Suasana Ramadan di Termez Uzbekistan, Kota Kelahiran Imam At tarmidzi
Destinasi wisata yang berlokasi di pusat kota itu katanya menyuguhkan hijaunya pepohonan dan indahnya arsitektur taman.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Termez punya segudang daya tarik.
Letaknya jauh di selatan Republik Uzbekistan, berbatasan langsung dengan Afganistan.
Kota yang merupakan tempat terpanas di Uzbekistan itu diketahui menjadi pusat penyebaran agama Islam di Timur Tengah sejak berabad-abad silam.
Kota ini pun menjadi tanah kelahiran ahli hadist dan fiqih, Muhammad bin Isa at-Tirmidzi atau dikenal Imam At tarmidzi pada sekira tahun 209-210 hijriah.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Adzan Subuh di Jakarta Hari Ini, Kamis 29 April 2021 atau 17 Ramadan 1442 H
Sepanjang hidupnya, Imam At tarmidzi melahirkan banyak karya, di antaranya Jami at-Tirmidzi atau disebut Sunan at-Tirmidzi, Kitab Al-‘Ilal
Kitab At-Tarikh, Kitab Asy-Syama’il an-Nabawiyyah, Kitab Az-Zuhd dan Kitab Al-Asma’ wal-Kuna.
Namun, di antara sejumlah kitab tersebut, kitab yang paling terkenal adalah Al-Jami’.
Kitab ini adalah salah satu kitab karya Imam Tirmidzi terbesar dan paling banyak manfaatnya.
Baca juga: Lailatul Qadar Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Penjelasan Menurut Hadist Rasullullah
Kitab itu pun tergolong salah satu 'Kutubus Sittah' (Enam Kitab Pokok Bidang Hadits).
Imam Tirmidzi di dalam Al-Jami’-nya tidak hanya meriwayatkan hadits sahih semata, tetapi juga meriwayatkan hadits-hadits hasan, da’if, garib dan mu’allal dengan menerangkan kelemahannya.
Dalam pada itu, ia tidak meriwayatkan dalam kitabnya itu, kecuali hadits-hadits yang diamalkan atau dijadikan pegangan oleh ahli fiqh.
Baca juga: Sama-sama Tentang Turunnya Al-Quran, Ini Beda Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar
Suasana Kota Termez
Penyebaran agama Islam di Kota Termez terus berkembang hingga saat ini.
Mahasiswa S2 Hacettepe University Turki, Farhan Kurnia Mayendri pun menyaksikan secara langsung indahnya kota di tengah suasana Ramadan.
Layaknya seluruh kota dengan penduduk mayoriras muslim, suasana Ramadan di Kota Termez tidak jauh berbeda.
Lantunan ayat suci Al Quran terdengar dikumandangkan di setiap masjid dan musalah.Masyarakat pun terlihat bersemangat untuk beribadah bersama.
Mulai dari anak-anak hingga kalangan dewasa berbondong-bondong memenuhi setiap saf untuk salat berjamaah.
Namun, karena masih dalam masa pandemi covid-19, protokol kesehatan diterapkan dengan ketat.
Masyarakat tetap mengenakan masker, menjaga jarak ketika menunaikan salat berjamaah.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi Warga Bantul, Sandi Pilih Industri Kreatif yang Telah Lama Jadi Sektor Unggulan
"Masyarakat beraktifitas dengan normal dan tetap mematuhi protokol kesehatan," ungkap Farhan.
Dalam perjalanannya, Farhan menyambangi sejumlah lokasi menarik di Kota Termez.
Namun, satu lokasi yang menjadi favorit masyarakat Kota Termez adalah Alun-alun Kota Termez.
Destinasi wisata yang berlokasi di pusat kota itu katanya menyuguhkan hijaunya pepohonan dan indahnya arsitektur taman.
Cuaca panas pada musim semi pada ramadan ketujuh, tepatnya 20 April 2021 itu katanya tidak menyurutkan masyarakat untuk beraktifitas.
Berada di tengah alun-alun, sebuah monumen patung Alisher Navai terlihat berdiri gagah.
Alisher Navai diketahui merupakan penyair, penulis, politikus, ahli bahasa Turki dan pelukis Hanafi Maturidi yang merupakan perwakilan terbesar dari sastra Chagatai.
"Karyanya sangat berjasa dalam dunia literatur Uzbekistan," ungkap Farhan.
Berkeliling Kota Termez di tengah teriknya matahari pada musim panas diungkapkan Farhan menjadi pengalaman tersendiri baginya.
Terlebih waktu puasa yang diketahui lebih panjang dibandingkan di Indonesia.
"Jumlah waktu puasa yang lebih lama dan cuaca yang berbeda dengan Indonesia membuat suasana Ramadan di Kota Termez menjadi tantangan tersendiri bagi saya," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Berpuasa di Kota Termez, Kota Terpanas di Uzbekistan yang Menjadi Tanah Kelahiran Imam At tarmidzi