Cerita Bung Karno Dambakan Masjid di Istana Kepresidenan
Masjid yang berada di sisi sebelah kanan Istana Merdeka ini memiliki nilai sejarah yang lekat dengan Sang Proklamator, Ir. Soekarno.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Baiturrahim, merupakan masjid yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Masjid yang berada di sisi sebelah kanan Istana Merdeka ini memiliki nilai sejarah yang lekat dengan Sang Proklamator, Ir. Soekarno.
Untuk mengetahui lebih dalam, Deputi II Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo membantu memberikan cerita yang utuh mengenai sejarah terbangunnya Masjid Baiturrahim di lingkungan Istana Kepresidenan.
Djarot yang juga selaku Ketua Pengurus Masjid Baiturrahim dibantu juga oleh Ajat Sudrajat selaku Sekretaris Masjid Baiturrahim untuk memberikan keterangan yang lebih detail.
Masjid Baiturrahim ini terbangun atas kehendak Soekarno yang kala itu sudah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Sebelumnya, di lokasi yang sekarang telah berdiri bangunan masjid itu merupakan lapangan tennis. Berhubung Istana merupakan peninggalan Belanda, sehingga belum ada sarana ibadah bagi umat Muslim saat itu.
Pada tahun 1959, inisiatif Presiden Soekarno saat itu terwujud. Dimulailah pembangunan masjid di lingkungan istana. Saat itu, R.M Soedarsono yang mengarsiteki pembangunan masjid itu.
R.M Soedarsono adalah arsitek yang pernah membangun monumen-monumen penting di Ibukota, diantaranya Monumen Nasional (Monas) dan Museum Sejarah di dalamnya.
"Pembangunan masjid ini langsung dibawah pengawasan Presiden Soekarno kala itu," kata Djarot.
Presiden Soekarno ikut pun ambil bagian dari pembangunan masjid itu, yakni menyusun nuansa struktur bangunan yang lekat dengan nuansa Jawa-Bali. Pada tahun 1961, selesailah pembangunan masjid tersebut.
Namun, Presiden Soekarno saat itu hanya mengizinkan umat yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan saja yang bisa menunaikan salat di Masjid Baiturrahim.
Masjid ini memiliki satu kubah. di sebelah kanan masjid, terdapat satu menara untuk mengumandangkan Adzan.
Pintu masjid dibuat transparan, dan terukir ayat-ayat Al-Quran. Seluruh bangunan dicat warna putih. Dinding masjid ini hanya ditutupi oleh kaca tebal yang dibalut ukiran-ukiran dan ayat Al-Quran. Kaca ini juga merupakan bagian dari ventilasi bangunan.
Tidak Sesuai Arah Kiblat