Benarkah Tidur saat Berpuasa adalah Ibadah? Begini Penjelasan Lengkap dari Ustaz!
Berikut ini penjelasan lengkap dari Ustaz Syamsul Bakri mengenai tidur saat berpuasa yang disebut sebagai ibadah.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Fathul Amanah
Berikut ini penjelasan lengkap dari Ustaz Syamsul Bakri mengenai tidur saat berpuasa yang disebut sebagai ibadah.
TRIBUNNEWS.COM- Umat Islam saat ini tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan 2019/1440 H.
Banyak amalan-amalan yang dapat dikerjakan untuk mencapai kesempurnaan dan keutamaan dalam beribadah.
Termasuk tidur saat berpuasa disebut sebagai ibadah, lalu benarkah?
Istilah "tidur saat berpuasa adalah ibadah" mungkin sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat.
Banyak orang kemudian memilih untuk tidur seharian.
Tak menjalankan aktivitas sehari-hari atau mengerjakan ibadah-ibadah lain.
Baca: Tak Mau Bibir Kering Saat Puasa? Lakukan 6 Cara Ampuh Pencegahannya Berikut Ini
Baca: Bacaan Doa Buka Puasa dan Jadwal Azan Maghrib di Surabaya dan 33 Kota, 4 Ramadhan 2019/1440 H
Padahal, di bulan ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang berbuat kebaikan.
Tak lain dan tak bukan, alasan tidur seharian adalah karena kelelahan.
Banyak orang yang lemas setelah tak makan mulai dari terbit fajar.
Ditambah lagi cuaca yang panas, akan membuat seseorang semakin membulatkan niat untuk memilih tidur-tiduran saja.
Lalu benarkah tidur saat berpuasa menjadi sebuah ibadah?
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan & Kerjasama IAIN Surakarta, Dr.H. Syamsul Bakri, M.Ag, memberikan penjelasan lengkap terkait hal tersebut.
Ustaz Syamsul kemudian menjelaskan sabda Nabi Muhammad mengenai tidur dan ibadah.
Berikut ini hadistnya.
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ
"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah."
Lebih lanjut, Ustaz Syamsul menjelaskan mengenai makna dari hadist tersebut.
Tidur orang berpuasa disebut ibadah tak lain supaya orang tersebut tak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa atau membuat puasa tidak berkualitas.
"Maka dalam konteks itu, tidur menjadi ibadah," jelas Ustaz Syamsul melalui sesi wawancara Tanya Ustaz dalam tayangan Youtube Tribunnews.com.
Ustaz Syamsul menegaskan jika makna tersebut tak boleh diartikan jika seorang muslim harus tidur seharian.
Dijelaskan Ustaz Syamsul, seseorang lebih baik bekerja tanpa harus melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa atau puasa tidak berkualitas.
Baca: Jadwal Buka Puasa Kamis, 9 Mei 2019 di DKI Jakarta dan Sekitarnya
Baca: Merokok Saat Puasa, Batal atau Tidak? Begini Hukum dan Penjelasan Lengkapnya!
"Jadi problemnya bukan batal atau tidak tapi bagaimana puasa berkualitas," jelasnya.
Tidur lebih baik daripada seseorang melakukan hal buruk seperti berbicara yang tidak bermanfaat, memikirkan sesuatu yang tidak baik, ataupun melihat sesuatu yang dilarang agama.
"Walaupun itu tidak membatalkan puasa, tetapi mengurangi kualitas ibadah puasa." jelasnya lagi.
Lebih baik lagi apabila seseorang melakukan amalan-amalan lain di bulan ramadhan.
Seperti memperbanyak membaca Al-Qur'an, mengaji, berzikir, sedekah, ataupun aktivitas lainnya.
Banyak amalan-amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk mencapai keutaaman serta kesempurnaan dalam ibadah puasa.
Meskipun tidak wajib, amalan sunnah tidak boleh untuk diabaikan.
Berikut ini amalan sunnah saat berpuasa dikutip dari laman resmi nu.or.id.
1. Makan sahur
Rasulullah bersabda: "Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan," (HR al-Bukhari).
Waktu makan sahur dilakukan setelpas tengah malam dan diakhirkan selama tidak masuk waktu yang diragukan; apakah masih malam atau sudah terbit fajar.
2. Menyegerakan berbuka
Umat islam dianjurkan untuk menyegerakan berbuka setelah waktunya tiba.
Makanan yang disunnahkan dikonsumsi saat berbuka puasa yakni kurma.
Dalam sebuah riwayat disebutkan sebelum melaksanakan shalat maghrib, Rasulullah SAW selalu berbuka dengan kurma basah.
Apabila tidak ada kurma basah dapat diganti dengan kurma kering ataupun air.
Baca: Inilah Penjelasan dalam Hadis Soal Bermalas-malasan Saat Berpuasa karena Lapar
Baca: Anti Loyo! Berikut Tips Ampuh Agar Tubuh Tetap Fit Saat Jalankan Puasa Ramadan 1440 H
3. Membaca doa ma'tsur sebelum atau setelah berbuka
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.”
Atau doa berikut ini
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”
4. Mandi besar sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah
Umat islam yang akan mandi besar dari junub, haid, maupun nifas dianjurkan untuk melakukkan sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah dengan suci.
Selain itu dikhawatirkan masuk ke mulut dan bagian lain.
5. Menahan lisan
Selama menjalankan ibadah puasa, umat Islam sangat dianjurkan untuk menjaga lisannya dari ucapan yang tidak berguna.
Hal ini justru akan menggugurkan pahal berpuasa seseorang.
Tidak hanya saat berpuasa, umat Islam juga selalu diingatkan untuk menjaga lisannya dimanapun itu.
Baca: Resep Buka Puasa Hari Ini - Yuk Bikin Gorengan Praktis dan Enak, Kamu Hanya Butuh Waktu 30 Menit!
Baca: Inilah 5 Aplikasi Android untuk Temanimu Jalankan Ibadah Puasa Ramadan 2019
6. Menahan diri
Berpuasa menjadi ajang untuk menahan lapar, haus, serta hawa nafsu.
Umat Islam dianjurkan untuk selalu menahan diri.
Sesutau yang berlebihan justru tidak baik bagi dieinya sendiri.
7. Memperbanyak sedekah
Sedekah dapat dilakukan kepada siapapun itu.
Sedekah juga dapat diberikan dalam bentuk apapun.
8. Memperbanyak i'tikaf di masjid.
I'tikaf atau berdiam diri di masjid sebaiknya dilakuan selama sebulan penuh di bulan ramadhan.
Atau diutamakan di sepuluh malam terkahir bulan ramadhan.
Saat memasuki sepuluh hari terakhir, Rasulullah SAW selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarga, dan mengencangkan ikat pinggat sebagai bentuk kesiapan beribadah.
9. Khatam Al Quran
Di bulan ramadhan yang penuh berkah, umat Islam juga dianjurkan untuk mengkhatamkan Al Quran.
Setidaknya paling sedikit satu kali dalam sebulan.
Namun sebaiknya dilakukan sebanyak mungkin.
10. Istiqamah
Umat Islam sebaikanya senantiasa istiqamah dalam menjalankan segala amalan di bulan ramadhan.
Tak hanya di bulan ramadhan, amalan tersebut diharapakan dipraktikkan pada bulan-bulan selanjutnya.
(Tribunnews.com/Miftah)