TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Din Syamsuddin baru beberapa menit terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2010-2015, untuk kedua kalinya. Namun, Din sudah punya sikap untuk hubungan Muhammadiyah dan pemerintah lima tahun ke depan.

Di kepemimpinan lima tahun mendatang, Din memastikan tetap pada posisi loyal dan kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Din melihat selama ini Muhammadiyah bersikap baik dengan pemerintah, hanya karena Muhammadyah ikut ambil bagian dari sejarah pendirian republik ini. Untuk menjaga itu semua, Muhammadiyah tetap akan konsisten dan loyal kepada pemerintah dan negara.

Namun, Muhammadiyah sebagai organisasi silam yang berprinsip "Amar ma'ruf nahi munkar", akan terus mengkritisi pemerintah selama kebijakannya salah."Inilah yang saya sebutkan hubungan proporsional atas dasar loyal kritis antara Muhammadiyah dan pemerintah," jelas Din.

Din menegaskan, kritik pedas Muhammadiyah dilakukan karena Muhammadiyah merasa cinta dan sayang kepada pemerintah. Dengan posisi Muhammdiyah seperti itu, kini Din tinggal menunggu respon pemerintah. "Tapi saya tetap berkeyakinan sikap pemerintah terhadap kita pasti akan selalu baik," katanya menegaskan.

Saat disinggung hubungan Muhammadiyah dengan Partai Amanat Nasional (PAN) atau partai politik lainnya ke depan, Din dengan tegas menjawab, "Tidak ada memiliki hubungan dengan partai politik manapun."