Benarkah Tentang Keutamaan 10 Hari Pertama, Kedua dan Ketiga di Bulan Ramadan? Simak Penjelasannya
Ada hadist yang mengatakan jika di bulan Ramadan terdapat keutamaan 10 hari pertama, 10 hari kedua, serta 10 hari ketiga. Lantas benarkah hadist itu?
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Banyak yang menyebutkan, bahwa keutamaan bulan Ramadan bagi umat muslim sangatlah besar.
Pahala yang diberikan bagi umat muslim yang mau beribadah dan berbuat baik di bulan Ramadan juga dilipatgandakan.
Tak heran jika di bulan Ramadan, umat muslim akan memberbanyak ibadah untuk mendapatkan pahala.
Namun ada hadist yang mengatakan jika di bulan Ramadan terdapat keutamaan 10 hari pertama, 10 hari kedua, serta 10 hari ketiga.
Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Wajib, Beserta Penjelasan Waktu Mandi Junub saat Ramadhan
Baca juga: Doa Qunut Nazilah, Qunut Subuh, dan Qunut Witir, Lengkap dengan Tata Caranya
Pada 10 hari pertama Ramadan disebutkan jika umat muslim akan mendapatkan rahmat.
Kemudian di 10 kedua akan diberikan maghfirah atau tertutupnya dosa-dosa.
Serta 10 hari ketiga akan diberikan pembebasan dari neraka.
Lantas benarkah ada keutamaan 10 hari pertama, 10 hari kedua, serta 10 hari ketiga di bulan Ramadan?
Berikut jawaban dari Ketua Umum Forum Komunikasi Aktivis Masjid, Ustaz Umaier Khaz Lc MH dalam Program Acara Oase di kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Doa Buka Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Keutamaan Bulan Ramadhan
Baca juga: Keutamaan Bulan Ramadhan dan Amalan Sunnah yang Bisa Dilakukan
Merupakan Hadist Dhaif
Ustaz Umaier mengatakan memang ada hadits yang menyebutkan keutamaan 10 hari pertama, 10 hari kedua, serta 10 hari ketiga di bulan Ramadan.
Namun hadist ini perlu ditinjau kembali, apakah hadist ini shahih atau dhaif.
"Ada hadist yang menyebutkan tentang keutamaan 10, 10, 10 itu. Dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa yang 10 hari pertama awal ramadan itu adalah hari-hari dimana Allah memberikan rahmat, memberikan kasih sayangnya."
"Lalu di pertengahan 10 hari kedua itu Allah memberikan maghfirah, memberikan ampunan. Dan 10 hari yang terakhir itu Allah memberikan pembebasan dari neraka. Tapi kita harus meninjau apakah hadist ini shahih atau tidak," kata Ustaz Umaier dikutip dari Program Acara Oase di kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Hukum Mengangkat Tangan saat Doa Qunut, Serta Keutamaannya saat Salat Subuh dan Witir
Baca juga: Hal-hal yang Membatalkan Puasa, Lengkap dengan Penjelasan Keutamaan Bulan Ramadhan
Lebih lanjut Ustaz Umaier menjelaskan, Syekh Al-Albani rahimahullah mengatakan dalam kitabnya daftar hadist-hadist dhaif.
Ternyata hadist tentang keutamaan 10 hari pertama, 10 hari kedua, serta 10 hari ketiga di bulan Ramadan adalah hadist yang lemah.
"Syekh Al-Albani rahimahullah mengatakan dalam kitabnya daftar hadist-hadist dhaif, beliau menyebutkan bahwa hadist ini adalah hadist yang lemah."
"Kalau pembagiannya seperti itu ya kita tinggal ambil saja pembebasan dari neraka, yaitu 10 hari terakhir. Karena pembebasan dari neraka kan berarti kita masuk surga," terangnya.
Baca juga: Apakah Nonton Video Makanan atau Minuman Membatalkan Puasa? Ulama Sebut Bisa Kurangi Keutamaan
Baca juga: Panduan Salat Dhuha 2 Rakaat, Niat hingga Doa Setelah Salat, Serta Keutamaannya di Bulan Ramadhan
Para ulama pun mengatakan bahwa yang benar bukanlah 10 hari pertama diberi rahmat, 10 kedua diberi maghfirah, 10 ketiga diberi pembebasan dari neraka.
Melainkan 30 hari di bulan Ramadan, atau setiap harinya Allah memberikan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka.
"Jadi setiap harinya berisi rahmat, betapa Allah menurunkan rahmat kepada kita, karena setiap amalan kita berlipat ganda pahalanya. Dan diwaktu yang sama Allah juga menurunkan maghfirahnya."
Baca juga: Apa Itu Doa Qunut? Berikut Bacaan Doa Qunut Subuh Beserta Keutamaannya
Baca juga: Niat dan Doa setelah Sholat Tahajud, Lengkap dengan Tata Cara, Bacaan Zikir, hingga Keutamaannya
"Setiap waktu sahur kan Allah turun ke langit dunia. Kita bangun dalam keadaan memakan makanan sahur, Allah turun ke langit dunia berkata 'di antara hambaku ini ada tidak yang sedang bertaubat, maka aku akan terima taubatnya. Ada tidak yang sedang beristigfar, aku akan ampuni dia. Ada tidak hambaku yang meminta pertolongan maka aku akan tolong dia.'"
"Jadi kalau ditanya apakah ada pembagian seperti itu, karena hadistnya dhaif maka kita perlu luruskan bahwa setiap hari ada rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka. Bukankan Rasulullah bersabda bahwa puasa ramadan itu benteng dari api neraka," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)