Asmara Subuh di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang: 'Perang' Petasan hingga 'Banjir' Sampah
Mereka tampak saling lempar satu sama lain, terutama pada saat sekumpulan remaja putri yang melintas, suara ledakan petasan meledak seketika.
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ribuan rermaja Kota Palembang berkumpul di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) di hari pertama bulan suci Ramadan 1440 H, Senin (6/5/2019).
Aktivitas yang dilakukan para remaja usai subuh ini kerap disebut dengan 'asmara subuh'.
Pantauan Sripoku.com, suara petasan mulai terdengar di sepanjang kawasan Jalan AK Gani maupun Jembatan Ampera.
Asap putih pun terlihat hasil dari ledakan petasan yang dimainkan.
Bau petasan yang khas tercium ketika berada di pelataran BKB yang dapat cukup mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.
Tidak hanya itu, sampah-sampah juga terlihat bertebaran di sekitar lokasi.
Nyaris setiap pengunjung BKB didominasi oleh remaja ini mengantongi petasan.
Mereka tampak saling lempar satu sama lain, terutama pada saat sekumpulan remaja putri yang melintas, suara ledakan petasan meledak seketika.
Dari pantauan Sripoku.com, para remaja ini memperoleh petasan yang dijajakan oleh para pedagang yang berada di bawah Jembatan Ampera dan juga gerbang Benteng Kuto Besak (BKB).
Berbagai macam jenis petasan dijual, mulai dari percon korek, santak, gasing, disco dan berbagai macam jenis petasan lainnya.
Harganya pun cukup terjangkau, dijual kisaran Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribuan.
Menurut salah satu pedagang yang berjualan di lokasi ini, ia berjualan sejak subuh karena sudah tahu bahwa di hari pertama puasa ini akan ramai yang mengunjungi BKB untuk bermain petasan.
"Pagi-pagi mas cari rezeki, lumayan buat hiburan anak-anak hargonyo pun kami jual murah dan percon ini kami beli dari agent yang jual di Plaju," ujarnya.
Baca: Mahkamah Agung Berhentikan Hakim Kayat, Tersangka Penerima Suap Rp 500 Juta
Sementara itu Saban, salah satu siswa SMP mengatakan ia dan teman-temannya datang ke BKB karena ingin mencari hiburan karena di sekolahnya libur selama 3 hari.
"Libur kami hari ini, kami datang kesini nak main percon bareng kawan-kawan," ujarnya.
Tampak juga petugas kebersihan sibuk menyapu sebagian tempat yang ada di kawasan BKB.
Bahkan menurut mereka dengan adanya remaja-remaja ini yang bermain petasan sangat mengganggunya bekerja.
"Uh... kesel kito liat tingkah laku budak ni, banyak in sampah be berisik pulo. Ganggu wong begawe bae. (kesel kita sama tingkah laku anak-anak ini, banyak-banyakin sampah aja, berisik pula. Ganggung orang kerja saja)," katanya sambil menggerutu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Alex Fernandus mengatakan akan menindak tegas penjual petasan yang berjualan dan segera menertibkan para pemuda Kota Palembang yang bermain petasan.
"Sudah jelas dari surat edaran Pemerintah Kota Palembang untuk menertibkan para pedagang nakal termasuk yang menjual petasan. Akan kami sita bila kami kedapatan berjualan petasan," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Asmara Subuh di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang Diwarnai Aksi 'Perang' Petasan