Sambut Idul Fitri 2021, Sepuluh Napi di Solo Dapat Kesempatan Sungkem dan Basuh Kaki Ibu
Momen lebaran, 10 narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Solo, Jawa Tengah, diberi kesempatan untuk membasuh kaki ibu
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menutup penghujung bulan Ramadhan 2021 dan menyambut Idul Fitri 2021, sejumlah narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Solo, Jawa Tengah, diberi kesempatan untuk membasuh kaki ibu.
Napi yang diberi izin untuk bertemu dengan ibu beserta keluarga ini hanya berjumlah 10 orang.
Dikutip dari tayangan Kompas Tv, Rabu (12/5/2021), kebijakan ini dilakukan pihak rutan, mengingat selama pandemi ini kunjungan dari pihak keluarga bagi warga binaan rutan memang ditiadakan.
Keluarga sengaja dihadirkan, sebagai motivasi bagi warga binaan agar dapat terus berusaha menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat setelah bebas nanti.
Pertemuan antara warga binaan dan pihak keluarga ini digelar sederhana di Aula rumah tahanan.
Baca juga: Jelang Idul Fitri, Eks Menteri KKP Edhy Prabowo Minta Maaf Kepada Masyarakat Indonesia
Baca juga: Bukan Bermakna Minta Maaf, Ini Arti Ucapan Minal Aidin Wal Faaiziin di Hari Raya Idul Fitri 2021
Demi menjaga persebaran virus Covid-19, para orang tua dan keluarga disyaratkan sudah menjalani serangkaian protokol kesehatan termasuk tes covid-19.
Bahkan, dalam pertemuan tersebut semua pihak yang terlibat termasuk orang tua dan warga binaan diharuskan memakai masker.
Saat acara berlangsung, 10 warga binaan ini terlebih dahulu sungkem atau meminta permohonan maaf kepada orang tua yang diwakilkan oleh ibu masing-maisng.
Suasana Aula rutan mendadak berubah haru, ketika 10 warga binaan melakukan sungkeman kepada ibu mereka.
Tak kuasa menahan tangis, mereka saling berpelukan melepas rindu.
Kesepuluh warga binaan tersebut lantas dipersilakan membasuh kaki ibu dengan air yang telah disediakan pihak Rutan.
Baca juga: Silaturahmi Akbar Virtual AHM, Pertemukan Pelanggan dengan Keluarga di Kampung Halaman
Pengakuan dari satu di antara warga binaan, BT mengaku sangat senang dan bersyukur.
Bahkan BT mengungkapkan, dirinya seperti melihat surga yang datang kepadanya.
BT berharap dirinya segera dapat keluar dan menyelesaikan masa hukumannya.
Setelah bebas, BT ingin membahagiakan kedua orang tuanya.
"Saya kedepan ingin membahagiakan kedua orang tua saya dan ingin menjadi orang yang lebih baik lagi," uangkap BT.
Saat ditanyai wartawan, dirinya mengaku sudah lama tidak bertemu dengan orang tua, yakni dari tahun 2020 lalu hingga sekarang.
Selama pandemi, BT mengatakan hanya dapat berkomunikasi via telepon umum dalam milik rutan dengan pihak keluarganya.
"Iya (saya berkomunikasi dengan keluarga) dengan wartel (telepon kabel)," pungkasnya.
Kepala Rutan Kelas 1 Solo, Urip Dharma Yoga mengatakan tujuan dipertemukannya mereka adalah untuk memukul perasaan para warga binaan yang terpilih untuk mengingat dan kembali menjadi orang yang lebih baik.
"Saya rasa dipertemukannya adalah untuk memukul perasaan mereka untuk mengingat dan kembali ke jalan yang benar," terang Urip.
Warga binaan kita diharapkan untuk selalu berada pada jalur hukum dan akan menjadi pioner dan membawa kebaikan setelah kembali.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Baca berita lain terkait Lebaran 2021