Bahaya Tidur setelah Sahur bagi Kesehatan Tubuh dan Tips Menjaga Kualitas Tidur saat Ramadhan
Bahaya tidur setelah sahur bagi kesehatan tubuh dan tips menjaga kualitas tidur saat Ramadhan agar tidak mengantuk selama berpuasa.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Makan sahur di bulan Ramadhan bagi sebagian umat islam merupakan hal yang perlu dilakukan untuk menjaga stamina selama berpuasa.
Biasanya, mereka akan tidur lagi setelah makan sahur dan shalat subuh.
Namun, kebiasaan tidur langsung setelah sahur tidak baik untuk kesehatan, karena akan menimbulkan berbagai penyakit.
Selain itu, tidur setelah sahur dapat membuat badan menjadi lemas ketika bangun tidur lagi.
Apa saja bahaya dari kebiasaan langsung tidur setelah sahur?
Baca juga: Tata Cara Salat Tahajud dan Witir, serta Doa Sesudah Salat dan Keutamaan Istiqomah Menjalankannya
Bahaya Kebiasaan Tidur Setelah Sahur
Tribunnews merangkum beberapa bahaya bagi kesehatan jika seseorang menerapkan kebiasaan langsung tidur setelah sahur, dikutip dari Pulse dan Diskominfo Lampung.
1. Menimbun Lemak
Makanan yang tidak bisa langsung dicerna karena tidur akan disimpan dalam bentuk lemak
2. Memicu stroke
Tidur setelah sahur ternyata bisa memicu stroke jika dilakukan dalam jangka panjang.
3. Menaikkan asam lambung
Tidur setelah sahur mampu memicu naiknya asam lambung, karena sistem pencernaan sulit mencerna makanan.
4. Menyebabkan Diare atau sembelit
Kebiasaan langsung tidur setelah makan membuat proses pencernaan jadi lambat dan menumpuk.
Baca juga: Niat Shalat Subuh dan Bacaan Doa Qunut dalam Tulisan Latin
5. Sakit maag
Seseorang yang barusaja makan, kemudian berbaring, kemungkinan besar akan merasakan mulas.
Hal ini disebabkan karena gaya gravitasi bekerja dengan tubuh seseorang saat ia duduk atau berdiri sambil mencerna makanan.
Akibatnya, asam di perut bisa bocor ke kerongkongan, kemudian menyebabkan refleks yang membuat mereka merasa terbakar.
Hal ini juga dapat membuat seseorang tetap terjaga ketika melewati waktu tidur.
6. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan adalah masalah umum yang melekat pada perilaku yang kurang tepat sebelum dan sesudah makan.
Hal ini dikarenakan perut membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mengosongkan diri.
Mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu dapat membuat prosesnya lebih lama dan lebih sulit, terutama jika Anda tidak toleran laktosa dan kesulitan mencerna produk susu.
Sehingga, lambung sulit mencerna makanan yang dimakan setelah sahur ketika dalam keadaan tidur.
Sebagai aturan umum ahli gizi, seseorang harus menunggu sekitar tiga jam antara waktu makan dan waktu tidur, agar pencernaan terjadi dan memberi waktu bagi isi perut untuk pindah ke usus kecil.
Baca juga: 4 Amalan Malam Nuzulul Quran dan Keutamaannya, Pahala Berlipat Ganda dan Dosa-dosa Diampuni Allah
Tips Mendapatkan Kualitas Tidur yang Baik saat Ramadhan
Berikut ini tips yang dapat dilakukan agar mendapat kualitas tidur yang baik saat Ramadhan, sehingga tidak mengantuk setelah sahur, dikutip dari Khaleej Times dan The National News.
1. Tidur 20 menit di siang hari
Ketika beraktivitas saat bulan Ramadhan, temukan tempat yang tenang jauh dari tempat kerja, seperti mobil atau ruang istirahat, dan tidur siang selama 20 menit bila diperlukan.
Power nap adalah tidur siang yang kurang dari 30 menit dan biasanya orang tersebut tetap dalam tidur yang dangkal.
Tidur ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan mencegah kelelahan.
Secara keseluruhan, tidur siang meningkatkan indra dan kreativitas serta meningkatkan suasana hati.
2. Mendapat lingkungan tidur yang mendukung
Seseorang yang ingin mendapat kualitas tidur yang baik dapat memodifikasi lingkungan sekitar ketika akan tidur malam.
Cara yang dapat dilakukan adalah mencari ruangan yang tenang dan gelap agar aktivitas tubuh benar-benar beristirahat, terutama otak.
3. Menjauhi gadget
Usahakan ketika hendak tidur, gadget dan segala peralatan elektronik dalam keadaan mati.
Kualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh cahaya dari gadget karena memberi sinyal pada otak untuk tetap terjaga dan waspada, sehingga tubuh tidak beristirahat.
4. Jangan konsumsi makanan berat
Ketika hendak tidur di malam hari, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan berat, berkalori tinggi, dan kaya gula.
Jenis makanan ini secara signifikan akan mengganggu kualitas tidur karena tubuh akan berusaha mencernanya ketika perlu tidur dan istirahat.
Selain itu, hindari juga makanan yang sangat pedas.
Lapisan perut sensitif pasca-puasa, sehingga membiasakannya dengan makanan pedas saat berbuka akan menyebabkan gas dan mulas, yang menyebabkan gangguan tidur di malam hari.
5. Hindari kopi
Kopi adalah minuman yang mengandung kafein, sehingga menyebabkan kualitas tidur seseorang terganggu karena tubuh mendapat stimulan untuk tetap aktif.
Kafein tetap berada di sistem tubuh selama sekitar tujuh jam, jadi pastikan kamu hanya meminumnya ketika tidak berencana untuk tidur dalam tujuh jam ke depan.
6. Hindari makanan asin
Upayakan untuk menghindari makanan olahan dan asin, yang tinggi sodium karena akan menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi akan mengganggu seseorang ketika tidur dan mengakibatkan tubuh terasa lelah ketika bangun tidur.
7. Hindari jenis makanan yang digoreng
Hindari makanan yang digoreng seperti samosa, gorengan dan lumpia.
Makanan ini sarat dengan lemak yang tidak dapat diproses oleh hati, sehingga disimpan sebagai jaringan lemak.
Mereka dapat merusak saluran pencernaan dan menyebabkan keasaman, yang pada gilirannya menyebabkan gangguan tidur.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Ramadan 2022
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.