Mengungsi Sambil Urusi Sapi
Sejumlah ternak yang berhasil selamat dari letusan Merapi terlihat disekitar pengungsian Stadion Maguwoharjo (8/11/2010).
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sejumlah ternak yang berhasil selamat dari letusan Merapi terlihat disekitar pengungsian Stadion Maguwoharjo (8/11/2010). Suparno warga Cangkringan mengaku sudah menjual satu sapi karena kerepotan mengurusi ternak di Pengungsian.
Sapi yang berhasil dibawa kepengungsian itu ditempatkan di depan mess polwan Polda DIY sekitar stadion Maguwoharjo. Disana terlihat sedikitnya 10 ekor sapi dengan berbagai jenis dan ukuran.
"Tadi sudah ada yang dijual,harganya enam juta rupiah. Agar tidak terlalu banyak mengurusnya," kata Suparno sembari memberi makan sapi dengan rumput.
Dilokasi ini,lanjut Suparno, ada beberapa pemilik sapi lain mereka mendirikan tenda beratap terpal plastik untuk melindungi sapi dari terik matahari dan saat hujan menguyur kawasan pengungsian,"Kalau makanan sapi, kami cari dilapangan dekat stadion. Airnya dari sungai di depan mess," terangnya.
Lain lagi dengan mbah Sumarmo, warga Butuh, Cangkringan,dia mengaku tidak memiliki terpal plastik untuk menutupi tiga sapinya. Untuk sementara, sapi hanya diikat dibawah pohon disebarang lapangan "saya baru datang tadi, jadi tidak punya terpal seperti milik pak no," katanya.
Disinggung, apakah akan menjual sapi miliknya seperti pemilik yang lain, Marmo mengungkapkan, belum ada rencana ke arah sana.
"Tapi tidak tahu juga kedepan seperti apa, sapi ini satu-satunya ternak yang saya andalkan untuk tambahan penghasilan," ujarnya.