Sambil Menunggu Waktu Berbuka Puasa, Komunitas Pallawa 'Perang' di GTC
Sebuah komunitas di Kota Makassar ngabuburit dengan cara berperang dan saling menembak satu sama lain.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Waryawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Berbagai cara dilakukan orang-orang untuk menanti waktu berbuka puasa.
Ada yang menanti waktu berbuka dengan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti mengaji atau itikaf di masjid.
Ada juga yang memilih menanti waktu berbuka atau ngabuburit di tempat-tempat keramaian.
Namun lain halnya dengan sebuah komunitas di Kota Makassar. Mereka ngabuburit dengan cara berperang dan saling menembak satu sama lain.
Tapi perang ini bukanlah perang yang sesungguhnya, melainkan hanya sebuah permainan tembak menembak menggunakan senjata airsoftgun.
Komunitas pecinta olahraga airsoftgun, Pallawa Airsoft Squad (PAS) ngabuburit dengan bermain perang-perangan di GTC Tanjung Bunga, Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2016).
Perang ini dilakukan oleh sebuah komunitas pecinta olahraga airsoftgun, Pallawa Airsoft Squad (PAS).
Dua kali sepekan, komunitas yang jumlah anggotanya sekira 100 orang ini selalu berkumpul di lantai tiga parkiran mal GTC Tanjung Bunga, Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan.
Para anggota memakai atribut seperti seorang anggota detasemen khusus kepolisian maupun TNI, lengkap dengan senjata berat yang mereka tenteng.
Saat ditemui, Minggu (12/6/2016) sore, komunitas PAS sedang menggelar kegiatan rutin mereka, perang airsoftgun.
Ketua Umum Komunitas Pallawa Airsoftt Squad, Said Umar mengatakan kegiatan ini sebagai olahraga dan juga untuk mengisi waktu sambil menunggu berbuka puasa.
"Kegiatan ini rutin kami laksanakan dua kali seminggu, selain sebagai olahraga juga untuk menunggu waktu berbuka puasa," ungkapnya.
Komunitas pecinta olahraga airsoftgun, Pallawa Airsoft Squad (PAS) ngabuburit dengan bermain perang-perangan di GTC Tanjung Bunga, Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2016).
Menurutnya, tembak menembak dengan menggunakan peluru plastik ini memiliki keseruan tersendiri.
"Olahraga ini mengasikkan, dan memberi kepuasan tersendiri untuk kami para pemain," katanya.
Olahraga ini menuntut kejujuran bagi para pemainnya. Pemain yang terkena tembakan harus secara jujur mundur dari permainan.
"Maknanya ada di situ juga, untuk melatih kejujuran kita, apalagi ini bulan puasa," ujar dia.
Untuk mengikuti kegiatan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, khususnya masalah keselamatan para pemainnya.
Hal itu disebabkan senjata yang digunakan, meskipun hanya menggunakan butiran peluru pelastik, tapi dapat menyakitkan jika terkena langsung pada kulit.
Untuk itu, beberapa perangkat keselamatan yang harus digunakan yaitu kacamata atau pelindung muka, dan juga pakaian yang cukup tebal.
Sementara itu, untuk jenis senjata yang digunakan juga memiliki beragam jenis mulai dari senjata laras panjang, AK47, pistol, dan beberapa jenis senjata lainnya.