Deretan Tradisi Lebaran Unik Berbagai Negara di Dunia, dari Adu Pecah Telur hingga Pulang Kampung
Berikut deretan tradisi lebaran unik dari berbagai negara di dunia. Apa sajakah tradisi unik tersebut?
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
Berikut deretan tradisi lebaran unik dari berbagai negara di dunia. Apa sajakah tradisi unik tersebut?
TRIBUNNEWS.COM – Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Hari Raya Idul Fitri atau biasa disebut Lebaran menjadi hari kemenangan umat Islam setelah tiga puluh hari menjalani puasa Ramadan.
Lebaran menjadi penanda berakhirnya bulan Ramadan dan bebasnya umat Muslim dari menahan hawa nafsu selama lebih dari dua belas jam.
Banyak cara dilakukan oleh umat Muslim dalam merayakan Lebaran.
Baca: 11 Tradisi Lebaran Ketupat dari Berbagai Daerah di Indonesia
Baca: 4 Daerah di Indonesia yang Punya Tradisi Belanja Saat Menyambut Lebaran
Perayaan Lebaran seringkali berkaitan erat dengan tradisi atau budaya yang berlaku pada masyarakat setempat.
Tradisi Lebaran tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga berbagai negara di penjuru dunia.
Tradisi tersebut menjadi ciri khas masyarakat setempat dalam merayakan Lebaran, yang membedakannya dari masyarakat atau negara lain.
Lalu, bagaimana saja tradisi lebaran unik yang ada di berbagai negara di dunia?
Berikut deretan tradisi Lebaran unik berbagai negara di dunia, dilansir Tribunnews dari Kompas.com :
1. India, Pakistan, Bangladesh (Chand Raat)
Ketika bulan Ramadan akan berakhir, perempuan di India, Pakistan, dan Bangladesh biasanya melakukan tradisi bernama Chand Raat.
Tradisi ini dilakukan dengan memberikan warna ke anggota tubuh.
Namun, pewarna yang digunakan hanya bersifat sementara.
Biasanya, anggota tubuh yang diberi pewarna adalah bagian kaki dan tangan menggunakan henna.
Lukisan warna tersebut dibentuk menyerupai ornamen-ornamen yang unik.
Sebelum melakukan tradisi ini, para perempuan berbondong-bondong menuju toko untuk membeli henna sekaligus berbelanja.
Pemiliki toko pun turut menyemarakkan tradisi ini dengan menghias toko mereka dan membuka toko dari pagi.
Kios henna juga berdekatan dengan toko perhiasan, sehingga para perempuan bisa berbelanja dan langsung menghias tubuh mereka dengan henna.
Selain menghias anggota tubuh dengan henna, para perempuan juga slaing bertukar makanan manis.
2. Turki (Ramadhan Bayram)
Tradisi Lebaran di Turki dikenal dengan Ramadhan Bayram, atau Seker Bayrami.
Tradisi ini biasa dilakukan di akhir Ramadan.
Ramadan Bayram identik dengan pembagian manisan, baik permen maupun coklat.
Baca: Niat dan Tata Cara Sholat Idul Fitri, Jangan Sampai Kamu Keliru karena Tak Tahu Caranya
Anak-anak Turki mendominasi dalam menyemarakkan tradisi ini.
Biasanya, mereka datang ke rumah-rumah dan mencium tangan tuan rumah terlebih dahulu, dan tuan rumah memberikan makanan manis kepada anak-anak tersebut.
Selain anak-anak, tradisi ini juga ditujukan kepada sanak keuarga, teman, hingga tetangga sekitar dalam menyambut Lebaran.
3. Afganistan (Tokhm-Jangi)
Dalam merayakan Lebaran, umat Muslim melaksanakan salat Idul Fitri dan menyambut kemenangan dengan pribadi yang lebih suci.
Setelah itu, tradisi lebaran unik di negara ini pun dilaksanakan, yaitu Tokhm-Jangi.
Tokhm-Jangi atau adu telur adalah kompetisi saling memecahkan telur rebus.
Pihak yang kalah akan ditandai dengan pecahnya telur yang dimiliki.
Tradisi ini biasanya dilakukan pada satu tempat tertentu yang diikuti oleh segala usia, baik muda maupun tua.
4. Mesir
Perayaan Lebaran di Mesir mungkin terdengar sederhana.
Umat Muslim melaksanakan salat Idul Fitri, kemudian bersilaturahmi dengan keluarga dan orang sekitar seperti pada umumnya.
Namun, yang unik adalah mereka akan berkumpul di satu tempat untuk menikmati makanan Lebaran bersama-sama, yakni Ranja.
Makanan ini berasal dari ikan asin dan acar.
Momen makan bersama ini merupakan upaya untuk mendekatkan silaturahmi antar masyarakat di Mesir.
5. Tunisia
Seperti di negara lain, Tunisia juga merayakan Idul Fitri dengan melaksanakan salat Idul Fitri dan silaturahmi dengan keluarga maupun sanak saudara.
Yang unik adalah, mereka merayakan Lebaran dengan tari-tarian dan musik.
Baca: Ramadan As Salam Menemani Pengunjung Saat Rayakan Lebaran
Selain itu, umat Muslim Tunisia juga memakan roti khas bernama Baklawa dan Kaak saat Lebaran.
Anak-anak juga mendapatkan uang dan makanan usai salat Idul Fitri.
Setelah itu, umat Muslim merayakan Lebaran dengan berkunjung ke rumah keluarga yang lebih tua untuk bersilaturahmi.
6. Cina
Umat Muslim di Cina jga memiliki tradisi unik saat Lebaran.
Uyghur atau Hui adalah satu etnik Muslim yang paling banyak ditemukan di Cina.
Keberadaan mereka paling banyak berada di Provinsi Yunnan.
Pada momen Lebaran, biasanya umat Muslim China mengunjungi makam dari Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar.
Dia merupakan gubernur pertama Yunnan dan mengenalkan Islam kepada warganya.
Selain itu, dia juga dikenal atas perannya dalam mengajarkan toleransi antar umat beragama.
Tak heran jika perannya tersebut menjadi rujukan bagi umat Muslim Cina.
Biasanya, umat Muslim Cina berdoa, membaca Al-Quran dan membersihkan makam Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar agar tetap bersih.
7. Indonesia
Indonesia menjadi negara yang paling banyak memiliki tradisi Lebaran.
Salah satu tradisi Lebaran umat Muslim Indonesia adalah mudik.
Mudik atau pulang kampung biasanya dilakukan sebelum Lebaran tiba.
Pelaksana mudik adalah para perantau yang berada jauh dari kampung halamannya.
Tak hanya perantau, mudik juga dilakukan oleh orang-orang yang berkunjung ke sanak keluarga.
Biasanya, mereka berkunjung ke sanak saudara setelah melaksanakan salat Idul Fitri.
Baca: Menhub Minta Pemudik Mulai Kembali ke Jakarta Pada 7 Juni 2019
Dalam mengunjungi keluarga atau tetangga, biasanya umat Muslim bermaa-maafan, atau melakukan sungkeman, khususnya kepada keluarga.
Sungkeman dilakukan dengan membungkukkan badan dan meminta maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat.
(Tribunnews.com/Citra Anastasia/Kompas.com/Aswab Nanda Prattama)