Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Kucurkan Rp 100 Miliar untuk Beli Sapi Warga

Pemerintah mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk membeli sapi warga.

Editor: Juang Naibaho
zoom-in Pemerintah Kucurkan Rp 100 Miliar untuk Beli Sapi Warga
TRIBUNNEWS.COM/KRISNA SUMARGO
Bangkai ternak teronggok di jalan, Desa Kaliadem Cangkringan Sleman Yogyakarta, Sabtu (30/10/2010) pagi. 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yoni Iskandar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menngurangi beban para korban letusan gunung Merapi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengintruksikan kepada Menteri Pertanian untuk membeli sapi para pengungsi. Pemerintah mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk membeli sapi warga.

"Banyak warga yang enggan mengungsi karena terbebani sapi atau ternak. Maka pemerintah akan membeli sapi dengan harga yang pantas," ujar SBY kepada wartawan di Istana, Jumat (5/11/2010).

SBY prihatin dengan para spekulan yang akan membeli sapi ternak para pengungsi dengan harga murah. "Ada yang membeli murah, itu tidak baik. Sudah kena musibah, mereka jangan dibikin susah. Jadi kita beli sapi atau ternak dan agar mereka tidak terbebani dan ini sesuai instruksi," tegas SBY.

Menurut Menteri Pertanian Suswono, pembelian ternak pengungsi merupakan langkah terbaik agar warga tak mengkhawatirkan ternak yang mereka tinggalkan. Dana yang disiapkan sebesar Rp 100 miliar. Uang itu juga akan digunakan untuk mengganti ternak yang mati diterjang awan panas.

"Sapi-sapi itu sumber penghasilan mereka. Walaupun dalam keadaan berbahaya mereka tetap kembali ke lokasi untuk memberi pangan ternak. Ini sangat berbahaya," kata Suswono di Istana.

Dia menjelaskan, pendataan ternak milik pengungsi Merapi pun sudah dilakukan. Sementara, untuk sapi yang masih dibeli secara kredit, pemerintah meminta agar bank memberikan pemutihan.

"Untuk mereka masih menyicil, mengkredit, saya akan minta itu agar dibebaskan," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Suswono menyadari kalau sapi ternak milik penduduk setempat bagaikan separuh nyawanya. Dari hewan itu mereka memperoleh penghasilan. Harapan hidup mereka pascabencana juga bergantung pada ternak. Hal itu yang menjelaskan mengapa mereka yang tinggal di pengungsian nekat pulang ke rumah untuk sekadar menyediakan rumput untuk sapinya. Apalagi, sapi yang mereka pelihara sapi perah. Sekali saja lupa memberi makan, maka sapi tidak akan mengeluarkan susu.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas