Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Stres, Pengungsi Merapi Nekad Bunuh Diri

Seorang pengungsi Merapi di Stadion Maguwoharjo, Sokiran (46) warga Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Minggu (7/11/2010) nekat bunuh diri.

Editor: Iwan Apriansyah
zoom-in Stres, Pengungsi Merapi Nekad Bunuh Diri
TRIBUN JOGJA/ADE RIZAL
Seorang anak telelap di samping ibunya di pos pengungsian balai desa Tlogo, Prambanan, Minggu (7/11). 
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Seorang pengungsi bencana letusan Gunung Merapi di Stadion Maguwoharjo, Sokiran (46) warga Dusun Manggong, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Minggu (7/11/2010) nekat bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai yang ada di sisi barat stadion.

"Korban ini kemungkinan stres sejak mengungsi di Stadion Maguwoharjo," kata Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan Heri Suprapto.

Menurut dia, korban diduga stres karena teringat akan ternaknya yang mati semua akibat terjangan lahar panas Gunung Merapi pada Jumat lalu.

"Korban sudah menunjukkan gejala stres sejak tiga hari lalu, sesaat setelah tiba di Stadion Maguwoharjo, korban selalu bilang ingin pulang dan juga ingin mati saja," katanya.

Ia mengatakan, dirinya bersama dengan para pengungsi dari Kepuharjo sudah berusaha menenangkannya dan membujukknya agar tidak melakukan perbuatan nekat tersebut.

"Namun tadi rupanya kami sedikit lengah, saat korban pamit untuk mandi ternyata dimanfaatkan untuk bunuh diri dengan mencebur di dalam selokan yang dan langsung terseret hingga puluhan meter dan tewas," katanya.

Heri mengatakan, selama ini Sokiran mengandalkan hidup keluarganya dari ternak sapi perah miliknya.

"Korban kehilangan empat sapi yang mati akibat terkena lahar panas, kami sudah berupaya membujuk dan memberitahu bahwa sapi-sapinya yang mati akan diganti pemerintah, namun rupanyan ia tidak mudah untuk menerima musibah ini dan memilih mengambil jalan pintas," katanya.

Ia mengatakan, atas kejadian tersebut dirinya saat ini terus berupaya mendampingi para pengungsi dari Desa Kepuharjo agar mereka tidak stres dan bisa menerima musibah ini.

"Kami terus memberikan keyakinan kepada warga yang mengungsi bahwa ini adalah ujian dari Tuhan dan semua harus tabah dalam menghadapinya, kami tidak ingin warga terlalu larut dalam keputusasaan," katanya. (*)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas