Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 16 Bulan Hilang dari Gendongan saat Dikejar Awan Panas

Rifkia Maharani Saputri (16 bulan), hingga Senin (8/11/2010) belum juga diketahui nasibnya setelah rumah yang ditinggalinya disapu awan panas

Editor: Kisdiantoro
zoom-in Bocah 16 Bulan Hilang dari Gendongan saat Dikejar Awan Panas
Istimewa
Rifkia Maharani Saputri (16 bulan), putri semata wayang almarhum Brigadir Ruslani (49), anggota Unit Reskrim Polsek Cangkringan, Sleman 
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Rifkia Maharani Saputri (16 bulan), putri semata wayang almarhum Brigadir Ruslani (49), anggota Unit Reskrim Polsek Cangkringan, Sleman, hingga Senin (8/11/2010) belum juga diketahui nasibnya setelah rumah yang ditinggalinya disapu awan panas, Sabtu (5/11/2010) dinihari.

Kia, demikian panggilan sayang orang tuanya, lenyap tanpa jejak, baik di lokasi kejadian, maupun di antara jenazah-jenazah yang Minggu (7/11/2010) malam dikebumikan di TPU Seyegan, Godean, Sleman. Ibunya, Sri Tunjung (28), kini dirawat intensif di RS Bethesda.

Tubuhnya mengalami luka bakar hebat hingga 65 persen. Di Cangkringan, keluarga Ruslani yang asal Tegal, Jawa Tengah mengontrak di rumah Sarju Budiraharjo (63) atau Mbah Sarju, yang berada sekitar 200 meter sebelah barat Kali Gendol.

Menurut cerita Sutiyem (72), istri Mbah Sarju, pada Jumat malam sebelum malapetaka itu, memang terdengar gemuruh dari arah gunung.  Gemuruh itu terjadi sejak pagi. Sekitar pukul 00.00 WIB warga bersiap mengungsi setelah ada instruksi.

Sutiyem lebih dahulu pergi dibawa anaknya, Tri Titi Hidayati (23), ke rumah saudaranya di Ngemplak, Sleman. Rencananya Mbah Sarju dan cucunya akan dijemput menyusul. Ketika Mbah Sarju, cucunya dan keluarga Ruslani akan mengungsi, listrik mati mendadak.

Hawa di perkampungan pun menjadi sangat panas. Sejurus kemudian, awan panas datang bergulung-gulung menerjang desa mereka. Sri Tunjung yang sudah menggendong Kia tersungkur saat meninggalkan rumah. Sedang Ruslani yang ada di halaman langsung dilalap wedus gembel.

Tubuh Ruslani ditemukan keesokan harinya. Sedang Sri Tunjung yang masih hidup lebih dulu ditolong tim evakuasi. Sedangkan, Kia tidak ketahuan nasibnya. Saat ditemukan di tubuh Sri Tunjung masih melilit kain gendongan putrinya.

Berita Rekomendasi

Saat siuman, Sri Tunjung pun ditanya apakah ia menggendong anaknya, dan ia mengiyakan. Sementara Mbah Sarju dan cucunya dapat diselamatkan tim evakuasi dalam kondisi luka bakar yang serius dan kemudian dibawa ke RS Bethesda Yogyakarta.

"Mbah Sarju luka bakar sekitar lima puluh persen. Ibu Sri Tanjung luka bakar enam puluh lima persen" kata Koordinator Intra Hospital Penanggulangan Bencana di RS Bethesda Yogyakarta dr Hariatmoko SpB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas