Dua Jenazah Korban Merapi Hancur
Dari tempat terpisah, dua jenazah korban akibat sapuan awan panas muntahan Gunung Merapi, Jumat, (05/11/2010), dini hari lalu,
Penulis: Willem Jonata
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Korban tewas akibat letusan Gunung Merapi terus bertambah. Dari tempat terpisah, dua jenazah korban akibat sapuan awan panas muntahan Gunung Merapi, Jumat, (05/11/2010), dini hari lalu, berhasil dievakuasi ke RS DR Satdjito, Yogyakarta, pagi ini.
Satu jenazah ditemukan oleh tim evakuasi dari satuan Kopasus dan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) saat melakukan penyisiran di Desa Glagaharjo. Kemudian, jenazah lainnya ditemukan oleh para relawan dari Komunitas Lereng Merapi di Desa Umbulharjo, Cangkringan.
Jenazah pertama yang dievakuasi diketahui bernama Sarimin. Jenazahnya ditemukan di lantai atas pos ronda, di Dusun Pangkurejo, Umbulharjo, Cangkringan. Sedangkan, jenazah kedua diketahui bernama Rubinah, (45). Jenazahnya ditemukan di rumahnya di Dusun Glagahmalang, Glagaharjo, Cangkringan. Keduan jenazah itu kini berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS DR. Sardjito.
Menurut petugas PMI yang ikut melakukan penyisiran dan evakuasi, satu di antara kedua jenazah itu dalam kondisi hancur akibat sapuan awan panas. Tetapi rumah, tempat ditemukannya jenazah itu, masih utuh. "Jenazah itu ditemukan sekitar jam tujuh pagi," katanya.
Namun, menurut relawan PMI itu proses evakuasi korban untuk sementara dihentikan. Hal itu dilakukan karena Gunung Merapi kembali bergejolak. Tim evakuasi harus turun dari lokasi pencarian, demi keselamatannya.
"Pandangan ke arah merapi, tadi tertutup kabut tebal. Awan panas diperkirakan turun. Jadi, proses evakuasi korban untuk sementara terpaksa dihentikan dulu," kata relawan PMI itu. Ia menambahkan, diperkirakan korban tewas di lokasi pencarian itu masih ada.