Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Pengertian dan Sejarah Nuzulul Quran, Peristiwa Turunnya Alquran

Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Alquran turun pada 17 Ramadhan

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pengertian dan Sejarah Nuzulul Quran, Peristiwa Turunnya Alquran
Tribun Jateng
Ilustrasi Alquran - Pengertian dan Sejarah Nuzulul Quran, Peristiwa Turunnya Alquran 

TRIBUNNEWS.COM - Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam yang dijadikan sebagai pedoman hidup.

Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Penurunan Alquran dimulai pada tahun 610 Masehi ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun.

Salah satu peristiwa yang berhubungan dengan sejarah turunnya Alquran ke bumi yaitu Nuzulul Quran.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Nuzulul Quran?

Berikut pengertian, sejarah, dan keistimewaan Nuzulul Quran yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Jumat (15/3/2024).

Pengertian Nuzulul Quran

Berita Rekomendasi

Melansir dari Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman dan Kemasyarakatan, Nuzulul Quran berasal dari kata 'nuzul' dan 'Alquran'.

Adapun makna Nuzulul Quran yaitu peristiwa turunnya Alquran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat Islam.

Sejarah Turunnya Alquran

Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting di mana kitab suci Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu pertama.

Baca juga: Bolehkah Shalat Tahajud setelah Shalat Tarawih? Berikut Penjelasan Lengkap dengan Dalilnya

Turunnya Alquran menjadi tanda dimulainya kenabian Rasulullah SAW.

Peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadhan 610 M.

Saat itu Nabi Muhammad SAW yang berusia 40 tahun sedang menyendiri di Gua Hira.

Tiba-tiba sosok asing dan besar menghampirinya.

Sosok tersebut adalah Malaikat Jibril.

Kala itu tubuh Rasulullah SAW bergetar karena terkejut dan ketakutan dengan kehadiran Malaikat Jibril.

Malaikat Jibril lantas memeluk Rasulullah yang gemetar kemudian mengucapkan kata "iqra" yang berarti "bacalah".

Saat itu Malaikat Jibril mengucapkan kata "iqra" sebanyak tiga kali.

Rasulullah yang ketakutan pun menjawab "aku belum mengenal bacaan,".

Kemudian, Malaikat Jibril pun melanjutkan perkataannya dengan ayat Al-Alaq 1-5 yang berbunyi:

1. اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Iqra' bismi rabbikal-lażī khalaq(a).

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!

2. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

Khalaqal-insāna min ‘alaq(in).

Artinya: Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

Iqra' wa rabbukal-akram(u).

Artinya: Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia,

4. الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

Allażī ‘allama bil-qalam(i).

yang mengajar (manusia) dengan pena.

5. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

‘Allamal-insāna mā lam ya‘lam.

Artinya: Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Surat Al-Alaq ini pun menjadi wahyu pertama sekaligus surat pertama di dalam Al-Quran yang disampaikan kepada Rasulullah SAW.

Peristiwa turunnya Alquran itu terjadi pada 17 Ramadhan 610 M

Oleh karena itu, Nuzulul Quran diperingati oleh umat Muslim pada malam ke-17 Ramadan.

Baca juga: Apakah Mimisan Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya

Keistimewaan Nuzulul Quran

1. Lebih Baik dari Malam 1000 Bulan

Malam Nuzulul Quran disebut lebih baik daripada malam-malam selama seribu bulan.

Maksudnya, mengerjakan amalan atau beribadah di malam Nuzulul Quran nilainya lebih baik daripada ibadah selama seribu malam.

Hal ini disebutkan di dalam Al-Quran melalui Surat Qadr ayat 3 yang berbunyi:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in).

Artinya: Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.

2. Malam Penuh Keberkahan

Malam diturunkannya Al-Quran ke bumi, yaitu pada tanggal 17 Ramadhan disebut sebagai malam yang penuh dengan berkah. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT di dalam Al-Quran Surat Ad-Dukhan ayat 3 yang berbunyi:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan,"

3. Malaikat Turun ke Bumi

Malam Nuzulul Quran disebut sebagai malam yang istimewa salah satunya karena para malaikat turun ke bumi, termasuk Malaikat Jibril.

Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Qadr ayat 4 yang berbunyi:

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan,"

4. Diampuni Dosa-dosanya

Bagi mereka yang menghidupkan malam Nuzulul Quran akan diampuni dosa-dosanya Allah SWT. Maksud dari menghidupkan adalah melakukan ibadah ataupun amalan-amalan dengan mengharap ampunan-Nya seperti yang diriwayatkan Bukhari.

Artinya: "Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari).

5. Takdir Tahunan Dicatat

Keistimewaan malam Nuzulul Quran lainnya adalah dicatatnya takdir tahunan kita.

Takdir yang dimaksud meliputi rezeki, untung, mati, dan lain sebagainya.

Dengan memperbanyak amalan dan ibadah di malam Nuzulul Quran, diharapkan mendapatkan takdir tahunan yang penuh keberkahan.

Firman Allah SWT dalam Surat Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi,

Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,"

Baca juga: Doa Awal Puasa Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW: Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Hikmah Alquran Diturunkan Bertahap

1. Meneguhkan hati Rasulullah SAW dalam menghadapi kaum yang memiliki watak dan sikap yang begitu keras.

2. Tantangan dan mukjizat

Kaum musyrikin sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan maksud melemahkan dan menantang untuk menguji kenabian Rasulullah SAW.

Mereka mengajukan hal-hal batil dan tidak masuk akal, seperti masalah hari kiamat.

Maka turunlah Alquran untuk menjealaskan kepada mereka suatu kebenaran dan jawaban yang amat tegas atas pertanyaan mereka itu.

3. Memudahkan hafalan dan pemahaman

Hal ini karena Alquran turun di tengah-tengah ummat yang ummi alias tidak pandai membaca dan menulis.

4. Berhubungan dengan peristiwa dan penetapan hukum

Manusia tidak akan mudah mengikuti dan tunduk kepada agama yang baru ini, jika Alquran tidak memberikan strategi yang jitu dalam merekonstruksi kerusakan dan kerendahan martabat mereka.

5. Lebih mudah untuk dipelajari

Karena proses turunnya yang berangsur-angsur, maka umat Islam pun mengkajinya sedikit demi sedikit.

(Tribunnews.com/Bangkit N)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas