Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dana PKH dan Raskin untuk Korban Merapi Segera Cair

Pemerintah mempercepat pencairan dana PKH dan penyaluran raskin untuk pengungsi di empat kabupaten di wilayah Merapi.

Penulis: Alie Usman
Editor: Juang Naibaho
zoom-in Dana PKH dan Raskin untuk Korban Merapi Segera Cair
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
ANTRE MAKAN - Sejumlah pengungsi antri untuk mendapat jatah makan di barak pengungsian Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010). Untuk setiap kali makan dapur umum PMI menyiapkan sebanyak kurang lebih 2.000 porsi makanan untuk pengungsi di barak tersebut. 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mempercepat pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) dan program penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) untuk para penduduk nonpengungsi di empat kabupaten di wilayah sekitar lokasi bencana meletusnya Gunung Merapi. Keempat kabupaten tersebut adalah Boyolali, Sleman, Mageleang, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya saat ini telah melakukan berbagai upaya, termasuk mempercepat turunnya anggaran APBD untuk penanganan bencana.

"Pencairan dana tadi pun untuk warga ekonomi lemah. Raskin ini berupa beras 15 kg per bulan. Bantuan juga bisa menggunakan PNPM Mandiri. Sedangkan untuk PKH mekanismenya sama dengan yang dulu, atau yang diprogramkan pemerintah," ujar Agung saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (18/11/2010).

Sementara mengenai bantuan sosial bagi anak-anak korban bencana Merapi, baik para pengungsi maupun warga yang tinggal di daerah terkena dampak bencana, khususnya sarana dan prasarana pendidikan, Menko Kesra mengaku pemerintah belum menyiapkan bantuan sekolah darurat maupun dana rehabilitasi bangunan-bangunan tersebut.

Menko Kesra mengaku hingga kini belum memiliki data khusus mengenai jumlah anak-anak yang terancam tersebut, lantaran para pengungsi masih sering berpindah-pindah dan perkembangan data selalu berubah-ubah.

"Untuk anak-anak sekolah belum ada bantuan sekolah darurat. Adanya hanya dititipkan di sekolah yang tidak mengalami kerusakan, terutama untuk murid yang mau mengikuti ujian," ujarnya.(*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas