Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Niat Shalat Tarawih, Bacaan Bilal, dan Doa Kamilin yang Dibaca Sesudah Shalat, Lengkap dengan Arti

Berikut ini bacaan niat shalat tarawih. Ada bacaan Bilal dan doa kamilin yang dibaca sesudah shalat Tarawih

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
zoom-in Niat Shalat Tarawih, Bacaan Bilal, dan Doa Kamilin yang Dibaca Sesudah Shalat, Lengkap dengan Arti
Twitter @UmaruddinM
Memasuki bulan Ramadan, Masjid Nurul Huda, Ngoto, Bantul, Yogyakarta melaksanakan salat tarawih di rumah masing-masing menggunakan pengeras dari masjid. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan niat shalat tarawih lengkap dengan artinya.

Selain itu, ada bacaan Bilal dan doa kamilin yang dibaca sesudah shalat Tarawih.

Umat Islam saat ini tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1441 H/2020.

Di bulan yang penuh berkah ini, umat Islam akan menjalankan shalat tarawih yang memiliki banyak keutamaan.

Sebagaimana ibadah yang lain, shalat tarawih juga harus disertai dengan adanya niat.

Niat menjadi rukun yang harus dilakukan.

Baca: Bacaan Doa Setelah Shalat Witir, Lengkap dengan Artinya, Lafalkan Setiap Malam Selama Bulan Ramadhan

Baca: Niat Shalat Tarawih di Rumah dan 12 Surat Pendek Mudah Dihapal, Ada An-Nas hingga Al Kautsar

Niat merupakan iktikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan.

Berita Rekomendasi

Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah.

Shalat tarawih juga salah satu praktik untuk menghidupkan bulan Ramadhan.

Berikut niat shalat tarawih dikutip Tribunnews dari artikel Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-sendiri oleh Dosen Universitas Riau DR. Marabona Munthe.

Sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”

Sebagai makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”

Selama ini, terdapat perbedaan jumlah rakaat dalam shalat tarawih.

Mengutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang diunggah di laman resmi Kemenag Sumsel, Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat delapan.

Sementara Umar bin Khathab mengerjakannya hingga 20 rakaat.

Berikut ini cara mengerjakan shalat tarawih:

- Tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

- Setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurangkurangnya satu rakaat.

- Tetapi umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga raka'at satu salam.

Masih dari  Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, setelah shalat Isya, Bilal bersama-sama makmum
membaca:

سُبْحَانَ المَلِكُ المَعْبُوْدْ, سُبْحَانَ المَلِكُ الْمَوْجُوْدِ, سُبْحَانَ الْمَلِكُ اْلحَيُّ الَّذِى لَايَنَامُ وَلَا يَمُوْتُ وَلَايَفُوْتُ اَبَدًا, سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكةُ وَالرُّوْحُ, سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُلِله ِ وَلاَ اِلَهَ اِلَّااللهِ وَاللهُ اَكْبَرْ, وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ العَظِيْمِ

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.

Artinya : " Mahasuci Tuhan yang memiliki (alam) dan yang disembah, Maha suci Allah yang - memiliki (alam) lagi Ada, Maha suci Allah yang memiliki lagi Maha Hidup dan tiada mati (selama – lamanya) dan tiada hilang selama – lamanya. Mahasuci Maha Quddus, Tuhan - kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh, Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya upaya, dan tiada kekuat - an kecuali dengan Allah, Tuhan yang Maha Tinggi lagi Agung"

Sehabis itu, Bilal membaca shalawat

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَذُخْرِنَا وَمَوْلاَنَامُح َمَّدْ

ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA WANABIYINAA WAHABIIBINAA - WASYAFII-'INAA WADZUHRINAA WAMAULAANA MUHAMMADIN.

Artinya : ''Ya Allah, karunianilah kesejahteraan atas junjungan kita, Nabi kita, kekasih kita, - dan yang mensyafaatkan kta (kelak) dan pertaruhan kita dan pemimpin kita Nabi - Muhammad."

Kemudian ajakan memulai shalat tarawih berbunyi :

اَلصَّلاَةُ التَّرَاوِيْحُ رَحِمَكُمُ اللهِ

ASH SHALAATUT TARAAWIIHI RAHIMAKUMULLAAH U.

Artinya : ''Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu - sekalian''

Setelah pada dua rakaat kedua shalat tarawih mengucapkan :

فَـضْلاً مِنَ اللهِ وَ نِعُـمَةً وَمَـغْـفِرَةً وَرَحْمَةً لاَ ِالهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ المُلْكُ و لَهُ الحَمْدُ، يُحْيِـيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ,

FADHLAN MINALLAAHI WANI'MATAN WAMAGhFIRATAN WARAHMATAN. LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA A'LAA KULLI SYAI'IN QADIIR.

Artinya : ''Kemurahan Allah dan nikmatNya dan ampunan serta rahmatNya semoga dilimpah kan kepada kita, tidak ada Tuhan melainkan Allah, Ia Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji, Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa''

Selesai salam pada rakaat keempat shalat tarawih membaca

اَلْبَدْرُالْمُ نِيْرِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ صَلُّوْاعَلَيْه ِ

ALBADRUL MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLU 'ALAIHI.

Artinya : ''Bulan purnama yang bersinar seminar, junjungan kita Nabi Muhammad, bershalawatlah kamu semua atasnya ''

Selesai salam pada rakaat 6 shalat tarawih membaca :
فَضْلاً مِنَ اللهِ ……….الح

''FADL-LAM MINAL- LAHI WANI 'MAH ...............  '', sampai akhirnya seperti tersebut di atas.

Kemudian diteruskan dengan salam seperti tersebut diatas

Selesai salam pada rakaat 8 shalat tarawih membaca :

سُبْحَانَ المَلِكُ الْقُدُّوسْ

''Subhaanal malikil quddus ............... . '', sampai akhirnya, dan diteruskan dengan shalawat seperti tersebut di atas.

lalu membaca :

اَلْخَلِيْفَةُ الأُوْلَى اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَااَبُو ْبَكْرٍالصِّدِّ يْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

ALKHALIIFATUL UULAA AMIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRI - NISH SHIDDIQ'

Dan jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU

Selesai salam rakaat 12 mengucapkan :

اَلْخَلِيْفَةُ الثَانِيَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعُمَر ُابْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

ALKHALIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMA- ANABNI 'AFFAAN.

Artinya : ''Khalifah yang ketiga, amirul mukminin penghulu kami Usman bin Affaan''.

Dan jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.

Selanjutnya pembacaan dalam shalat tarawih dan tiap-tiap selesai rakaat ke -4, ke 8, ke 12, ke 16, dan ke 20 membaca :

سبحان الملك المعبود ….الخ
''Subhaanal malikil ma'buud s/d akhir- nya bersama, kemudian shalawat – shalawat seperti tersebut diatas dipimpin oleh bilal - dan dijawab oleh jamaah.

Pada rakaat 6, 10, 14 dan 18 shalat tarawih hendaknya membaca :
فضلامن الله … الخ

''FADL-LAM MINALLAAHI WANI'MAH s/d akhirnya.

Pada rakaat 16 shalat tarawih setelah salam mengucapkan :

اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعُثْم َانُ ابْنُ عَفَّانُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

ALKHALIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMA- ANABNI 'AFFAAN.

Artinya : ''Khalifah yang ketiga, amirul mukminin penghulu kami Usman bin Affaan''.

Dan jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.

Kemudian pada rakaat ke 20 mengucapkan :

اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعَلِي ُّ ابْنُ اَبِى طَالِبِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

ALKHALIFATUR RAABI'ATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'ALIYYIBNI - ABII THAALIB.

Artinya : ''Khalifah yang ke empat amirul mukminin penghulu kami Ali Ibnu Abi Thalib''.

Jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.

Sementara itu, terdapat doa kamilin yang lazimnya dibaca setelah shalat tarawih.

Doa juga menjadi cerminan sebuah ketundukan, kepasrahan, serta kerendahan hati di hadapan Allah SWT.

Berdoa dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun.

Dikutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap berikut ini bacaan doa kamilin:

Doa kamilin yang dibaca setelah shalat tarawih
Doa kamilin yang dibaca setelah shalat tarawih

ALLAAHUMMAJALNAA BIL ILMAANI KAAMILDNA , WALIFARAA IDLIKA MU-ADDIINA WA 'ALASH SHALAWATI MU HAAFIZHI1NA, WALIZ ZAKAATI FAA'I LINA, WALIMAA 'INDAKA THAALIBIINA WALI'AFWI KA RAAJIINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA, WA'ANIL LAGHWI MU'RIDLIINA, WAFIDDUN-YAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA I RAADLINA, WABIN NA'MAA I SYAAKIRII NA, WA'ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LI WAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN S H A L L A L L A A H U 'ALAIHI WASALLAMA Y AUM A L QIYAAMATI SAA-IRII NA, WA'ALALHAUDLI WAARIDIINA, WAFIL J AN N ATI DAAKHILnNA WA 'ALAA SARIIRATIL KARA AM ATI QATDIIN, WABIHLURIN TININ MIJTAZAWWIJIINA, W AMIN SUNDLSIN WA ISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTALABBISHNA, WAMIN THA'AAMIL JANNATI AAKILIINA, WAMIN LABANIN WA 'ASALIN MUSHAF FDNA SYAARIBIINA BI-AKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA'SIN MIN MATININ MA'ALLAADZIIN A AN'AMTA 'ALAIHIM MINANNABIYYHNA WASIi SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH SHAALIHIIN A WAHASUNA ULAAIKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADL LU MINAL LAAHI WAKAFAA BILLAAHI 'ALIIMAA, WAL HAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA.

Artinya :
"Ya Allah, jadikanlah kami ( orang - orang ) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalatnya, menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisi-Mu, mengharap keampunan-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjuk-Mu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud didunia dan mencintai amal untuk bekal diakherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawah naungan panji panji junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan melalui telaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk ditahta kehormatan, didampingi oleh bidadari surga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutera mewarna-warnai, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak kering-keringnya, bersama-sama dengan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para nabi, shiddiqin dan orang-orang yang shahid serta orang-orang shaleh. Dan baik sekali mereka menjadi teman teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah swt dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam".

(Tribunnews.com/Miftah)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas