TRIBUNNEWS.COM, BANTEN  - Takjil adalah aneka makanan yang disantap saat buka puasa di bulan Ramadan.

Biasanya takjil berupa kudapan manis. Banyak makanan khas daerah di Indonesia dijadikan takjil karena rasanya pas disantap setelah seharian berpuasa.

Dalam bazar yang dibarengi Aksi Berbagi Takjil di Masjid Ats Tsauroh, Serang, Banten, dan digelar sebulan penuh selama Ramadan, kue jojorong khas Pandegelang, Banten, diperkenalkan sebagai menu yang enak disantap saat berbuka puasa.

Makanan ini berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa. Bagian dalamnya diisi gula aren.

Kuenya berbentuk persegi dan dikemas dengan daun pisang dan diikat menggunakan tusuk gigi.

Umumnya, jojorong disajikan di momen hajatan, baik sunatan dan pernikahan. Namun, gampang ditemukan saat bulan Ramadan sebagai menu berbuka.

Dan di momen bazar dalam Kreasi Kuliner Koepoe Koepoe, kue jojorong kembali diperkenalkan ke khalayak luas lewat demo baking.

Baca juga: Profil Andra Soni, Gubernur Terpilih yang Menang Pilkada Banten 2024, Seorang Politisi dan Pengusaha

Dalam kreasi tersenbut, kue jojorong dibuat naik kelas karena isinya bisa dimodifikasi sehingga memiliki varian berbeda, stroberi dan pandan.

Varian tersebut dibuat menggunakan perisa pasta Koepoe koepoe sebagai tambahan pangan untuk memberikan aroma, rasa, warna pada makanan dan minuman. Kemudian cara masaknya dikukus.

Acara ini didukung Gubernur Banten, Andra Soni. Ia turut hadir untuk memberikan semangat kepada para pengusaha UMKM. 

Dalam sambutannya, Soni menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya lebih besar dalam mendukung perekonomian daerah selama Ramadan.

"Acara ini berperan aktif mendukung UMKM lokal Serang di bidang kuliner sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berbuka puasa dengan menu takjil yang berkualitas," ujar Gubernur Andra Soni.

Tampak puluhan stand di bazar tersebut menyajikan beragam kuliner, khususnya takjil dan makanan berbuka puasa, dari berbagai UMKM di Banten. 

Selain sebagai sarana mendukung pengusaha usaha kecil, acara ini juga dirancang sebagai event pariwisata kuliner yang menarik, mengundang masyarakat untuk menikmati ragam hidangan khas Ramadan.

"Ini adalah event pertama yang kami selenggarakan, dan kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal serta menjadi ajang promosi bagi  UMKM. Kami juga ingin menjadikan acara ini sebagai destinasi wisata kuliner di Kota Serang," kata Harry Wijaya, CEO PT. Anggana Catur Prima.

 Arfina Rustandi, istri Wali Kota Serang Budi Rustandi, yang menjabat sebagai Ketua Penggerak PKK kota Serang, juga ikut mendukung acara tersebut.

Dia harapkan acara ini selaras dengan program PKK Kota Serang untuk meningkatkan taraf hidup keluarga melalui pengembangan bisnis di level rumah tangga.