Pengungsi Merapi Dapat Layanan Pijat Gratis
Pengungsi korban letusan Gunung Merapi bisa sedikit terhibur. Mereka mendapat layanan pijat gratis dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Editor: Iwan Apriansyah
"Pelayanan pijat gratis tersebut untuk mengurangi rasa lelah pengungsi, kebanyakan dari mereka kekurangan istirahat, ada juga yang terpaksa harus berpindah-pindah tempat mengungsi hingga tiga kali, tentunya mereka sangat lelah," kata salah seorang relawan UNY, Prasetyawan, di Yogyakarta, Minggu (7/11/2010).
Prasetyawan yang juga mahasiswa Fakultas Olah
Raga UNY mengatakan, dirinya dan sebanyak 40 temannya yang memberikan
layanan pijat memang dibekali dengan mata kuliah memijat.
"Selain pengungsi, relawan juga mendapat giliran dipijat. Waktunya
selang-seling dengan pengungsi, kemarin sudah relawan, hari ini giliran
pengungsi," katanya.
Ia mengatakan, relawan, terutama yang
bertugas dalam urusan angkat-mengangkat beban, juga perlu diberi pijatan
untuk melemaskan otot-otot mereka yang telah bekerja keras. "Selain
layanan pijat, mahasiswa jurusan lainnya juga memberi layanan seperti
konsultasi psikologi, kesehatan, dan pendidikan," katanya.
GOR UNY menampung sekurangnya 900 pengungsi korban letusan Gunung Merapi. Penanganan pengungsi tersebut sebagian besar dilaksanakan oleh mahasiswa yang diliburkan sejak 5-13 November 2010.
Sebanyak 400 relawan yang sebagian besar merupakan mahasiswa UNY melayani para pengungsi tersebut mulai dari menyediakan makanan di dapur umum hingga konseling bagi anak-anak di pengungsian. (*)