Istri Belum Tahu Jupriyanto Tewas Ditelan Wedhus Gembel
Jupriyanto, anggota Tagana Daerah Khusus Yogyakarta (DIY), dikenal sebagai pribadi yang bertanggung jawab dengan pekerjaannya.
Editor: Kisdiantoro
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Jupriyanto, anggota Tagana Daerah Khusus Yogyakarta (DIY), yang menjadi korban tewas akibat sapuan awan panas Gunung Merapi, saat berada di barak pengungsian di Glagahmalang itu, dikenal sebagai pribadi yang bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Saking sibuknya, Jupriyanto jarang pulang ke rumah.
"Dia selalu sibuk dengan aktivitasnya sebagai anggota Tagana di Yogyakarta. Apalagi, setelah terjadi letusan Gunung Merapi. Makanya dia itu jarang pulang ke rumahnya. Dia bersama teman-temanya membantu para pengungsi di posko-posko," ujar Sriyanto, paman Jupriyanto, saat ditemui di RS DR. Sardjito.
Kendati begitu, kata Sriyanto, sebagai kepala keluarga, keponakannya itu tetap bertanggung jawab kepada keluarganya. Sebelum letusan Gunung Merapi, demi keselamatan istri dan anaknya, Jupri telah mengungsikan mereka ke Kabupaten Bantul.
"Dia sendiri tetap berada di barak-barak pengungsian di Glagahmalang. Bahkan, sampai terjadi letusan besar yang memuntahkan awan panas, dia tetap berada di sana untuk menjaga persediaan logistik," ujarnya.
Hingga sekarang, menurut Sriyanto, istri dan anaknya yang berada di Bantul, masih belum diberitahu keadaan Jupriyanto yang sebenarnya. Mungkin, sekarang belum tepat. Tapi mereka harus akan diberi tahu.