Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Mereka yang Merugi

ALLAH SWT tidak bosan-bosannya memberi ampunan dan maaf kepada hamba-Nya yang senantiasa menyadari kesalahannya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mereka yang Merugi
Tribunnews/HO
HM Ridlo Zainuddin Lc, Ustaz Uje Center. Tribunnews/HO 

HM Ridlo Zainuddin Lc
Ustaz Uje Center

ALLAH SWT tidak bosan-bosannya memberi ampunan dan maaf kepada hamba-Nya yang senantiasa menyadari kesalahannya untuk memohon ampunan dari-Nya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian. Dan, Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, dan Allah akan mengampuni dosa mereka." (HR. Muslim)

Dari hadist di atas, kita dapat pahami bahwa di Bulan Ramadan yang penuh ampunan ini kita harus dapat berupaya senantiasa memohon ampun kepada Allah. Terlebih memasuki 10 hari kedua di Bulan Ramadan yang telah dikhususkan Allah untuk mendapatkan ampunan atau  maghfiroh-Nya.

Sungguh merugi orang yang telah menjalankan ibadah puasa dalam waktu setahun sekali ini, namun tak dapat ampunan dari Allah. Padahal, Nabi SAW telah mengingatkan, waktu tepat memohon ampun adalah Bulan Ramadan.

Belum tentu kita dapat bertemu, dan merasakan kenikmatan ibadah Ramadan tahun mendatang.  Apalagi dalam perjalanan hidup di bulan-bulan lainnya, tentunya kesalahan dan dosa yang kita lakukan terus bertambah, tanpa henti-hentinya.
Inilah yang menjadi salah satu penyebab ampunan Allah diberikan di pertengahan Bulan Suci Ramadan. Secara maklum, kita sadar bahwa di waktu pertengahanlah yang membuat manusia lalai melakukan kebaikan-kebaikan. Sebut saja, di waktu pertengahan malam banyak manusia yang terlena untuk menghilangkan rasa lelahnya dengan beristirahat sepanjang malam.

Dan, itupun terjadi di Bulan Ramadan, betapa banyak kaum muslimin yang tidak berpuasa di pertengahan Bulan Ramadan karena sudah terlelahkan aktivitas-aktivitas kehidupannya. Anehnya ia merasa, cukup rasanya berpuasa di awal Ramadan saja.

BERITA REKOMENDASI

Godaaan dan tantangannya pun makin bertambah ketika lingkungan sekitarnya mulai tak malu-malu menawarkan hal-hal yang membatalkan puasa. Seperti banyaknya pedagang makanan dan minuman yang berkeliling jual dagangannya ke orang-orang yang membutuhkannya, termasuk terhadap orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Maka dari itu, berhati-hatilah terhadap hal yang demikian. Sepatutnya kita mencari ampunan di 10 hari kedua Bulan Ramadan, bukan tergoda hal-hal yang menghilangkan pahala puasa atau bahkan dapat membatalkan puasa.
Sebab hikmah berpuasa sangatlah tinggi nilai kedudukannya di hadapan Allah SWT, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist sahih. Suatu saat bertanyalah para sahabat, "Wahai Rasulullah! Engkau telah mengucapkan amin sebanyak tiga kali tatkala Malaikat Jibril berdoa.

Rasulullah menjawab,  "Malaikat Jibril telah mendatangiku, kemudian dia berkata, Celakalah orang yang menjumpai Ramadan lalu tidak diampuni. Maka aku menjawab amiin. Ketika aku menaiki tangga mimbar kedua, maka Jibril berkata, Celakalah orang yang disebutkan nama-mu di hadapannya lalu tak mengucapkan shalawat kepada-mu. Maka aku menjawab amiin.

Ketika aku menaiki tangga mimbar ketiga, Jibril berkata, Celakalah orang yang memiliki kedua orangtua hingga mencapai usia tua berada di sisinya, lalu mereka tidak memasukkannya ke dalam surga, maka aku menjawab amiin." (*)

Tags:
Uje
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas