Seusai Diguyur Hujan Deras Nadi Yogya Mulai Berdenyut
Udara di Kotamadya Yogyakarta, pagi ini relatif bebas dari kepulan debu vulkanik.
Editor: Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Udara di Kotamadya Yogyakarta, pagi ini relatif bebas dari kepulan debu vulkanik. Hujan deras yang terjadi beberapa malam lalu membuat kepulan debu tersebut mengendap. Sejumlah warga mulai mengawali aktivitasnya tanpa menutup mulut dan hidungnya dengan masker.
Jalan-jalan utama, seperti Jalan Sudirman, juga padat. Kendaraan bermotor tampak berlalu-lalang dengan lancar. Toko-toko dan warung yang menjajakan makanan mulai dibuka. Bahkan mulai ramai dikunjungi oleh pembeli.
Pemandangan seperti itu juga terlihat di Jalan Kaliurang hingga Kilometer 15, yang semenjak letusan dahsyat, Jumat, (05/11/2010), dini hari lalu, sempat mengalami lumpuh total.
Di atas Jembatan Gondolayu yang membawahi aliran Kali Code itu sejumlah warga kota berkerumun. Sepeda motor mereka diparkirkan berjejer di sisi jembatan. Dari situ, mereka memandang ke arah permukiman pinggiran kali tersebut.
Tampak warga pinggiran Kali Code sibuk meninggikan tanggul-tanggul terbuat dari karung berisi pasir untuk mengantisipasi banjir akibat luapan lahar dingin.
Tidak hanya itu, dari atas Jembatan Gondolayu, warga kota tersebut juga ingin melihat kondisi Kali Code. Seperti diberitakan sebelumnya, kali tersebut mengalami pendangkalan akibat luapan lahar dingin Gunung Merapi yang membawa material pasir. Namun, warga yang bekrumun di jembatan itu tidak menghambat arus lalu lintas. (*)