Banyak Titik Kemacetan, Sopir Bus Merugi
Selain infrastruktur jalan yang rusak, kepadatan lalulintas juga membuat bus terlambat masuk ke terminal.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selain kerugian waktu beberapa titik kemacetan saat mudik juga membuat sopir bus antar kota dan antar provinsi (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur merugi materi.
Selain infrastruktur jalan yang rusak, kepadatan lalulintas juga membuat bus terlambat masuk ke terminal. Salah satu korbanya ialah Edi Supriyatno (49), sopir bus Luragung Jaya, jurusan Kuningan-Jakarta.
"Saya rugi materi dan waktu akibat kemacetan yang terjadi di Palimanan, Cirebon, dan Cikamurang," kata Edi di Terminal Kampung Rambutan.
Menurutnya, dalam kondisi normal bus yang berangkat dari Kuningan pukul 20.00 WIB, sudah tiba di Terminal Kampung Rambutan pukul 05.00 WIB. Pada hari Minggu atau H+6 kemarin, 45 penumpang yang dibawa baru tiba pukul 12.00 WIB.
Edi mengatakan, akibat hal itu dirinya tidak dapat tidur dan jadwal keberangkatan bus yang disopirinya dibatalkan sehingga pendapatannya berkurang.
"Kami juga butuh istirahat kan. Tapi diburu penumpang yang harus berangkat," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ade Setiadi (48), sopir Luragung Jaya yang harus kehilangan satu trip akibat kemacetan lalu lintas di Indramayu dan Cikampek hari Minggu (3/8/2014).
"Saya kehilangan satu trip, makanya saya baru bawa penumpang siang ini," katanya.