Selain Mobily, harga perdana Al Jawal STC lebih mahal berkisar di atas SAR 100. Begitu juga dengan Zain SA juga setara dengan nilai itu. Untuk pulsa isi ulang setiap kartu mudah diperoleh di toko-toko yang ada di dekat hotel tempat tinggal para jemaah. Di sini, pedagang Arab juga mahir menggunakan Bahasa Indonesia.
"Jangan takut tertipu, membeli kartu perdana atau pulsa isi pulang relatif aman. Namun jika kurang yakin bisa mengajak pembimbing agar bisa memastikannya. Kemudian untuk isi ulang pulsa berbeda dengan di Tanah Air. Di Arab isi ulang memakai voucer gesek dan bukan elektrik," ujar Sucipto, seorang warga Pekalongan Jawa Tengah yang sudah bermukim di Mekkah selama 4 tahun.
Untuk jenis ponsel yang bisa digunakan menggunakan frekuensi GSM atau sama seperti ponsel umum di Indonesia. Sehingga produk jenis apapun tetap bisa digunakan tanpa harus membeli piranti yang baru. Adapun harga ponsel yang dijual di Arab Saudi tidak jauh beda dengan harga ponsel di Tanah Air.
Baca Juga: