Mengelola Penyakit Sosial Ala Mendikbud M Nuh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhammad Nuh menuturkan ada tiga penyakit sosial
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhammad Nuh menuturkan ada tiga penyakit sosial, yakni kemiskinan, ketidaktahuan, dan ketertinggalan peradaban. Jika hal itu tidak dikelola dengan baik, bisa membuat kehidupan berantakan.
“Dalam membebaskan kemiskinan ada beberapa cara yaitu memotivasi tentang pentingnya etos kerja. Orang kerja itu harus diberikan penghargaan agar mereka semangat kerja,” ujar Nuh di sela-sela open house di rumah dinasnya, di Jalan Widya Chandra, Jakarta, Senin (28/7/2014).
Nuh melanjutkan, solusi berikutnya yaitu memberikan fasilitas pelayanan bagi pekerja, dan perlu adanya pendidikan khusus bagi anak-anak miskin itu, agar dia punya kompetensi teknis. Sehingga dengan pendidikan yang relatif baik, harapannya dia punya akses kesumber kemakmuran.
“Lalu penyakit ketidaktahuan atau bahasa kasarnya kebodohan. Jika kita ingin menjadi orang sukses atau pemimpin di dunia, harus punya ilmu. Karena menuntut ilmu itu wajib. Selanjutnya, Ketertinggalan Peradaban. Orang yang tertinggal beradabannya itu meletakkan martabat dan nilai manusia murah,” urai Nuh.
Menurutnya, apabila kita punya sengketa pemilu, lalu terjadi benturan fisik, itu berarti martabatnya rendah. Sehingga momentum Ramadhan dan Idul Fitri itu diharapkan bisa membuat jumlah orang miskin bisa berkurang, serta setiap orang bisa punya program membebaskan anak-anak miskin.