Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Niat Puasa Ramadhan dalam Teks Arab dan Latin, Penjelasan MUI soal Waktu yang Tepat

Berikut bacaan atau doa niat puasa Ramadan 1441 H serta penjelasan waktu yang tepat untuk mengucapkan niat berpuasa.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Suut Amdani
zoom-in Niat Puasa Ramadhan dalam Teks Arab dan Latin, Penjelasan MUI soal Waktu yang Tepat
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi - Niat Puasa Ramadhan dalam Teks Arab dan Latin Beserta Penjelasan soal Waktu yang Tepat 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan doa atau niat Puasa Ramadhan dalam teks Arab dan latin, berikut penjelasan kapan waktu yang tepat untuk mengucapkan.

Kapann puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan?

Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ustaz Satibi Darwis, mengungkapkan niat puasa boleh dilakukan pada tiga waktu ini.

Yaitu di malam hari, kemudian niat satu kali di awal Ramadan serta saat setelah terbit fajar.

Niat Berpuasa Dibaca di Malam Hari

Ustaz Satibi Darwis menyebutkan, ada pandangan ulama yang mengatakan, niat puasa Ramadhan wajib di malam hari.

Pandangan itu memiliki dasar, yakni hadis nabi.

BERITA REKOMENDASI

"Ulama ada dua pandangan yaitu jumhur (mayoritas) ulama, niat puasa bulan Ramadhan pada waktu malam hari," terang Ustaz Satibi Darwis.

Niat Berpuasa Dibaca setelah Terbit Fajar hingga Pertengahan Siang Hari

Membaca niat puasa Ramadhan diperbolehkan tidak dilakukan di malam harinya.

Ustaz Satibi Darwis menjelaskan, niat puasa Ramadhan boleh dibaca setelah fajar hingga pertengahan di siang hari.

Pandangan tersebut dari Mazhab Hanafi berdasar dari firman Allah swt di dalam Surah Al-Baqarah ayat 187.


"Pandangan yang kedua yaitu dari Mazhab Hanafi, yakni niat puasa Ramadhan boleh setelah fajar sampai pertengahan siang hari," jelas Ustaz Satibi Darwis.

Baca: Niat Puasa dan Doa Berbuka, Hal yang Membatalkan, hingga Hikmah Bulan Ramadhan

Baca: Niat Shalat Tarawih Sendiri di Rumah Ramadhan 1441 H saat Corona sesuai Imbauan Kemenag

Surah Al-Baqarah ayat 187 memiliki arti sebagai berikut:

Dan makanlah kalian minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.

Sehingga saat membaca niat puasa Ramadhan tetap bisa dilakukan setelah fajar, tapi memiliki batasan hingga siang hari.

Meski demikian, Ustaz Satibi Darwis menyampaikan pandangan yang benar atau rojih menurut jumhur (mayoritas) ulama.

Niat puasa Ramadhan wajib diucapkan pada malam hari.

Niat Berpuasa Dibaca Satu Kali di Awal Bulan Ramadhan

Ustaz Satibi Darwis juga memberikan solusi dalam membaca niat puasa Ramadhan, apabila nantinya seseorang lupa untuk berniat.

Niat puasa Ramadhan juga dapat diucapkan satu kali saja.

Yaitu di awal bulan Ramadhan untuk berpuasa hingga waktu akhir.

Pandangan tersebut merupakan Mazhab Maliki.

"Kita boleh berniat untuk satu bulan penuh bulan Ramadhan untuk berpuasa," ungkap Ustaz Satibi Darwis.

"Sekali niatnya yaitu di awal Ramadhan," lanjutnya.

Pandangan ini digunakan untuk antisipasi apabila lupa mengucapkan niat.

Sehingga apabila suatu hari lupa membaca niat, ibadah puasa tidak akan menjadi masalah.

"Kita berniat di awal Ramadhan nanti, Nawaitu sauma romadhon syahron kamilan fardhol lillahitaala," tutur Ustaz Satibi Darwis.

Artinya: Sengaja aku berpuasa Ramadhan satu bulan penuh wajib karena Allah SWT.

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan yang berupa teks arab, latin, hingga artinya:

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Niat puasa dapat dibaca dengan cara dilafalkan secara lisan maupun dalam hati.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas