Idul Fitri 1 Syawal 1445 H di Arab Saudi 10 April 2024, Kapan Lebaran di Indonesia?
Arab Saudi telah menentukan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1445 Hijriah pada Rabu 10 April 2024. Lebaran di Indonesia kapan?
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi telah menentukan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1445 Hijriah pada Rabu 10 April 2024.
Penentuan lebaran ini setelah bulan sabit Syawal 1445 Hijriah, yang menandai akhir Ramadhan, pada hari Senin, 8 April 2024 tak terlihat.
Baca juga: Kementerian Agama Gelar Pemantauan Hilal Awal Syawal 1445 H di 120 Lokasi, Ini Rinciannya
Mengutip instagram Inside The Haramain, disebutkan jika bulan sabit tak terlihat.
"BREAKING NEWS: Eid Al Fitr 1445/2024 is on Wednesday, 10 April 2024. The Crescent was NOT SEEN in the Kingdom today," demikian bunyi postingannya.
Sebelumnya, Arab News melansir, Mahkamah Agung Arab Saudi telah mengumumkan ahar seluruh umat Islam dan ahli di seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi, untuk melihat penampakan bulan sabit Syawal 1445 Hijriah, yang menandai akhir Ramadhan, pada Senin, 8 April 2024.
Baca juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arab Saudi 12 Mei 2024
Dalam pengumumannya, pengadilan meminta siapa pun yang melihat bulan sabit Syawal dengan mata telanjang atau melalui teleskop untuk melaporkannya ke pengadilan terdekat dan mencatat pernyataannya.
Jika ada masyarakat yang melihat juga dapat menghubungi otoritas terdekat untuk membantu sampai ke pengadilan.
Pakar astronomi dan komite keagamaan memperkirakan kemungkinan bulan sabit pada Syawal tidak terlihat pada Senin malam.
Ini artinya Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 10 April, yaitu hari Rabu.
Para Astronom pun menyebut jika 10 pril merupakan tanggal mayoritas Idul Fitri sebagian besar negara muslim.
Sebelumnya, 1 Ramadan di sebagian besar negara Arab pada 11 Maret.
Ini artinya, jika Arab Saudi menetapkan 1 Syawal jatuh pada tanggal 10 April 2024, maka bulan Ramadhan digenapkan selama 30 hari.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Kapan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijrah?
Malam Ini Pemerintah Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1445 Hijriah
Pemerintah sebelumnya menetapkan, puasa Ramadhan 1445 H dimulai 12 Maret 2024 dan pengamatan hilal baru akan ditetapkan dalam sidang Isbat yang akan digelar pada Selasa 9 April 2024.
Berbeda dengan pemerintah, PP Muhamadiyah menetapkan 1 Ramadan sehari lebih dulu yakni 11 Maret 2024 dan 1 Syawal ditetapkan 10 April 2024.
Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1445 H pada Selasa, 9 April 2024 di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ungkap Dirjen dalam keterangan resminya sebagaimana dilansir website resmi Kemenag.
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB. Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).
“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” imbuhnya.
Kementerian Agama, kata Dirjen, juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi.
“Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," imbuhnya.
Hasil hisab dan rukyatulhilal ini akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang isbat.
"Jadi kapan Hari Raya Idulfitri, kita masih menunggu keputusan sidang isbat. Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers,” jelas Dirjen.
Kamaruddin menjelaskan, pelaksanaan sidang isbat merupakan penetapan secara formal sesuai undang-undang. Dijelaskannya, Dasar hukum sidang isbat tercantum dalam Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Pasal itu menyebutkan, Pengadilan Agama memberi isbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriah.
"Meski semua orang sudah mengetahui posisi hilal, tapi sidang isbat tetap harus dilakukan, karena sidang isbat selain forum penetapan formal, juga forum silaturahmi dan literasi," imbuhnya.
Dirjen menambahkan, sidang isbat merupakan wadah musyawarah organisasi masyarakat Islam, pakar falak dan astronomi, lembaga terkait (BMKG, BIG, Planetarium, ITB Bosscha, UIN, dan lainnya) dalam menentukan bersama waktu memulai ibadah puasa dan berhari raya untuk kemaslahatan umat dan Ukhuwah Islamiyah.
Andai sidang isbat Lebaran 2024 menghasilkan keputusan 1 Syawal 1445 H jatuh Rabu, 10 April 2024, maka akan sama seperti keputusan jadwal Idul Fitri dari PP Muhammadiyah.
Bila ternyata, sidang isbat yang digelar Kemenag memutuskan Lebaran 2024 jatuh pada Kamis, 11 April 2024, maka jadwal Idul Fitri akan berbeda dengan Muhammadiyah.
Untuk mengetahui hasil sidang isbat, Anda dapat memantaunya melalui link di bawah ini:
1. Live streaming pengumuman hasil sidang isbat Lebaran 2024: klik LINK
2. Live streaming pengumuman hasil sidang isbat Lebaran 2024: klik LINK
3. Live streaming pengumuman hasil sidang isbat Lebaran 2024: klik LINK