Joko Berendam di Kubangan Hindari Kejaran Wedus Gembel
Joko Supriyanto berhasil menyelamatkan diri dari kepungan awan panas yang terjadi pada erupsi Merapi, Jumat dini hari.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Joko Supriyanto (20), warga Rt 01/33, Dusun Wonokerso, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, berhasil menyelamatkan diri dari kepungan awan panas yang terjadi pada erupsi Merapi, Jumat dini hari. Ia mengaku menyelamatkan diri dengan berendam di kubangan saluran irigasi yang tak jauh dari rumahnya.
"Saya sempat melihat awan panas kayak wedus gembel, warnanya hitam pekat. Saya langsung nyemplung di kubangan," ujar Joko, saat ditemui Tribun Jogja, sedang mencari keluarganya yang hilang, di unit Forensik RSUP Dr Sardjito, Jumat (5/11/2010) siang.
Joko menuturkan, pada Kamis malam saat kejadian sekitar pukul 23.30 WIB, ia sudah diberitahu untuk mengungsi dari rumahnya oleh aparat desa setempat. Ia tinggal bersama 2 orang mbah-nya, yakni si mbah Putri Pawiro Suharto (65) dan Suroto (65), yang malam itu sudah hampir terlelap.
Begitu ada imbauan untuk evakuasi, Joko langsung mengajak kedua mbah-nya untuk turun. Pertama ia menurunkan si mbah laki-laki dengan menggunakan sepeda motor. Mbah Suroto diturunkan pertama lantaran punya penyakit stroke.
"Setelah saya taruh di barak pengungsian di Ngemplak, saya lalu naik lagi untuk jemput mbah Putri," ujarnya.
Hampir sampai di rumah, tiba-tiba awan panas menyambar. Joko ingat betul ketika itu wedus gembel yang berwarna hitam pekat itu terasa sangat panas. Joko pun langsung menyelamatkan diri dengan menenggelamkan diri di dalam sebuah kubangan di saluran irigasi yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya. Ia berendam di dalam air yang berketinggian 2 meter dari permukaan.
"Saya sempet diam di kubangan sekitar 5 menit, sampai situasi normal. Tapi sayang si mbah tidak bisa diselamatkan," jelasnya.
Joko kemudian diselamatkan oleh Budi Purwanto, pamannya. Kendaraan motor yang digunakan untuk menyelematkan si mbah pun ikut terbakar pada bagian jok motor. Namun, Joko mengaku selamat tanpa ada bekas luka bakar sedikitpun, karena berhasil dibawa lari petugas evakuasi yang datang bersama pamannya itu
"Saya ngeri kalau ingat kejadian itu, saya terus berdoa agar selamat," ucapnya.
Joko, bersama pamannya, siang tadi, tengah mencari jenazah si mbah putrinya. Menurut kabar memang sudah dibawa ke bagian Forensik di RSUP Dr Sardjito untuk diidentifikasi lebih lanjut. Pada saat kejadian, orangtua Joko sudah mengungsi terlebih dahulu, ke salah satu rumah kerabatnya di Prambanan, Sleman.(*)