Bayi dan Balita Pengungsi Ditangani Dokter Khusus
Balita dan ibu hamil di Posko utama pengungsian Maguwoharjo akan dijamin kesehatannya.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Balita dan ibu hamil di Posko utama pengungsian Maguwoharjo akan dijamin kesehatannya. Segala bentuk ketersediaan obat dan bahan makanan tersedia lengkap dari para donatur bantuan.
Hal itu dikemukakan Koordinator Posko balita dan ibu hamil, di barak Maguwoharjo, Danang Dwi Wahyudi, Senin (8/11/2010). Ia mengatakan, mengenai ketersediaan obat-obatan, logistik dan makanan bagi ibu hamil, balita dan anak-anak sudah tersedia dalam jumlah cukup.
"Sudah banyak bantuan dari donatur yang datang ke posko kami, baik dari lembaga maupun perorangan," kata Danang.
Khusus untuk balita, segala bentuk makanan bayi, dan susu bayi sudah tersedia dalam jumlah cukup. Hanya saja yang masih kurang adalah peralatan tidur bayi, seperti kasur tidur bayi, bantal dan guling jumlahnya masih minim. Sehingga banyak bayi dan balita yang tidur masih digendong.
"Baru ada sekitar 20 kasur bayi, padahal bayi dan balita di sini ada sekitar 200 orang, jadi memang masih kurang," jelasnya.
Saat ini tercatat terdapat 9 orang ibu hamil, 92 orang balita, 82 bayi di bawah 1 tahun dan 184 anak-anak. Menurut Danang, kondisi secara fisik memang sehat, namun ada beberapa bayi yang kondisinya secara psikologis kurang sehat, dengan tingkah laku tidak mau makan, dan menyusui.
"Kami ada terapi khusus untuk balita, bayi dan anak-anak seperti pijat bayi untuk memberikan efek tenang pada bayi dan menguatkan mental bayi," ujarnya.
Danang mengatakan bagi bayi dan balita akan ditangani langsung oleh dokter khusus dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terutama dalam pemberian susu bayi. Agar tidak salah, karena bayi yang usianya dibawah bulan masih perlu pengawasan khusus dan pemberian susu formula. "Para ibu disini juga bisa konsultasi, ada dokter yang akan melayani," jelasnya.
Sementara untuk kebutuhan yang masih kurang, bagi ibu hamil di antaranya adalah susu ibu hamil dan susu ibu menyusui. Dimana jumlahnya masih sangat minim. "Pasokannya masih minim, kalau ada donatur yang bersedia membantu kami sangat berterima kasih," ucapnya.(*)