Dilarang Demo, Buruh Tutup Tol
Enam unit bus yang membawa puluhan buruh terpaksa menutup pintu masuk jalan tol Baros, Cimahi, akibat dilarang berangkat ke Jakarta untuk memperingati Hari Buruh Sedunia atau "May Day", Sabtu (1/5/2010) pagi sekitar pukul 05.30.
Editor: Tjatur Wisanggeni
"Alasannya, mereka ingin memeriksa surat-surat kendaraan yang membawa kami, kata polisi surat-suratnya nggak lengkap," kata Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota Cimahi, Asep Zaenudin ketika dihubungi lewat telepon genggamnya.
Menurut Asep, penutupan jalan tol berlangsung selama dua jam sejak pukul 05.30 hingga 07.00 pagi.
Ia menjelaskan, aksi tersebut bermula ketika polisi mencegat dua bus yang mengangkut puluhan buruh ke Jakarta.
Dikatakan Asep, rencananya, ratusan buruh dari Kota Cimahi akan berangkat menggunakan enam bus untuk memperingati Hari Buruh Sedunia di Jakarta.
"Dikarenakan tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanannya, para buruh akhirnya turun dari bus dan menutup jalan tol Baros," ujar Asep.
Ia menambahkan, dalam aksinya buruh sempat menghentikan kendaraan-kendaraan yang menuju ke arah pabrik di Jalan Leuwigajah dan Industri Kota Cimahi.
Asep menambahkan, para buruh ini membentangkan spanduk dan poster yang isinya secara umum menolak sistem kerja kontrak, tenaga kerja lepas, dan Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
"Pada dasarnya, kami kecewa karena sudah mempersiapkan ini sejak beberapa hari lalu," kata Asep.
Setelah berunjuk rasa sekitar dua jam, akhirnya buruh Cimahi diperbolehkan berangkat ke Jakarta melalui Tol Baros.
Proses pencegatan arus kendaraan yang membawa buruh menuju ke Jakarta oleh polisi ini sudah dilakukan sejak Jumat (30/4) malam.
Kabid Humas, Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar, Dade Achmad, mengatakan pihaknya memang membatasi perjalanan buruh dari wilayah Bandung Raya dan Priangan timur menuju Jakarta.
"Aksi di Jakarta padat, apalagi pusat pemerintahan. Kami tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau mau aksi cukup di Bandung saja," kata dia.
Dade menambahkan, untuk mengamankan aksi buruh di Bandung, Polda Jabar menurunkan sedikitnya 12.000 personil.
"Untuk pengamankan ’May Day’, kami menerjunkan sampai ke daerah-daerah perbatasan," kata Dade. (wartakota.co.id)