Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Perkiraan Terjadinya Malam Lailatul Qadar di Ramadhan 2024, Berikut Cara Hitung serta Tanda-tandanya

10 hari terakhir di bulan Ramadhan memilliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam, karena adanya Lailatul Qadar atau malam seribu bulan.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Perkiraan Terjadinya Malam Lailatul Qadar di Ramadhan 2024, Berikut Cara Hitung serta Tanda-tandanya
Freepik
ilustrasi sholat. 10 hari terakhir di bulan Ramadhan memilliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam, karena adanya Lailatul Qadar atau malam seribu bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapan malam Lailatul Qadar pada Ramadhan 1445 H/2024?

Seperti diketahui, Lailatul Qadar adalah malam mulia yang dinantikan setiap umat Islam di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Maka dari itu, 10 hari terakhir di bulan Ramadhan memilliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam.

Lailatul Qadar dikatakan lebih baik dari pada seribu bulan sebagaimana diterangkan Allah dalam firmannya Al-Quran surat Al Qadar.

Diriwayatkan, Lailatul Qadar akan datang pada malam ganjil di bulan Ramadhan.

Ada tanda-tanda khusus hadirnya malam Lailatul Qadar, malam tersebut sangat spesial lantaran penuh dengan keberkahan, yakni di Ramadhan 1445 Hijriah.

Tanda-tanda tersebut dapat dirasakan umat manusia.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr H Baidi MPd, mengatakan ayat yang menjelaskan Lailatul Qadar ada dalam surat Al Qadar.

Berita Rekomendasi

Berikut bacaan surah Al Qadar dalam tulisan Arab, latin, beserta artinya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

wa mā adrāka mā lailatul-qadr

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

lailatul-qadri khairum min alfi syahr

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

Terjemahan:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

Baca juga: Cara Sholat Lailatul Qadar Sendiri, Lengkap dengan Bacaan Niat

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Seperti ditayangkan dalam YouTube Tribunnews.com, Baidi mengatakan pada intinya ayat ini memberikan pemahaman bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umat Muslim bahwa di dalam bulan Ramadhan ada satu malam yang mulia yang disebut Lailatul Qadar.

Kebaikan daripada malam mulia ini yakni pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di malam Lailatul Qadar, lantaran malam tersebut lebih baik dibandingkan 1000 bulan atau 84 tahun.

"Oleh karena itu seperti sunnah Rasulullah SAW, kita diperintahkan untuk melakukan itikaf, kencangkan ikat pinggang untuk beribadah, jauhkan tempat tidur serta berbagai godaan dunia untuk menyambut Lailatul Qadar," terangnya.

Dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW bahwa lailatul qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

"Namun timbul pertanyaan malam yang ke berapa itu?" ujar Dr H Baidi.

Ia mengatakan para ulama memberikan suatu pendapatnya jika awal Ramadhan itu pada hari Ahad atau atau Rabu maka malam Laitul Qadar jatuh pada malam 29 Ramadan.

Jika awal Ramadhan dimulai hari Senin, maka lailatul qadar jatuh pada malam 21 Ramadhan.

Jika awal Ramadhan diawali hari Selasa atau Jumat, maka lailatul qadar jatuh pada malam 27 Ramadhan.

Jika awal Ramadhan di hari Kamis lailatul qadar jatuh pada 25 Ramadan, jika hari Sabtu maka jatuh pada malam 23.

"Begitulah Syekh Abu Al Hasan, sejak balik sampai tua tidak pernah lolos untuk mengamalkan kaidah-kaidah ini supaya bisa mendapatkan Lailatul Qadar," terangnya lagi.

Pihaknya juga mengatakan sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari agama tentang indikator terjadinya malam Lailatul Qadar.

Tetapi dalam berbagai riwayat dijelaskan secara alamiah, bagaimana malam mulia tersebut terjadi dengan tanda kondisi alam.

"Jika malam lailatul qadar turun, di malam itu cuacanya sangat tenang udaranya segar, di pagi hari sinar matahari cukup cerah tidak panas," ujarnya.

Dr H Baidi mengatakan malam Lailatul Qadar merupakan rahasia Allah.

"Maka dari itu kita dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadan terutama di malam-malam ganjil kita disunahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyongsong lailatul qadar, yaitu dengan memperbanyak ibadah, itikaf, memperbanyak berdzikir istighfar," lanjutnya.

"Semoga 10 hari terakhir Ramadan itu kita mendapatkan malam lailatul qadar sebagaimana dijanjikan oleh Allah, di mana mendapat pahala lebih baik dari pada 1000 bulan, oleh karena itu mari kita berusaha meraih satu karunia Allah yang luar biasa dalam waktu 1 tahun sekali di bulan Ramadaa, terutama di 10 hari terakhir yakni malam Lailatul Qadar," tutupnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas