Mengintip Aktivitas Mahasiswa Muslim Thailand Jalani Ibadah Puasa hingga Tadarus Bareng di Jember
Perbedaan budaya, makanan serta bahasa menjadi hal yang harus dibiasakan lebih 50 orang mahasiswa muslim Thailand yang ada di Jember.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Jauh dari kampung halaman dan orang tua, menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiwa muslim asal Thailand saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan di negara orang.
Perbedaan budaya, makanan serta bahasa menjadi hal yang harus dibiasakan lebih 50 orang mahasiswa muslim Thailand yang ada di Jember.
Saat ini mereka tengah menempuh studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember dan beberapa kampus lainnya.
Puluhan mahasiswa tersebut berasal dari empat provinsi di Thailand, yakni Songkhla, Pattani, Jala, dan Naratiwak.
Baca: Mimpi Sang Ibunda Bantu Polisi Temukan Jasad Grace Terbungkus Karung di Kebun Singkong
Selain di IAIN Jember, mereka juga ada yang menempuh studi di beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Jember (UIJ), Universitas Jember (Unej), dan Universitas Muhammadiyah Jember.
Nasron, seorang mahasiswa asal Thailand yang sudah fasih berbahasa Indonesia ini mengatakan, pengalaman dan kesannya ketika berpuasa di Indonesia, soal makanan menurutnya berbeda sekali dengan di Thailand.
"Beda banget disini, menunya ya nasi sama lauk itu aja, beda kalau di Thailand, pilihannya lebih banyak," ujarnya, saat mengikuti kegiatan keagaaman rutin di Kampus, Jumat (25/5/2018) sore.
Selain menu yang menurutnya kurang variatif, cita rasa yang berbeda membuat ia belum terbiasa makan masakan Indonesia.
Baca: ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun Sakit Hati kepada Ibunda Korbannya
"Beda makanan di sini, cenderung ada yang pedas dan manis kalau di Thailand lebih gurih kayak Tomyam itu, sempat aneh tapi ya harus makan," jelasnya, sambil tertawa.
Selama Ramadan, ia bersama rekan-rekannya rutin mengaji di masjid IAIN Jember sembari menunggu buka puasa selain itu banyak aktivitas sosial yang dilakukan rekan-rekannya.
"Sembari nunggu buka puasa gitu kita mengaji, kami juga punya organisasi di sini. Selama Ramadan ya kami sering buka bersama, tadarus bersama, dan bakti sosial," tambahnya.
Berbeda dengan Nasron yang sudah dua tahun hidup di Indonesia, Nadia Cekmakming membagikan ceritanya bahwa ini adalah Ramadan pertama kalinya terpisah jauh dari keluarganya.
"Pertama kali jauh dari keluarga Ramadan kali ini," ungkapnya.
Baca: Musuh Koruptor Itu Tak Lagi Bergelut di Dunia Advokat, Dia Pilih Beternak Kambing di Kampung Halaman
Meski tidak bisa berkumpul dengan keluarga, gadis yang masih belajar bahasa Indonesia itu mengaku, cukup lega karena bisa bertemu rekan-rekannya dari Negara Thailand.
"Tiap hari ada mereka yang dari Thailand, sama seperti keluarga, kangen jadi terobati," ucap mahasiswi Tadris Bahasa Inggris IAIN Jember ini.
Ashari selaku dosen pembimbing mahasiswa Thailand di IAIN Jember mengatakan, selama Ramadan, banyak aktivitas sosial dan keagamaan yang dilakukan mahasiswa tersebut.
"Setiap sore menjelang berbuka puasa, kita adakan kajian tentang keislaman mereka mengaji, lalu dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama. Ini kami lakukan untuk memupuk kebersamaan dan kekeluargaan," jelasnya.
Selain itu, selepas salat tarawih, mereka melakukan kegiatan tadarus Alquran secara bersama- sama.
Baca: Kronologis Hilangnya Bocah Grace hingga Jasadnya Ditemukan di dalam Karung
"Setelah tadarus, kita isi lagi dengan kegiatan kajian lagi. Temanya berganti-ganti," ucapnya.
Meski kegiatan akademis yang lumayan padat, mereka mendapatkan tambahan ilmu, sehingga begitu selesai dari kampus, bisa langsung melaksanakan di negara asalnya kelak.
Ashari juga mengimbau bagi mahasiswa Thailand yang berada di IAIN Jember untuk lebih berbaur dengan mahasiswa Indonesia, karena selama ini terkesan mengelompok dan itu kurang baik menurutnya.
"Tentu kita berharap, mereka dapat membaur dengan mahasiswa lokal, jangan ngeblok itu tidak baik saya bilang gitu. Kungkin kendala bahasa ya, lambat laun mereka akan terbiasa," tegasnya. (Surya/Erwin Wicaksono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.