Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Malam Nisfu Syaban, Waktu Catatan Amal Manusia Dilaporkan?

Nifsu Syaban seringkali dibicarakan orang ketika memasuki bulan Syaban, terlebih saat memasuki pertengahan bulan Syaban.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Malam Nisfu Syaban, Waktu Catatan Amal Manusia Dilaporkan?
SERAMBI INDONESIA/BUDI FATRIA
Umat muslim berdoa usai melaksanakan shalat sunat tasbih pada malam Nisfu Sya'ban di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (22/6/2013) mala. SERAMBI/BUDI FATRIA 

TRIBUNNEWS.COM - Nisfu Syaban seringkali dibicarakan orang ketika memasuki bulan Syaban, terlebih saat memasuki pertengahan bulan Syaban.

Lantas sebenarnya apa makna dari Nisfu Syaban ini? Dan apa yang dianjurkan dalam malam tersebut?

Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Sulhani Hermawan, M.Ag, dalam program Oase Tribunnews beberapa waktu lalu menerangkan, Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang pada pertengahan bulan Syaban.

"Malam Nisfu Syaban artinya pertengahan bulan Syaban. Nah, tetapi yang diambil itu terutama malam ke-15. Perpindahan harinya itu setelah matahari tenggelam," kata Sulhani Hermawan kepada Tribunnews.com dalam acara OASE.

"Tanggal 15 Syaban mulainya ya waktu Maghrib itu," tambahnya.

Baca juga: Apa Itu Malam Nisfu Syaban? Ini Penjelasan dan Waktu Nisfu Syaban

Baca juga: Ramadhan 2022 Jatuh Tanggal Berapa? Ini Jadwal Puasa Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

Di kalangan umat Muslim di Indonesia, malam Nisfu Syaban sering dijadikan sebuah pengingat bahwa waktu memasuki Bulan Ramadhan tinggal sebentar lagi.

"Semacam peringatan, waktu kita untuk masuk Ramadhan tinggal setengah bulan lagi," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Sulhani menerangkan, malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang istimewa selain malam Lailatul Qadar.

Ia menambahkan bahwa pada malam Nisfu Syaban, terdapat keistimewaan, yakni beberapa dosa dihapuskan oleh Allah SWT, ada yang berdoa di ijabah, dan ada pula yang memohon ampun atas dosanya diampuni oleh Allah SWT.

Meski begitu, Sulhani mengingatkan bahwa pengagungannya tidak berhenti pada waktu malam itu saja.

"Pengagungan waktu dan tempat jangan berhenti di pengagungan waktunya itu saja, tapi mengagungkan Yang Menciptakan," terang Sulhani yang juga Komisi Fatwa MUI Sukoharjo ini.

Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak melakukan amal shalih.

Amal shalih yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban, seperti berdoa memohon ampun kepada Allah SWT, kemudian melakukan shalat malam, atau bisa juga membaca Al-quran.

Baca juga: Lupa Berapa Jumlah Puasa yang Bolong Ramadhan Tahun Lalu, Bagaimana Cara Membayarnya?

Baca juga: Berpuasa di Bulan Ramadhan tapi Tidak Mengerjakan Shalat, Bagaimana Hukumnya, Bolehkah?

Diangkat Catatan Amal?

Pertanyaan lain yang juga kerap muncul yang terkait dengan pembahasan Nisfu Syaban, yakni soal diangkatnya catatan amal manusia.

Benarkah pada malam Nisfu Syaban catatan amalam manusia dilaporkan dan diangkat ke langit?

Sulhani menerangkan, menurut ulama, proses pelaporan amal kepada Allah ‘azza wa jalla terjadi pada beberapa periode waktu.

Ada tiga periodik waktu catatan alam dilaporkan ke langit, yakni dalam periode harian, mingguan dan juga tahunan.

Pada periode harian, yakni pada waktu subuh dan sore hari saat waktu ashar.

Kedua, yakni secara mingguan, terjadi pada hari Kamis.

Ini juga mengacu pada dalil hadist mengenai puasa Senin Kamis.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)

Selanjutnya, catatan amal juga dilaporkan dalam periode tahunan, dan ini terjadi pada bulan Sya'ban.

Namun apakah pelaporannya terjadi pada malam Nifsu Sya'ban?

Sulhani tak menjelaskan apakah secara persis pelaporannya pada malam Nifsyu Syaban, namun ia menerangkan pada malam Nifsyu Syaban ini merupakan malam yang istimewa.

Yakni beberapa dosa dihapuskan oleh Allah SWT, ada yang berdoa diijabah, dan ada pula yang memohon ampun atas dosanya diampuni oleh Allah SWT.

"Kita hanya bisa memohon kepada Allah, malam Nisfu Syaban itu wallahualam (diangkat catatan amal), ini kalau benarpun atau yang tidak benarpun yang kita lakukan itu sesuatu. Benar atau tidaknya riwayat tersebut wallahualam, tapi yang kita ketahui dikesempatan itu kita memohon kepada Allah dan kita berharap doa kita diterima," jelasnya.

(Tribunnews.com/Tio/Suci)

Berita Lain Terkait Bulan Syaban

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas