Ramlie Musofa, Masjid Megah di Jakarta Utara yang Dibangun Atas Inspirasi Taj Mahal
Sebuah masjid di wilayah Jakarta Utara bisa jadi referensi tempat wisata religi bagi Anda sambil ngabuburit menunggu waktu buka puasa.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah masjid di wilayah Jakarta Utara bisa jadi referensi tempat wisata religi bagi Anda sambil ngabuburit menunggu waktu buka puasa.
Masjid ini kalau diperhatikan dari depan sangat mirip dengan sebuah bangunan yang sangat terkenal di India.
Memang, Masjid Ramlie Musofa dibangun dengan gaya mirip Taj Mahal.
Masjid Ramlie Musofa terletak di Jalan Danau Sunter Raya, Sunter Agung, Jakarta Utara.
Pendirinya, Haji Ramli Rasidin mengatakan, ia membangun masjid ini dengan filosofi yang terinspirasi dari keindahan Taj Mahal.
Taj Mahal yang merupakan lambang cinta dari seorang raja terhadap istrinya.
"Konsepnya, kita memang mengikuti Taj Mahal. Makanya sama persis dari luar. Dari Taj Mahal, diambil filosofinya," cerita Sofian Rasidin, anak Haji Ramli Rasidin, Jumat (23/4/2021).
"Taj Mahal itu lambang cinta seorang raja terhadap istrinya. Pendiri pun, almarhum berharap masjid ini sebagai lambang cinta," imbuh dia.
Masjid ini, dibangun oleh Ramli yang merupakan seorang mualaf.
Diharapkan, dengan masjid ini bisa menjadi sebuah pembuktian cinta sang pemilik kepada Allah, kepada agama Islam, dan juga kepada keluarganya.
Nama Ramlie Musofa juga diambil dari singkatan nama sang pemilik yakni Ramli, istrinya Lie, dan anak-anaknya yaitu Muhammad, Sofian, dan Fabian.
Masjid ini diresmikan pada tahun 2016 dan terletak persis di sebrang waduk Sunter.
Kalau traveler ke sini, kemegahan masjid sudah mulai terlihat dari bagian luarnya.
Bangunannya berwarna putih dan tinggi. Pada bagian atas di bawah kubah, terlihat tulisan berwarna emas dengan dua bahasa.
Pertama berbahasa mandarin, dan di bawahnya bahasa Indonesia bertuliskan Masjid Ramlie Musofa.
Menariknya, begitu mulai masuk ke area masjid, Anda akan disambut dengan tulisan kaligrafi ayat-ayat Alquran di dinding-dinding bagian depan.
Tepat di dinding dekat gerbang masuk, ada tulisan surat Al Qariah.
Sementara di dinding tangga arah masuk ke pintu utama masjid, tertulis surat Al Fatihah.
Kaligrafi tersebut juga dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia dan bahasa mandarin.
"Bahasa itu, dari pengalaman kita pribadi sebagai mualaf. Kebanyakan, kalau kita ke masjid itu kebanyakan cuma ada bahasa Arab," ungkap Sofian.
"Kalau kita mau belajar Islam, kita gak paham Bahasa Arab. Makanya dulu almarhum bilang 'ya sudah, kita kasih Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin dengan harapan bila ada orang Indonesia, non-Muslim yang datang, mereka bisa tau kalau Islam itu ajarkan kebaikan," kata Sofian.
"Kita ingin tampilkan Islam yang toleransi," tuturnya.
Penulisan ayat suci Alquran dalam 3 bahasa, menjadi simbol toleransi dari Masjid Ramlie Musofa.
Diharapkan, dengan adanya terjemahan berbahasa Indonesia dan Mandarin tersebut, umat yang datang ke sini bisa lebih memahami tentang ajaran-ajaran Islam.
Begitu naik ke bagian atas, ada sebuah beduk terpajang di sebelah kanan pelataran masjid.
Pilar-pilar tinggi di bagian dalam masjid serta kaca dengan aksen kaligrafi pada bagian kubah, juga menambah keindahan sekaligus kemewahan Masjid Ramlie Musofa.
Masjid ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang ramah disabilitas lho.
Di antaranya seperti toilet disabilitas, tempat wudhu yang dilengkapi dudukan, hingga lift.
Tak hanya untuk sekedar ibadah saja, Masjid Ramlie Musofa juga terbuka untuk wisata religi.
Di dalamnya pengunjung bisa sekaligus menikmati keindahan tiap sudut masjid. (Pebby Ade Liana)
Baca juga: Penantian Berda Dihubungi Suaminya Awak KRI Nanggala yang Tak Kunjung Terjadi
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Megahnya Masjid Ramlie Musofa di Sunter, Terinspirasi dari Bangunan Taj Mahal India