56 Ruko di Silih Nara Ludes Dilalap Api
Sebanyak 56 ruko di Pasar Angkup, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, ludes dilalap api. Penyebabnya diduga akibat korsleting listrik.
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Sebanyak 56 rumah toko (ruko) di Pasar Angkup, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, ludes dilalap api, Selasa (27/7/2010) sekitar pukul 02.30 WIB. Penyebabnya diduga akibat korsleting listrik.
Kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Meski tak ada korban jiwa, tapi 169 orang dari 55 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan delapan orang menderita luka ringan dalam peristiwa itu.
Dari pantauan Serambi Indonesia (Kelompok Kompas Gramedia), ruko-ruko yang terbakar itu beberapa deret berkonstruksi papan. Selama ini dijadikan tempat jualan berbagai kebutuhan pokok dan barang-barang elektronik.
Api menjilat begitu cepat, melahap bagian-bagian ruko. Hampir semua pemilik tidak sempat menyelamatkan barang dagangan. Sebagian warga juga tidak sempat menyelamatkan uang, perhiasan, dan pakaian, sehingga hanya tersisa sehelai baju melekat di tubuhnya.
Kebakaran di Pasar Angkup itu berlangsung cepat. Api mulai terlihat sekitar pukul 02.30 WIB. Dalam tempo 30 menit saja, 56 bangunan ruko hangus dilalap si jago merah.
Empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar) yang datang dari Kota Takengon, Aceh Tengah, tiba di lokasi kebakaran 20 menit kemudian. Armada damkar itu berhasil memadamkan api setelah lebih 30 menit awaknya bekerja keras memadamkan kobaran api yang terus melahap bagian-bagian ruko berkonstruksi kayu tersebut.
Lokasi kejadian berada di Kecamatan Silih Nara, berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Takengon. Dugaan sementara, kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek (korsleting) listrik di sebuah ruko yang menjual compact disk (CD) dan kaset tape recorder di tengah-tengah Pasar Angkup.
Seorang warga Pasar Angkup, Sudirman (30), mengatakan, saat tidur lelap tiba-tiba ia dengar ada suara gemuruh di depan rumahnya. Cepat-cepat ia ke luar.
Ternyata rumah penjual kaset CD sedang dilalap api. Beberapa detik kemudian, terdengar ledakan keras. Diperkirakan itu suara tabung elpiji yang meledak dan mengeluarkan semburan api. Sumber ledakan di samping ruko penjual kaset CD itu.
Kemudian, api terus menjalar ke deretan bangunan di sebelah kiri dan kanan ruko tersebut. Saat kebakaran itu, suhu udara di Pasar Angkup agak panas dan sudah lama tak turun hujan. “Dalam sekejap saja api terus melahap sejumlah bangunan papan tersebut. Warga Pasar Angkup tak dapat berbuat apa-apa,” ujar Sudirman.
Warga lainnya, Muhammad Nazar, mengatakan bahwa tidak banyak yang dapat dilakukan warga saat kobaran api melahap sejumlah ruko di kawasan itu. Masyarakat panik dan lari menjauh untuk menyelamatkan diri.
Sementara para pemilik ruko lainnya yang letak rukonya berjauhan dengan pusat kobaran api sibuk menyelamatkan badang dagangannya ke luar dari ruko.
Di Pasar Angkup yang terbakar itu terdapat berbagai jenis usaha. Di antara warung nasi, warung kopi, toko alat-alat elektronik, toko alat bangunan, toko perabot, toko sembako, dan lainnya.
Seorang pemilik ruko, Anwar Fauzi (28) mengatakan, saat kebakaran ia tidak sempat menyelamatkan barang apa pun dari rukonya.
Anwar buru-buru menyelamatkan diri ke luar dari kobaran api bersama seorang adik, ibu, dan neneknya. Sedangkan seisi ruko yang ditempatinya hangus jadi debu.
Total kerugian belum diperinci, tapi ditaksir sekitar Rp 5 miliar, mengingat banyaknya bangunan yang terbakar bersama segenap isinya, termasuk kendaraan bermotor.