Kiat Puasa Ramadan Lancar dan Aman untuk Lansia
Simak beberapa tips yang bisa diterapkan bagi lansia agar tetap bisa menjalani ibadah puasa dengan baik di Bulan Ramadan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Puasa menjadi satu di antara rukun islam yang wajib dilaksanakan umat muslim yang sudah baligh.
Di bulan Ramadhan ini juga setiap orang berlomba-lomba dalam hal kebaikan.
Namun, bagi orang yang lanjut usia (lansia), puasa terkadang terasa berat.
Hal itu disebabkan, kondisi tubuh lansia yang sudah rentan apalagi jika memiliki penyakit tertentu yang mengganggu kelancaran ibadah puasa.
Baca juga: Pulang dari Sawah Bersama Istri, Lansia di Kuningan Tewas Tersambar Petir
Baca juga: Wanita Lansia Ditemukan di Pinggir Jalan Pantura Brebes, Diduga Dibuang dan Mengaku Bernama Ruri
Dikutip dari laman unair.ac.id, Divisi Geriatri Departemen-SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) dr Novira Widajanti SpPD K-Ger FINASIM membagikan beberapa tips yang bisa diterapkan bagi lansia agar tetap bisa menjalani ibadah puasa dengan baik.
Perbanyak minum air putih
Dokter Novira menyebut pada proses menua maka akan terjadi perubahan fisiologis pada tubuh.
Cadangan fungsional akan menurun. Dehidrasi merupakan permasalahan yang sering dialami oleh para lansia akibat kurangnya minum selama berpuasa.
Selain itu, karena menurunnya status kesehatan rangsangan haus pada lansia akan turut menurun.
Lansia perlu mempersiapkan diri banyak minum air putih saat berbuka dan sahur.
“Selama berpuasa usahakan tetap minum 8 gelas setiap harinya,” ujar dokter Novira.
Asupan gizi seimbang
Seiring menurunnya status kesehatan lansia, penciuman dan pembauan juga mulai menurun.
Lansia akan lebih pilih-pilih jenis makanan. Faktor gigi, sulit menelan juga turut mempengaruhi.
Akan tetapi, asupan gizi yang seimbang harus tetap diperhatikan oleh lansia pada saat berpuasa.
Lebih lanjut, Dokter Novira menyarankan agar mengkonsumsi karbohidrat kompleks, seperti gandum, sereal pisang dan sebagainya. Agar tidak cepat diserap.
Periksa kondisi kesehatan
Sebelum menjalankan ibadah puasa, sebaiknya lansia melakukan cek kesehatan terlebih dahulu kepada dokter.
Hal itu agar mengetahui apakah kondisi kesehatannya baik untuk menjalankan ibadah puasa atau tidak.
“Sindrom geriatri sering dikaitkan oleh dokter untuk melihat kondisi kesehatan lansia, lansia dengan penyakit komorbid akan diberikan saran dan solusi terbaik oleh dokter,” ujar dokter Novira.
Lakukan olahraga ringan
Bulan puasa seharusnya tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga bagi lansia, sekalipun hanya aktivitas fisik.
Lansia perlu tetap bergerak aktif untuk menjaga kebugaran. Aktivitas fisik dengan intensitas ringan tetap dapat dilakukan pada saat menjelang berbuka.
“Lansia bisa melakukan stretching atau sekedar jalan-jalan kecil untuk tetap bugar, melancarkan aliran darah dan mengendurkan otot-otot,” jelasnya.
Tidur yang cukup
Kurang tidur menjadi salah satu penyebab seseorang yang berpuasa terlihat sangat kelelahan dan mengantuk sepanjang hari.
Tips yang cukup efektif, tandasnya, adalah dengan menerapkan sleep hygiene. Yaitu ruang tidur hanya diperuntukkan untuk tidur, sehingga saat sudah lelah bisa langsung tidur. Kalaupun masih susah, bisa dengan minum air hangat atau susu terlebih dahulu.
Untuk mengantisipasi rasa kantuk karena kurang tidur, lansia dapat menyiasatinya dengan tidur malam lebih awal karena harus bangun untuk sahur.
“Saat siang hari, usahakan untuk tidur selama 1-2 jam. Itu sudah cukup,” ungkapnya.
Usia lanjut bukanlah suatu halangan untuk melakukan aktivitas sehat dan mandiri. Di dalam bulan puasa maupun diluar puasa tetap produktif.