Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2023 Singkat: Berprilaku dengan Nilai Fitrah Wujudkan Toleransi

Berikut contoh teks khutbah Idul Fitri 2023 yang singkat. Khutbah Idul Fitri 2023 ini berjudul Berprilaku dengan Nilai Fitrah Wujudkan Toleransi.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2023 Singkat: Berprilaku dengan Nilai Fitrah Wujudkan Toleransi
/Jeprima
Sejumlah umat muslim saat melaksanakan shalat Idul Fitri 1442 H di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Berikut ini adalah contoh teks khutbah Idul Fitri 2023 yang singkat, berjudul Berprilaku dengan Nilai Fitrah Wujudkan Toleransi. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah contoh teks khutbah Idul Fitri 2023.

Hari Raya Idul Fitri 2023 atau 1444 H sudah ada di depan mata.

Saat Idul Fitri, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan sholat Ied pada pagi hari.

Biasanya, setelah sholat Idul Fitri selesai dilaksanakan, ada khutbah singkat yang disampaikan imam.

Bagi imam yang bertugas menyampaikan khutbah sholat Idul Fitri, Anda dapat mengambil contoh teks khutbah Idul Fitri 2023 ini.

Contoh teks khutbah Idul Fitri 2023 ini dikutip Tribunnews.com dari Kemenag Ponorogo.

Baca juga: Contoh Teks Khutbah Sholat Tarawih: Mempersiapkan Diri Menyambut Idul Fitri

Contoh teks khutbah Idul Fitri 2023 berikut ini berjudul Berprilaku dengan Nilai Fitrah Wujudkan Toleransi yang ditulis oleh KH.Ayyub Ahdiyan Syams, SH.

Berita Rekomendasi

Berikut contoh teks khutbah Idul Fitri 2023:

Berprilaku dengan Nilai Fitrah Wujudkan Toleransi
Oleh : KH.Ayyub Ahdiyan Syams, SH

Doa Pembuka Khutbah Idul Fitri 2023
Doa Pembuka Khutbah Idul Fitri 2023

Kaum muslimin muslimat yang berbahagia,

Alhamdulillah pada pagi yang penuh berkah ini kita oleh Allah SWT masih diberi kesempatan untuk merayakan hari kemenangan Idul Fitrah dengan bersama-sama membaca Takbir, Tahmid, dan Tahlil mulai kemarin setelah tenggelamnya matahari hingga sekarang.

Mudah-mudahan serangkaian ibadah yang kita lakukan besama diterima oleh Allah sebagai ungkapan rasa syukur kita kepadaNya.

Hari ini semua umat islam merayakan hari raya fitrah yakni suatu hari yang penuh kebaikan dan kegembiraan terutama berkat terampuninya dosa-dosa yang telah kita lakukan setelah meraih suatu kemenangan sebab baru saja kita merampungkan melaksanakan peperangan yang maha besar melawan hawa nafsu dengan melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadhan sebulan penuh.

Ketika Rosulullah SAW pulang dari sebuah peperangan beliau bersabda:

Kita baru saja pulang dari satu peperangan kecil dan menyiapkan menuju sesuatu perang yang besar

Para sahabat kemudian bertanya kepada Rosulullah:

Apakah yang dimaksud perang besar itu ya Rosulallah?

Kemudian Rosulullah menjawab:

Yaitu perang melawan hawa nafsu

Pengendalian nafsu inilah inti dari puasa romadhon agar kita menjadi hamba Allah yang bertaqwa kepadanya.

Suasana yang penuh suka cita ini harus kita syukuri bersama-sama dengan menambah ketaatan kita kepada Allah SWT, melaksanakan berbagai amal sholeh dan mempertahankan nilai-nilai ibadah puasa Romadhon dalam kehidupan setiap hari.

Dalam Qaul Hikmah dikatakan:

Hari raya itu bukanlah kepunyaan orang yang menggunakan pakaian yang baru sejatinya hari raya itu kepunyaan orang yang bertambah ketaatannya kepada Allah.

Hari raya itu bukanlah kepunyaan orang yang berhias diri dengan pakaian dan kendaraan namun sejatinya hari raya itu milik orang yang diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Kaum muslimin muslimat yang berbahagia,

Paling tidak ada empat nilai-nilai fitrah (kesucian) yang terkandung dalam puasa Ramadhan, yang harus selalu kita pertahankan dan kita wujudkan dalam bentuk prilaku nyata setiap hari, yaitu:

1. Nilai ke-Ikhlasan

Yaitu salah satu nilai hidup bila semua dilakukan benar-benar murni/tulus karena Allah semata, dia tidak mudah berbangga diri karena pujian, tidak mudah patah hati sebab dicaci, bisa melupakan kebaikan yang pernah dilakukan buat yang lainnya, sebab semua tadi dilakukan hanya mencari ridha Allah SWT.

Pembelajaran tentang nilai ke-Ikhlasan itu tertanam dalam puasa Ramadhan satu bulan penuh, sebab sebenarnya puasa adalah ibadah yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

Puasa merupakan rahasia seseorang dengan Allah SWT. Sehingga Allah menyandarkan puasa kepada Dzat Nya.

Nilai ke-Ikhlasan/ketulusan hati yang benar-benar tertanam akan menjadikan dia mempunyai kekebalan yang tidak mudah tergoda sehingga fitrahnya (kesuciannya) tetap terjaga.

2. Nilai Kesabaran

Satu bulan penuh selama puasa Ramadhan kita semua dilatih mengendalikan nafsu untuk tidak melakukan perbuatan yang mengganggu dan merusak pelaksanaan puasa Ramadhan.

Tidak makan, minum, mengumpuli istri, menjauhi akhlaq-akhlaq tercela seperti mencaci-maki, amarah, menggunjing dan yang lainnya.

Semua tadi ada proses, selanjutnya sedikit demi sedikit akan menumbuhkan nilai-nilai kesabaran didalam hati. Rosululloh SAW bersabda, “Tidak ada pemberian dari Allah yang lebih utama dan berharga dibandingkan pemberian Allah kepada hamba-Nya berupa keabaran."

Bahwa ada sabda lain disabdakan, bila kesabaran dapat merubah seorang budak menjadi seorang raja, maka kesabaran salah satu nilai fitrah yang harus dipertahankan.

3. Nilai Muroqobah (rasa kehadiran Allah dalam hidupnya)

Nilai keikhlasan yang sudah tertanam dalam hati akan melahirkan nilai Muroqobah yaitu perasaan akan kehadiran Allah dalam hidupnya, sama halnya seperti dia melihat Allah atau Allah mengawasi dia.

Nilai Muroqobah yang bisa diraih selama ibadah puasa Ramadhan kalau saja benar-benar terwujud akan menghasilkan orang-orang yang mempunyai rasa tanggung jawab pribadi yang besar di dalam kehidupan didunia, sebab dia sudah mulai kembali pada asal kejadian yaitu orang yang mempunyai hati nurani (hati yang selalu bersinar).

4. Nilai Empati (bisa merasakan yang dirasakan orang lain)

Sifat mengasihi kepada sesamanya yang diwujudkan dengan cara infaq, shodaqoh, dan zakat dalam akhir-akhir puasa Ramadhan sebagai perwujudan nilai fitrah (kesucian manusia), yang tentunya akan melahirkan rasa empati dalam wujud yang lain termasuk kesadaran pada kesalahan, baik dia pribadi ataupun orang lain, sehingga sangat perlu mengembangkan akhlaq menahan amarah (tidak mudah marah) dan memberi maaf terhadap kesalahan orang lain (mempunyai sifat pemaaf), sebab kedua tadi termasuk sifat-sifat orang yang bertaqwa kepada Allah.

Hanya itu yang bisa saya sampaikan, semoga kita semua termasuk golongannya orang-orang yang bisa menjalankan nilai-nilai Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari. Amin ya Rabbal ’alamin.

Penutup Khotbah Idul Fitri 2023
Penutup Khotbah Idul Fitri 2023

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas