Baharudin Berjuang dari Malimping Bertemu SBY
Mimpi Baharudin Yunus (33), seorang penyandang disabilitas untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mimpi Baharudin Yunus (33), seorang penyandang disabilitas untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono tercapai sudah.
Meski niatnya sempat ciut, semangat Baharudin yang kuat membuatnya bisa langsung bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia ini.
Perjuangan Baharudin, bermula dari tempat tinggalnya di Malimping, Lebak, Banten. Keinginannya yang kuat mengalahkan semua rasa tidak yakinan banyak orang kepadanya untuk sampai ke Jakarta, bertemu SBY.
Sejak kemarin, Sabtu (18/8/2012) pagi, Baharudin telah pamit kepada isterinya, sang penjual sayur keliling untuk bersilaturahmi dengan Presiden.
Kondisi tubuhnya yang kurang tak membuatnya menyerah bertarung menumpang bis dari Lebak ke Ibukota Negara. Berkawan peluh, dan mengeluarkan kocek Rp100 ribu akhirnya dirinya sampai juga di Jakarta. Dan menyempatkan diri shalat di Masjid Sunda Kelapa, Minggu (19/8/2012).
Di tengah terik mentari siang, Baharudin menggayuh langkahnya sedikit susah. Pukul 11.00 WIB, ia sampai di depan Istana Negara. Namun, asanya untuk bertemu SBY sempat pupus, kala diarahkan ke Monas bergabung dengan penyandang tunanetra.
"Sempat pesismis juga tadi. Abisnya diarahkan ke Monas. Gabung dengan banyak teman tunanetra. Sempat dijemur tadi di Monas. Apalagi tadi katanya hanya perwakilan saja," ungkapnya, usai bertemu dan bersalaman dengan SBY dan Ani Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Minggu (19/8/2012).
Doa Baharudin akhirnya terjawab. Peluh susah perjuangannya sampai ke Jakarta pun terbalas sudah. Ia menjadi bilangan dua belas perwakilan penyandang disabilitas bertemu dan bersalaman langsung dengan SBY.
"Alhamdullilah terharu. Terharu tadi bisa langsung bertemu," ungkap Baharudin, yang sudah sejak lahir saraf kakinya lemah.
Dia mengaku, saat bertemu Presiden sempat menyatakan permintaannya, yakni diberi bantuan modal usaha untuk ikut membantu isteri menjual sayur.
Menurut keterangannya, saat itu SBY mengiyakan permintaannya. "Saya bilang ke bapak Presiden diberi bantuan modal usaha dari bapak Presiden. Tapi katanya iya-iya. Tapi itu kan saat itu tidak banyak waktu untuk tiap orangnya, jadi ndak bisa lama-lama bicaranya," terangnya.
Baharudin menyatakan dirinya hanya memohon bantuan modal usaha sebesar Rp6 juta. "Rp4 juta buat beli motor bekas. Dan Rp1 juta untuk modifikasi motornya. Terus Rp1 juta buat modal usaha," ungkapnya.
Lebih lanjut, Baharudin mengaku mendapat tali kasih berupa dana yang besarnya Rp200 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibanding saat pertama dirinya bersilaturahmi tahun 2004 lalu mendapat Rp500 ribu.
Dapat dikabarkan pula, dalam open house tahun ini, sekitar 600 warga mendaftarkan diri agar bisa masuk dan bertemu serta bersalaman dengan SBY. Dari total 600 tersebut, sebanyak dua ratusnya adalah penyandang disabilitas.
Baca Juga: